Share

Bab 178. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-10-30 21:30:35

"Kak Aksa, kok cepet banget," sapa Raisa kaget. Secepat itu menyusul, tadi katanya sibuk dan tidak bisa, kenapa sekarang berubah pikiran.

"Aku kepikiran kamu saja tadi pas pulang, daripada di kantor jadi tidak berkonsentrasi, mending langsung nyusulin," jawab pria itu tersenyum lembut ke arahnya.

"Owh gitu, syukurlah. Itu calon suamiku sudah datang Mbak, bisa sekalian dicoba sekarang."

"Hallo Nad, maaf ya jadi ngerepotin kamu suruh nganterin segala," sapa Aksa menghallo mantan kekasihnya.

"Hai Kak Aksa, sama sekali tidak repot," jawab Nada santai. Walaupun dalam hati ilfeel sekali dengan pria ini sejak mengirim benda keramat padanya.

Sumpah demi apa, kenapa Aksa jadi pandai berkamuflase begini. Apa maksud kerlingan matanya itu, dasar tidak sopan. Andai saja dia bisa memberitahu Raisa kalau cowok ini tidak tulis, sayangnya dia tidak seberani itu.

Sementara Aksa tengah mencoba, Nada dan Raisa di ruang lainnya, gaun cantik itu masih menempel di tubuh Raisa begitu indah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
gila bnr s aksa kasian raisa
goodnovel comment avatar
baimibrahim
Aksa Aksa kamu ternyata gak setulus itu
goodnovel comment avatar
Fatiya Hasna
Duuh... Sa, sadarlah kamu, mungkin kamu dan Nada tidak ada jodoh, dari pada kamu capek sendiri berharap dan mengejar yang tidak pernah pasti, mending yang ada ajalah... kamu mesti belajar ngelupain Nada, walaupun berat, pelan² saja, kamu pasti bisa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 179. SPSG

    Nada memang tidak memperhatikan Aksa sedikit pun, tetapi akibat tatapan dalam pria itu, jelas membuat Saga yang melihatnya kesal sendiri. Bisa-bisanya di sampingnya ada istrinya matanya tertuju pada istri orang. Ingin Saga colok pakai sambal di depannya. "Astaghfirullah ... Aksa bener-bener lu ya," batin Saga geram. "Sayang, habis ini aku antar ya," ucap Saga sembari mengelap bibir Nada dengan tisu. Padahal makannya rapih, biar kelihatan perhatian saja. Sengaja biar orang yang di depannya itu tahu kalau keduanya sekarang hidup bahagia dan harmonis. Jadi, tidak berharap lagi dengan cinta orang lain. "Iya Mas, kamu harus balik ke kampus ya?" "Iya, tidak apa-apa, aku anterin kamu dulu.""Atau mau bareng aku aja Nad. Sekalian ini nganterin Raisa pulang. Kalian nggak jadi shoping bareng?" Aksa ikut angkat bicara. Tadinya memang ada rencana, tapi melihat Aksa, Nada tidak minat melakukan apa pun lagi. Dia ingin segera pergi dari tempat itu. Untung saja suaminya peka, gercep menjemputnya

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 178. SPSG

    "Kak Aksa, kok cepet banget," sapa Raisa kaget. Secepat itu menyusul, tadi katanya sibuk dan tidak bisa, kenapa sekarang berubah pikiran. "Aku kepikiran kamu saja tadi pas pulang, daripada di kantor jadi tidak berkonsentrasi, mending langsung nyusulin," jawab pria itu tersenyum lembut ke arahnya. "Owh gitu, syukurlah. Itu calon suamiku sudah datang Mbak, bisa sekalian dicoba sekarang." "Hallo Nad, maaf ya jadi ngerepotin kamu suruh nganterin segala," sapa Aksa menghallo mantan kekasihnya. "Hai Kak Aksa, sama sekali tidak repot," jawab Nada santai. Walaupun dalam hati ilfeel sekali dengan pria ini sejak mengirim benda keramat padanya. Sumpah demi apa, kenapa Aksa jadi pandai berkamuflase begini. Apa maksud kerlingan matanya itu, dasar tidak sopan. Andai saja dia bisa memberitahu Raisa kalau cowok ini tidak tulis, sayangnya dia tidak seberani itu. Sementara Aksa tengah mencoba, Nada dan Raisa di ruang lainnya, gaun cantik itu masih menempel di tubuh Raisa begitu indah.

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 177. SPSG

    Hari pernikahan semakin dekat, tetapi Raisa merasa Aksa terlalu sibuk sampai tidak ada waktu untuk fitting baju pengantin. "Ngikutin kamu aja, pasti pas, tubuhku nggak melar, kalau kamu baru perlu banget, soalnya kayaknya nambah chubby." "Tetep dong, harus dicoba dulu, kalau tiba-tiba nggak pas kan masih ada waktu dibenerin. Kamu tuh mau nikah kaya nggak niat banget." "Cuma masalah baju nggak usah heboh, kamu bisa datang dulu kan sama mama, aku tuh sibuk Raisa. Kamu ngertiin aku dong, tidak harus ke mana-mana berdua juga." Padahal baru ketemu setelah hampir satu minggu tidak bersua, tanggapannya tetap datar seperti ini. Raisa merasa Aksa tidak serius menikahinya. Padahal awalnya dia juga yang ngajak, kenapa jadi terkesan Raisa yang memaksa. Undangan sudah disebar, gedung resepsi juga sudah dipesan. Hari H tinggal menunggu hari, tetapi kenapa mendadak hati Raisa bimbang sekali. "Kamu ke butik dulu, nanti aku nyusul juga bisa. Nggak usah wara-wiri ke kantor. Belum jadi istri, n

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 176. SPSG

    Apa pun yang pernah terjadi di antara mereka sudah berlalu, saatnya hari ini menata lembaran baru. Masa lalu mereka memang kelam, tetapi setidaknya sekarang keduanya sama-sama memperbaiki untuk hidup lebih baik lagi. Apalagi sekarang ada Zea yang akan menjadi penyemangat cinta mereka. "Jangan seperti ini, kalau tiba-tiba ada Zea gimana?" Nada yang tengah sibuk di dapur kaget saat Saga langsung memeluknya dari belakang. "Palingan tanya, ayah sama Bunda lagi ngapain? Gitu keknya, terus mantengin kaya polisi kecil."Nada tengah menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga. Sementara Saga kebagian nimbrung dan ngrecokin saja. "Aku bantuin sayang, ini diapain?""Dikupas, terus dipotong dadu. Mau aku rebus soalnya, sama jagungnya juga.""Oke, ini terlalu mudah," jawab Saga membantunya. "Bunda, mau susu," pinta Zea menemui ibunya di dapur sembari menggendong bonekanya. "Ya, bentar, minta tolong ayah dulu buatin susunya." Nada sedang repot menyisir ayam yang hendak dimarinasi agar nanti m

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 175. SPSG

    "Sebenarnya itu sudah dari seminggu yang lalu Mas, jangan marah dulu. Aku nggak tahu maksudnya apaan tapi itu kiriman dari Aksa," jelas Nada tak menutupi lagi. Dari kemarin mau cerita ini takut banget Saga marah, ternyata beneran suaminya semarah ini. Bodohnya kenapa Nada malah lupa gegara kemarin sempat sakit, seharusnya dia buang saja sejak awal. Kalau sudah begini, wajar suaminya mencurigai. "Astaghfirullah ... hal kaya gini kok nggak ngomong. Sembarangan banget tuh cowok maunya apa sih. Kamu juga kenapa malah disimpen, niat mau buat kenang-kenangan," omel pria itu geram sendiri. Bisa-bisanya daleman mantan disimpan di rumahnya. "Aku nggak nyimpen, kemarin lupa, Mas tenang aja, aku nggak mungkin curang," jelas Nada setenang mungkin. Bagaimana dia bisa tenang, berani sekali kirim barang seperti ini pada istri orang. Siapa pun pasangan normal pasti akan meradang. Apalagi ada balon rasa-rasanya. "Oke nggak nyimpen, terus kenapa nggak ngomong. Udah dari seminggu yang lalu. Ka

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 174. SPSG

    "Masya Allah tabarakallah ... adik cantik, maaf kalau El nakal ya. Ini anaknya udah mau minta maaf nih," ucap Mom Ayra berjongkok mensejajarkan tubuh Zea. El kecil padahal sudah mau meminta maaf, tetapi malah Zea yang malu-malu mau. Memberengut sembari bersedekap dada, ujungnya ngumpet dibalik punggung ibunya. "Sayang, ini loh El-nya udah mau minta maaf," bujuk Bunda Nada pada putrinya. "Nggak mau," jawab Zea menggeleng pelan. Masih ngumpet dibalik tubuh ibundanya. "Mam, dia yang nggak mau," adu El tak mendapat respon baik dari dedek Zea. El yang jahil malah mengintip menggodanya, jadinya Zea semakin erat memeluk ibunya. "El, jangan digituin, kamu nih kalau dibilangin malah kesenengan." "El nggak nakal loh, cuma ini Zea-nya yang malu. Abang El udah ya," kata Bunda Nada tersenyum menginterupsi keduanya. "Aduh ... maaf ya Zea, El suka iseng." Mam Ayra sampai melotot ke arahnya. "Tidak apa, besok juga akur lagi." Bunda Nada menanggapi dengan senyuman, begitu pun deng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status