Beranda / Rumah Tangga / Sentuhan Haram Suami Majikan / 10 Video Perselingkuhan Lidya

Share

10 Video Perselingkuhan Lidya

Penulis: Kak Fonnia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-15 10:37:45

Rajendra terlihat sangat murka saat ia mendapatkan pesan dari orang suruhannya yang dia minta untuk cari tahu hotel tempat penginapan hotel.

“Aku harus ke sana, aku sudah mendapatkan alamat tempat tinggal wanita itu.” Rajendra bangkit berdiri bergegas pergi dari sana.

“Aku ikut,” ucap Arga. Lelaki itu bangkit berdiri lalu melangkah mengikuti langkah Rajendra menuju mobilnya.

Arga melarang Rajendra setir mobil, karena dia tahu saat ini temannya itu dalam keadaan tidak baik-baik saja. Dia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan di antara mereka berdua.

Kini dua lelaki itu sudah pergi dari kediaman Arga dengan menggunakan mobil milik Rajendra. Mereka akan datangi Lidya yang sedang menikmati liburan bersama selingkuhannya.

Dalam perjalanan menuju tempat penginapan Lidya, Rajendra tak henti-hentinya mencaci maki dirinya sendiri karena terlalu bodoh mempercayai wanita ular itu berulang kali.

Saat suasana lagi tegang ponsel Rajendra kembali berdering tanda ada pesan masuk. Ia m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   10 Video Perselingkuhan Lidya

    Rajendra terlihat sangat murka saat ia mendapatkan pesan dari orang suruhannya yang dia minta untuk cari tahu hotel tempat penginapan hotel.“Aku harus ke sana, aku sudah mendapatkan alamat tempat tinggal wanita itu.” Rajendra bangkit berdiri bergegas pergi dari sana. “Aku ikut,” ucap Arga. Lelaki itu bangkit berdiri lalu melangkah mengikuti langkah Rajendra menuju mobilnya. Arga melarang Rajendra setir mobil, karena dia tahu saat ini temannya itu dalam keadaan tidak baik-baik saja. Dia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan di antara mereka berdua. Kini dua lelaki itu sudah pergi dari kediaman Arga dengan menggunakan mobil milik Rajendra. Mereka akan datangi Lidya yang sedang menikmati liburan bersama selingkuhannya. Dalam perjalanan menuju tempat penginapan Lidya, Rajendra tak henti-hentinya mencaci maki dirinya sendiri karena terlalu bodoh mempercayai wanita ular itu berulang kali.Saat suasana lagi tegang ponsel Rajendra kembali berdering tanda ada pesan masuk. Ia m

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   09 Selingkuh Berkedok Kerja

    Apa kau ingin melihat video istrimu? Aku rasa kau juga sangat ingin melihat wanitamu di gagahi lelaki lain,” ucap lelaki itu.Rajendra tetap diam tanpa menjawab apapun.Sedangkan Khanza, ia sangat syok dengan ucapan lelaki di seberang sana yang dia dengar dari ponsel Rajendra. Ia ikut merasa sakit hati mendengar berita bahwa majikannya itu ternyata suka bermain dengan banyak pria di luar sana.Setelah beberapa menit terdiam, bunyi notifikasi masuk di ponsel Rajendra. Beberapa pesan berupa video itu berderet pada aplikasi milik di ponsel Rajendra.“Selamat menonton Tuan Rejandra,” ucap lelaki itu dengan nada mengejek.Rajendra sama sekali tidak bersuara dan ia pun mengakhiri panggilan telfon dengan lelaki itu. dengan perasaan yang sangat memuakan, Rajendra membuka pesan video tersebut dan menontonnya. Ia tidak lagi terkejut melihat video tersebut, karena dia sendiri pernah menyaksikan secara langsung istrinya melayani atasannya di salah satu hotel. Kala itu ia ingin menggugat cerai ist

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   08 Rencana Liburan

    “Aku harus gunakan kesempatan ini untuk berlibur. Sebelum Khanza berhenti kerja,” ucap Lidya sambil berjalan mondar mandir.“Sekarang aku harus telfon Chris minta untuk mempercepat liburan kami,” ucap Lidya. Dia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi atasannya sekaligus selingkuhannya. Setelah panggilan terhubung dengan Chris, Lidya pun mulai berbicara dengan lelaki itu. “Halo, sayang? Aku mau liburan kita dipercepat,” ucap Lidya saat sambungan telfon terhubung dengan Chris. “Bisa saja, sayang. Aku ikut mau kamu saja,” jawab Chris dari seberang sana. “Baiklah, bagaimana kalau besok saja kita berangkat liburan? Soalnya ini ART di rumahku ini sudah mau berhenti kerja. Aku takutnya nanti kalau dia sudah berhenti kerja aku akan sibuk urus mas Rajendra dan bakalan susah untuk ketemuan sama kamu.” “Baiklah, kalau begitu aku langsung booking saja tiket untuk ke kita berdua ke Bali.” “Iya, Mas. Malam ini aku juga mau meminta izin sama mas Rajendra. Aku mau cari alasan agar mas Raj

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   07 Berhenti Kerja

    Malam sudah semakin larut, Lidya terbangun dari tidurnya karena merasa ingin buang air kecil. Wanita bangun dan cepat dia turun dan berjalan ke arah toilet. Sekitar lima menit kemudian dia keluar dari toilet dan kembali ke tempat tidur. ia menghentikan langkahnya saat ia hendak naik ke atas tempat tidur. Lidya memicingkan matanya menatap heran suaminya yang tidak ada di atas tempat tidur.Dengan penuh penasaran, Lidya melihat ke arah kamar mandi, pikirnya mungkin suaminya itu sedang buang air kecil sana. Tapi saat ia menunggu cukup lama di samping tempat tidur, suaminya itu tak kunjungan keluar.Lidya melangkah kakinya ke arah kamar mandi dan mengetuk pintu kamar mandi. “Mas Rejan?” panggilnya.Tidak ada suara sahutan sama sekali dari dalam kamar mandi. Lidya yang takut terjadi sesuatu di dalam kamar mandi, ia pun membuka pintu, namun saat pintu terbuka ia tidak menemukan siapa pun di dalam sana.“Di mana mas Rajendra?” ucap Lidya.Dengan rasa khawatir, wanita itu melangkah cepat kelu

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Obat Tidur

    Lidya sampai lebih dulu di rumah. Wanita itu sama sekali tidak memperlihatkan wajah lelahnya seperti orang kerja pada umumya. Ia terlihat sangat segar dan sangat bersemangat. “Selamat sore,” ucapnya saat menghampiri Khanza di dapur. “Selamat sore juga, Bu. Ada yang bisa saya bantu?” jawab Khanza, ramah. “Tidak ada, Za. Apa mas Rajendra belum pulang?” Lidya menanyakan suaminya yang saat ini belum menampakan batang hidungnya. “Belum, Bu.” “Oh, ya, sudah saya kembali ke kamar dulu.” Lidya meninggalkan dapur dan langsung melangkah menuju kamarnya. Saat kakinya melangkah masuk ke dalam kamar. Ia merasa mual dan dengan cepat ia membuka pintu dan berlari ke dalam kamar mandi. Wanita itu memuntah isi perutnya di wastafel. Hoek! Hoek! Hoek!Suara Lidya memuntahkan semua isi perutnya di dalam kamar mandi. Wanita itu sampai terlihat pucat dan keringat dingin hanya karena memuntah. “Apa aku salah makan?” gumamnya pelan. “Tapi tadi aku… Aku rasa aku tidak salah makan. Semua makanan yang

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Lidya Selingkuh?

    Khanza tidak percaya kalau semalam itu kedua majikannya kembali lagi ke rumah. Dia baru menyadari saat melihat Rajendra yang tidur di bersamanya di kamar. Suami majikannya itu sudah benar-benar buat dia jantungan. “Maaf, Bu, semalam saya tidak dengar Ibu panggil.” Khanza meminta maaf pada Lidya. “Tidak apa-apa, Khanza. Salah saya juga karena sudah mengabari kamu kalau saya dan suami tidak jadi pulang, tapi tiba-tiba mas Rajendra di telfon sama klien. Kalau pagi ini mereka akan meeting jam 9, makanya kamu pulang lagi. Suami saya takut telat ketemu klien kalau menginap di sana.” Lidya tidak memarahi Khanza, karena dia tahu itu salah dia dan suaminya yang sudah lebih dulu mengabari Khanza. Syukurnya semalam mereka bawa kunci cadangan, kalau tidak mereka pasti bakalan tidur di luar. “Tapi tadi kata mas Rajendra mereka tidak jadi meeting,” ucap Lidya lagi. Khanza hanya menganggukkan kepalanya saja. Kemudian dia kembali ke dapur.“Khanza tolong kamu buatkan kopi untuk mas Rajendra, ya

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Lidya Di Luar Kota

    “Hari ini saya libur kerja. Kamu tidak perlu menyiapkan pakaian kerja saya,” ucap Rajendra saat menghampiri Khanza di dapur. “Iya, Pak. Saya sudah tahu,” jawab Khanza tanpa menoleh ke arah lelaki yang berdiri di belakangnya. Rajendra melangkah kakinya untuk lebih dekat dengan Khanza dan kini dia sudah berdiri di samping ART-nya yang sedang mengaduk masakannya. Khanza tetap fokus dengan kegiatan memasaknya tanpa memperdulikan keberadaan lelaki itu. Sikapnya pada Rajendra masih terlihat canggung dan takut, apalagi saat mereka dekat dan berpapasan seperti ini. Pada sudah hampir dua minggu ini mereka berdua di rumah dan bahkan setiap malam suami majikannya tidur bersamanya. “Apa kamu mau jalan-jalan?” Rajendra sepertinya ingin mengajak Khanza jalan-jalan. “Tidak, Pak. Saya di rumah saja,” jawab Khanza. “Baiklah, kalau begitu saya juga akan tetap di rumah,” kata Rajendra. Setelah itu Khanza dan juga Rajendra kembali terdiam. Rajendra diam di tempatnya, sedangkan Khanza sibuk dengan

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Semakin Terikat

    Satu minggu sudah Lidya di luar kota. Wanita itu hanya mengabari Rajendra saat dia sampai di sana dan mengatakan kalau dirinya akan sibuk dan tidak bisa mengabari suaminya itu lagi. Rajendra tidak keberatan dia memaklumi kesibukan istrinya yang seorang jiwa kerja itu. Di satu sisi dia juga merasa senang, karena tidak ada yang mengganggu waktunya bersama Khanza. Ada Khanza di rumah saja sudah buat dia merasa seperti ada istri. Jadi, untuk apa dia memikirkan kabar dari istrinya yang jelas-jelas tidak memberikan perannya sebagai istri untuknya. Saat Rajendra tengah duduk melamun menatap ponselnya, Khanza datang menghampirinya. “Selamat pagi, Pak. Kopinya sudah saya buatkan,” ucap Khanza.“Baik, saya akan segera ke sana. Tolong temani saya minum,” ucap Rajendra. “Iya, Pak.” Khanza berdiri di hadapan Rajendra dengan tubuh yang sedikit membungkuk, layaknya ART pada majikan. Khanza tetap bersikap ramah walaupun lelaki itu bersikap seenaknya pada dirinya. Kalau bukan karena uang untuk

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Mendapatkan Peran Istri Dari Wanita Lain

    “Khanza? Tolong kamu siapin pakaian kerja suami saya. Saya harus pergi, saya buru-buru.” Lidya sudah bersiap diri untuk berangkat ke luar kota. Seperti biasa ia meminta Khanza yang menyiapkan pakaian untuk suaminya. “Baik, Bu.” Khanza hanya bisa patuh dengan perintah dari majikannya itu. “Sayang? Tolong cariin dasi Mas.” Suara Rajendra dari depan pintu kamar. Ia meminta bantuan pada Lidya untuk carikan dasinya. Sayangnya, lagi dan lagi istrinya itu selalu meminta Khanza yang menyiapkan segala kebutuhannya. “Khanza tolong bantu cariin dasi suami saya, ya? Saya harus pergi, jemputan saya sudah datang.” Lidya begitu buru-buru sampai tidak punya waktu untuk suaminya. Bahkan hanya sekedar carikan dasi untuk Rajendra. Semua waktunya hanya untuk kerja, kerja dan kerja. Mendengar perkataan Lidya,Rajendra hanya bisa diam. Ia sudah tidak kaget dengan istrinya yang super sibuk itu. Istrinya itu seakan kalah dengan dirinya yang seorang direktur di perusahaan besar. Bahkan lebih anehnya wanit

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status