Share

Bab 100. SPSG

Author: Asri Faris
last update Huling Na-update: 2025-09-11 09:59:45

"Kamu aja yang duluan, langsung ke mobil ya," ujar Saga mempersilahkan melangkah dulu.

Harus banget seperti ini dulu, padahal orang-orang tahunya sekarang mereka pasangan. Tapi kenapa harus jaga jarak begini, Saga mau protes pun tak kuasa daripada Nada tantrum lagi.

Setelah istrinya mendahului beberapa langkah, Saga langsung keluar. Tidak berselang lama dan itu pun masih terlihat seperti jalan bersama. Bedanya Nada dua jengkal lebih cepat di depannya.

Beberapa anak yang kebetulan melintas menyapa mereka bersamaan. Yang tentu saja dijawab ramah oleh mereka berdua.

Nada tidak langsung ke parkiran, dia lebih dulu berbelok ke maskam untuk melakukan sholat zhuhur. Ibadah dulu sebelum lanjut makan siang.

"Mau sholat dulu?" tanya pria itu mengikutinya.

Nada mengangguk, tidak banyak kata langsung menuju tempat wudhu wanita. Sementara Saga pun demikian, mengambil wudhu lalu menunaikan sholat bersama. Kebetulan di dalam masjid juga ada beberapa anak yang baru saja menunaikan sholat juga.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yayuk Yayuk
semengalirnya aja ya nad,mau berontak pisah juga kalau masih di kasih jodoh tak kan kemana
goodnovel comment avatar
Itin Agustin Rasokinakembar
segitu TDK percaya dirinya dana km cintai zagara 🥹 efek pernah menaruh hati tp TDK dianggap ...
goodnovel comment avatar
Ida Nur
semoga bayinya rewel dan ingin selalu dekat dengan ayahnya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 189. SPSG

    Malam itu kedua pasutri yang baru menikah belum genap satu bulan bertengkar hebat. Raisa tidak menyangka kalau pria yang selalu dibangga-banggakan Nada karena baik itu ternyata begini. Bahkan cenderung menyebalkan dan tidak berperasaan sama sekali. Raisa pikir seiring berjalannya hari Aksa akan berubah, ternyata malah menjadi. Pria itu semakin sesuka hati memperlakukan dirinya. Bahkan tidak menghargai keberadaannya sama sekali. Perempuan itu menangis sesenggukan, sementara Aksa pergi begitu saja tanpa peduli pada istrinya. Sebenarnya dia ingin pulang ke rumah orang tuanya, tetapi malu. Masa baru menikah langsung pisah rumah. Haruskah Raisa mengadukan Aksa pada mertuanya saja. Agar beliau tahu kelakuan anaknya seperti apa. Jujur, Raisa shock setelah menikah Aksa malah menjadi makin tidak peduli. "Nada bohong banget sih, dia tuh jahat, Nad, buktinya biarin aku kaya gini," batin perempuan itu kesal sendiri. Merasa tidak seberuntung dia yang dicintai. Seharusnya kemarin dia tidak asa

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 188. SPSG

    Nimas bingung sendiri saat mendapati Nada berlalu begitu saja dengan wajah masam. Dia kira keluar menemui anaknya yang rewel terus kembali, tetapi tak muncul lagi sampai resepsi selesai. Hal itu menjadi tanda tanya besar lantaran sikap Raisa juga terlihat aneh begini. "Duh ... kok Nada nggak balik. Apa dia pulang cepet gegara Zea rewel," gumam Nimas menduga-duga. Biasanya bawa anak kecil memang riweh. Tapi ini acara penting Raisa, seharusnya tetap di sini sampai acaranya selesai. Perempuan itu pun mencoba menghubungi Nada, berharap dia kembali walaupun acaranya hampir selesai. [Nad, di mana? Kok nggak balik]~ Nimas mengirim pesan setelah panggilan keduanya tak juga diangkat. Harusnya pulangnya entaran, belum juga mengikuti acara dan jamuan malah sudah ngilang. [Raisa nggak butuh aku balik, jadinya aku pulang]~ Nada membalasnya tanpa basa-basi. Capek banget dia menahan diri dari kemarin-kemarin, endingnya malah bikin sakit hati seperti ini. Untungnya punya suami pengertian,

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 187. SPSG

    "Ada apa? Cerita jangan diem aja.""Pulang sekarang, aku nggak mau di sini.""Kenapa sayang? Apa yang terjadi? Aku nggak mau pulang kalau kamu nggak jelas gini."Nada bukannya menjelaskan malah menangis sesenggukan. Rasanya sakit sekali dituduh seperti ini. Raisa benar-benar kemakan omongannya Aksa dan berhasil menciptakan prahara di antara keduanya. Saga yang melihat istrinya menangis tidak bisa berkata-kata. Bingung, pasalnya Nada tidak pernah seperti ini. "Kalau kamu nggak cerita, aku nggak tahu masalahnya apa," kata Saga sembari menarik beberapa lembar tisu lalu memberikannya. Sejenak membiarkan istrinya menangis, mengeluarkan uneg-uneg hatinya. Mungkin setelah ini Nada mau berbicara. "Tiba-tiba banget Raisa sinis ke aku, dia nuduh banyak hal. Mengira aku masih suka sama Aksa, bahkan yang mempengaruhi dia untuk tidak datang. Dia kaya marah banget sama aku, Mas, padahal aku nggak ngomong apa pun. Pasti ini kerjaannya Aksa, yang udah ngadu macem-macem.""Sialan Aksa, dia playing

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 186. SPSG

    Nada dan Saga sampai menepi agar pembicaraan mereka tidak terdengar orang lain. Bagaimana pun, seharusnya keduanya tidak terlibat terlalu jauh urusan mereka, tetapi Aksa yang memancing perkara sendiri sampe belum datang di tengah acar yang begitu penting. Nada menceritakan perihal tadi sembari mengawasi Zea yang tengah bermain di sekitarnya. Dia tidak habis pikir kenapa Aksa jadi nekat begini. "Jangan datang, apalagi sendiri. Untuk apa dia meminta menemui, harusnya dia yang ke sini melangsungkan pernikahannya dengan Raisa. Minimal tanggung jawab jelasin kalau mau dibatalkan, jangan seenaknya begini membuat orang menunggu." "Tapi dia ngancem Mas, kayaknya Aksa tahu tentang masa lalu kita. Dia ngancem masalah itu, terus ngancem nggak mau datang juga kalau aku nggak datang." "Itu cuma akal-akalan dia saja, bisa jadi ini jebakan buat kamu. Aku nggak mau kamu kenapa-napa, pokoknya nggak boleh nemuin Aksa." "Terus kalau dia beneran nggak datang gimana? Kasihan banget Raisa, past

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 185. SPSG

    Salah siapa dulu jahat, Nada memang sudah berdamai dengan masa lalunya, tetapi sejarah itu tak dapat dihapus dari ingatan. Sekarang hampir lupa dengan perlakuannya lantaran dia memberikan kasih sayang lebih dan terbukti menebusnya dengan limpahan kebaikan. "Zea, diajak Dek? Atau gimana?" tanya Saga memastikan. "Iya Mas, diajak aja, nanti kita bisa gantian jagain," ujar Nada membagi tugas. Kasihan kalau harus ditinggal-tinggal terus. Mereka tengah bersiap-siap ke acara walimahan sahabatnya. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari ini adalah hari pernikahan Raisa. Walaupun kemarin sempat ragu dengan ucapan calon suaminya, Raisa menyakinkan diri untuk melanjutkan apa yang sudah direncanakan. Tentu saja karena semua persiapan hampir seratus persen, dan Raisa tidak mau mengecewakan orang tuanya.Raisa berharap kemarin hanya sebuah ucapan emosi sesaat. Setelah menikah mereka bisa saling terbuka dan belajar untuk saling mencintai."Cantik sekali," puji Nimas memperhatikan waja

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 184. SPSG

    Nada ragu-ragu untuk membukanya, tetapi karena penasaran akhirnya dia membuka pesan itu juga. Agak kaget juga dengan kalimat yang ditulis penuh nada perhatian itu. Pasalnya dia sendiri tidak pernah dulu mengirim pesan seakrab ini dengan dosennya. "Perhatian banget, emang gini ya cara mahasiswi menyampaikan terima kasih sama dosennya. Jaman aku dulu segan kali kalau tidak ada perlu," gumam Nada tak mau berpikiran buruk. Tidak mau kepikiran, nyatanya tetap kepikiran. Suaminya itu kan masih muda, tampan, dosen pula. Bisa jadi para mahasiswi bimbingannya itu sedikit banyak ada yang mengagumi. Jaman Nada kuliah dulu juga banyak fenomena seperti ini. Cuma tidak seberani itu sampai berkirim pesan segala. Apalagi yang tidak penting. "Eh, Buna sudah pulang." Saga dan Zea baru saja sampai. Dia baru saja memborong jajanan dari toko biru. "Iya, khawatir Zea rewel, ternyata malah pada nggak di rumah. Zea jajannya banyak banget." "Iya Bunda, Bunda mau," tawar gadis kecil itu membagi p

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status