Home / Romansa / Sentuhan Lembut Om Duda / CHAPTER 57: Mau Bekerjasama?

Share

CHAPTER 57: Mau Bekerjasama?

Author: Heiho
last update Last Updated: 2025-12-29 19:00:11

Septa mengerutkan alis bingung ketika melihat Rachel di depan pintu penthousenya. Sudah hampir tengah malam, apa yang diinginkan wanita ini dengan muncul tiba-tiba?

“Kenapa tiba-tiba dateng, Tan?” tanya Septa, “Untung aja aku belum tidur,” lanjut Septa berkelakar.

Rachel hanya tersenyum lebar, tapi senyum itu membuat Septa tidak nyaman. Entah kenapa, Septa merasa ada sesuatu yang tidak mengenakkan yang akan datang. Septa berdehem pelan kemudian membuka pintu penthousenya semakin lebar.

“Masuk, tan,”

“Terima kasih,” ucap Rachel kemudian melengang masuk ke dalam dengan santai.

Septa menutup pintu kemudian berjalan mengikuti Rachel menuju ruang tamu. Wanita itu duduk dengan santai di sofa besar. Kakinya menyilang satu ke atas kakinya yang lain.

“Tante mau minum sesuatu?” tanya Septa yang masih berdiri. Rachel menggeleng. Ia mengarahkan wajahnya ke single sofa yang ada di sebelahnya.

“Duduk saja,”

Septa menurut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 58: Jangan Tinggalin Di Sana

    Beberapa hari berlalu seperti biasa. Meski begitu, Rara menemukan ada hal yang tidak biasa dalam diri Septa. Ia tidak tahu apa bedanya, tapi terasa ada yang mengganjal hatinya ketika bersama Septa akhir-akhir ini. Padahal, pria itu tetap suka bercanda receh dengannya. Masih juga suka mengoceh dan mengeluh secara tiba-tiba. Ia juga masih sama riangnya setiap bersama orang lain dan dirinya. ‘Apa hanya perasaanku saja?’ batin Rara sambil melirik Septa yang berjalan di sebelahnya sambil mengoceh. Minggu ini, shift mereka sudah berubah jadi shift pagi sehingga mereka sekarang sedang istirahat siang dan berencana untuk makan di luar. Karena tempat makan tujuan mereka berada di seberang hotel, jadi keduanya memutuskan untuk keluar melalui pintu depan. Ketika mereka hendak menuju lobi, mata Rara menangkap sosok Jefri yang tengah melewati lobi. Sepertinya ia baru masuk. Rara melirik Septa, ingin mengetahui apakah pria itu juga melihatnya karena ia tidak segera menyapa Jefri. Ia menela

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 57: Mau Bekerjasama?

    Septa mengerutkan alis bingung ketika melihat Rachel di depan pintu penthousenya. Sudah hampir tengah malam, apa yang diinginkan wanita ini dengan muncul tiba-tiba?“Kenapa tiba-tiba dateng, Tan?” tanya Septa, “Untung aja aku belum tidur,” lanjut Septa berkelakar. Rachel hanya tersenyum lebar, tapi senyum itu membuat Septa tidak nyaman. Entah kenapa, Septa merasa ada sesuatu yang tidak mengenakkan yang akan datang. Septa berdehem pelan kemudian membuka pintu penthousenya semakin lebar. “Masuk, tan,”“Terima kasih,” ucap Rachel kemudian melengang masuk ke dalam dengan santai. Septa menutup pintu kemudian berjalan mengikuti Rachel menuju ruang tamu. Wanita itu duduk dengan santai di sofa besar. Kakinya menyilang satu ke atas kakinya yang lain. “Tante mau minum sesuatu?” tanya Septa yang masih berdiri. Rachel menggeleng. Ia mengarahkan wajahnya ke single sofa yang ada di sebelahnya. “Duduk saja,”Septa menurut

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 56: Bukti yang Didapat Rachel

    “Minggu depan, acara fashion show nyonya sudah akan dimulai. Jadi, hari ini nyonya akan mencoba busana dari desainer yang menjadi partner kita. Harap anda memberitahu apabila busana itu ada yang kurang pas di badan nyonya. Lalu selanjutnya anda–”Rachel tak mendengarkan lagi ucapan asistennya yang berjalan di sebelahnya.Tatapannya memang terarah ke depan, tapi pikirannya melanglang buana ke pertanyaan yang muncul di benaknya beberapa hari terakhir kemarin;Bagaimana cara menemukan bukti Jefri dan Rara melakukan hubungan seks bersama?Tidak, lebih tepatnya, mencari bukti bahwa Jefri dan Rara adalah partner sex. Karena Rachel yakin, mereka bukan hanya One Night Stand di hotel kemarin, tapi sudah melakukannya beberapa kali melihat betapa tenangnya Rara waktu itu. Apalagi, ia teringat kejadian saat Jefri merebut karet gelang Rara yang bisa menjadi bukti pergumulan mereka. Pria itu pasti bermaksud melindungi hubungannya dengan gadis jalang itu!

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 55: Hutang

    “Jangan salah posisi tidur lagi, nanti lehernya malah jadi miring,”“Iya, iya,” balas Rara sambil tertawa ketika mendengar candaan rekannya itu. Septa mendengus. Ia menerima helm yang diberikan Rara kemudian menaruhnya di cantolan depan. “Makasih banyak, ya,” ucap Rara dengan senyuman lebar, “Padahal gak usah repot-repot anterin aku pulang,”Septa melambai-lambaikan tangannya malas sambil memasang postur malas pura-pura, “Udah telat kalo merasa gak enak sekarang. Padahal emang aslinya mau jadi pelanggan tetap, kan?”Rara kembali tertawa. Hal itu menerbitkan senyum di wajah Septa. Ah, senyum gadis itu memang selalu menyenangkan untuk dipandang.Tak ingin terhanyut, Septa buru-buru menyalakan motornya lagi. Ia melambaikan tangan ke Rara yang segera dibalas perempuan itu. “Hati-hati!” ucap Rara. Septa mengangguk kemudian melajukan motornya menjauh. Rara segera berbalik badan menuju rumahnya setelah kepergian Se

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 54: Hanya Perasaan

    “Ini kayaknya digigit nyamuk,” ringis Rara sambil mengusap-usap lehernya yang ditunjuk Septa, “Malu banget. Semoga nggak ada yang liat pas di pesta tadi,”Septa menatap Rara lamat-lamat. Rekannya itu memang menjawab dengan tenang dan santai, tapi Septa bisa menangkap kegugupan dan kepanikan di wajahnya. Meski Septa tadi menotisnya, ia sebenarnya juga tidak melihatnya terlalu jelas bentukannya tadi seperti apa. Tapi, rasanya terlihat seperti sebuah ruam?Septa merapatkan bibirnya. Ini bukan seperti yang ia pikirkan, kan?Septa menghela napas pelan kemudian mengulas senyum di wajahnya. “Tenang aja, nggak keliatan kok selama di pesta nanti,” ucapnya, “Buktinya aku baru sadar sekarang, kan?”Rara menatap Septa yang tersenyum menenangkan. Ia menelan ludah kemudian tertawa gugup sambil mengangguk. “Untung aja,” ucap Rara lega. Ia kembali memperbaiki gaya rambutnya membuat lehernya tertutupi. Septa mengalihkan pand

  • Sentuhan Lembut Om Duda   CHAPTER 53: Rachel Mencari Bukti

    ‘Pasti ada sesuatu antara dia dan Jefri,’ batin Rachel sambil menatap kepergian Septa dan Rara. Bibirnya mengulas senyum, tapi tatapannya dingin. Ia ikut melambaikan tangan seperti Hani ke dua orang yang mulai masuk ke mobil.Rachel beralih fokus menatap Septa Wajah pria muda itu terlihat normal, ia bahkan sudah tertawa-tawa dengan Hani lagi. Tapi, Rachel berani bersumpah kalau sebelumnya Septa menatap Rara juga dengan tatapan janggal, seolah mencurigai sesuatu. Rachel menyeringai tipis. Haruskah dia membicarakannya dengan pria itu?“Ayo kita jemput ayah, tan,” ucap Hani setelah mobil yang membawa Septa dan Rara pergi. Rachel mengangguk. Mereka mulai menaiki lift untuk menuju kamar Jefri. Setelah sampai di depan kamar Jefri, Hani memasukkan kunci yang diberikan Rara sebelumnya dan membuka pintu. Begitu pintu terbuka, langsung terlihat Jefri yang sedang tertidur di kasur hanya memakai kemeja maroon dan celana hitamnya. Jas pria itu tergantung di kursi sebelah kasur, sementara vestn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status