Share

Bab 66. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-08-13 04:32:26

Gegara perkataan Saga yang sengklek itu, Nada jadi berpikir ulang. Pulang takut tidak pulang lebih tidak bebas lagi. Takut juga kalau omongannya mau direalisasikan.

"Tidak mungkin, dia kan nggak suka sama aku. Nggak mungkin kan nidurin perempuan yang tidak disukainya. Biasanya dekat juga tidak bereaksi," batin Nada mencoba berpikir logis.

Hidup dengan Saga lama-lama ikut konyol juga. Sepertinya Nada harus menguasai dari segala elemen kehidupan kalau masih mau selamat dari jeratnya yang tidak realistis.

"Yang mau dibawa mana aja, cepet Nad. Aku habis ini mau nonton boxing."

Hmm, katanya sakit, tapi sudah berpikir untuk berkeliaran. Pintar sekali berakting memanipulasi orang-orang. Harusnya kalau ada waktu luang istirahat di rumah. Gunakan waktu sebaik mungkin.

"Dih ... nonton ya nonton aja, ngapain nungguin. Kak Saga sudah sehat?" tanya Nada memastikan.

"Sudah, sorry ya jangan kepedean juga, nungguin buat pulang bareng, bukan ngajakin nonton pertunjukan. Aku tahu kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ida Nur
kapan akurnya pasutri ini....
goodnovel comment avatar
Jihan Dwi Annisa
Saga sikapnya kek bocil........
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
kapan sadarnya s saga bagus lah nada seperlunya saja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 82. SPSG

    "Kak Saga kan nggak suka sama aku?" ucap Nada berusaha menyadarkannya. Nada tentu tidak mau dijadikan barang mainannya saja. Masih lekat dalam ingat semua perlakuannya. "Bukan masalah suka atau tidak suka. Tapi tentang tanggung jawab. Aku berusaha bertanggung jawab dan melakukan tugasku sebagai suami. Seharusnya kamu juga gitu, kan?" jawab Saga membuat Nada diam. Cowok emang semudah itu ya melakukan tanpa cinta. Tidak paham kalau perempuan itu tidak nyaman sekali, apalagi tanpa ada rasa. Tetapi sepertinya Kak Saga memang tidak peduli. Apakah Nada akan terjebak pernikahan tanpa rasa ini sampai nanti, sungguh dia dalam dilema yang harus dijalani. Nada mau berusaha, dia juga selama ini menjalankan tugasnya dengan baik. Tetapi untuk urusan yang satu itu, kenapa dia merasa tidak pas. Saga tidak pernah menganggap dirinya sebagai istrinya, bagaimana bisa dia setenang itu pura-pura ikhlas menjalankan tugasnya di tempat tidur. "Nad, aku belum selesai ngomong. Kenapa malah pergi," p

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 81. SPSG

    "Tidak apa-apa juga bucin sama suami. Aku juga kalau sudah menemukan orang yang tepat mau bucin," ucap Nimas mensejajarkan langkah Nada. "Nggak Nimas sayang, aku nggak bucin sama suami aku," ralat perempuan itu cepat. Membayangkan wajah Saga saja empet rasanya, bagaimana ceritanya bucin sama dia. Mereka berdua menuju ruangan mengikuti makul pertama. Masih ngobrol santai sembari menunggu Pak Dosen masuk kelas. "Laptopnya nggak ketuker lagi sama Kak Saga, Nad? Sumpah sih kalian mencurigakan." Raisa tersenyum penuh selidik. "Aman, jangan sampai," jawab Nada lebih teliti pastinya. Kemarin kebetulan yang membuatnya apes. Gegara masalah itu pula, Nada dikira keganjengan sama kakak seniornya. "Kok bisa? Emang kalian ngapain aja berdua?" tanya Raisa mencium gelagat keduanya tak biasa. "Bisa lah, kemarin kan kita belajar bareng. Namanya jugu hal tak terduga." "Beneran cuma belajar bareng? Emangnya suami kamu ngijinin gitu kalau kamu belajar sama kakak senior ganteng kaya gi

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 80. SPSG

    "Kenapa dibuang?" Nada menatap kesal. "Ya nggak harus jaga jarak juga. Kita kan suami istri.""Iya kalau di rumah, kalau di luar emang kamu ngakuin? Enggak kan?" ucap Nada menohok. Seketika Saya terdiam, gemas juga mendapati tingkahnya yang tidak pekaan. Dulu memang mungkin iya, tetapi sekarat dia tidak berusaha untuk menutupinya. Malah sedikit demi sedikit mulai berani konfes tentang hubungan mereka. Lantaran gemas, pria itu pun langsung mendekat, mengikis jarak, mempertemukan bibir mereka dalam satu kecupan singkat. Nada kaget, tetapi justru Saga tersenyum melihat wajahnya yang seolah tidak siap. Semakin Nada memberontak, semakin membuatnya tertantang untuk mendekat. Jarang-jarang dapat reaksi galak di ranjang, jadi harus dimanfaatkan dengan baik. "Kak, apaan sih, jangan mesum.""Ini bukan mesum Nada Zahira.""Terus mau ngapain buka baju?" Nada langsung turun dari ranjang penuh waspada. Kenapa jadi takut sendiri melihat suaminya slengean begini. Mending balik ke setelah awal ya

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 79. SPSG

    "Apa benar ini rumah orang di foto ini?" tanya Pak Polisi menunjukan gambar Nada di ponselnya. DegPerasaan Saga langsung tidak nyaman, ada apa sampai istrinya dicari polisi. Apakah Nada berbuat tindakan kriminal? "Iya benar, ini foto istri saya. Ada urusan apa ya Pak, cari Nada.""Sekarang istri Bapak mana? Nanti jelaskan di kantor.""Ada di rumah, sebentar Pak," ujar pria itu kebingungan. Hidup lagi capek-capeknya baru sampai rumah, eh malah ditimpa kenyataan begini. Saga langsung bergegas ke kamar. Nada yang tengah duduk santai pun terkejut saat suaminya memberi kabar. "Kamu dicariin polisi di luar!" kata pria itu sangat penasaran. "Hah, polisi? Mau ngapain?" balas Nada shock juga. Dia tidak merasa berbuat sesuatu yang melanggar hukum kenapa dicari polisi segala. "Nggak tahu, keluar dulu coba."Nada langsung bergegas keluar, diikuti Saga dengan rasa penasaran yang teramat. Bisa-bisanya ada Pak polisi yang mencari dirinya. "Maaf Pak, ada apa?" tanya Nada penasaran. "Saudara

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 78. SPSG

    "Tidak juga tidak apa-apa, kan kita suami istri," ucap Saga memperjelas hubungan status mereka. Di rumah semua orang juga tahu, yang Nada harapkan justru pengakuan Saga di luar. Tetapi sepertinya Saga memang tidak mau, atau jangan-jangan ada perasaan yang harus dijaga. Nada berlalu dengan tatapan datar. Perasaan selalu tidak nyaman hanya karena sikap Saga yang tidak sejalan dengan pemikirannya. Seharian di rumah orang tuanya membuat Nada sedikit terhibur. Walaupun dalam hati sebenarnya mikir keras. "Apa aku pinjam uang mama separonya saja ya, terus aku jual handphone baru dari Saga. Aku perbaiki ponsel lamaku. Kayaknya cukup buat tebus tuh cincin. Emang dasar apes banget diriku ini," batin Nada galau. Kebetulan hari itu Nada ada banyak waktu luang, sementara Saga sudah lebih dulu pamit karena ada urusan. Dia akan menjemputnya nanti setelah urusannya selesai. "Handphone baru, Nad?" tanya Mama peka juga. Jelas berbeda dari yang biasa Nada pakai. "Iya Ma, kemarin jatuh jadi rusak

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 77. SPSG

    Pura-pura bersikap tenang dan bahagia itu rasanya melelahkan. Apalagi dengan orang yang tidak pekaan. Dari awal antara Nada dan Saga memang tidak sejalan. Dimulai dari intrik, hingga terpaksa menikah hanya untuk memperbaiki status sebagai tanggungjawab yang telah ternoda. Tidak ada cinta, dan tidak berusaha membangun asmara di tengah jalinan status resmi mereka. "Kamu tidak makan? Aku perhatikan kamu kurusan," kata Saga mendapati istrinya diam saja. Hanya sebatas menemani setelah meladeninya. "Belum lapar," jawab Nada seperlunya saja. "Hmm ... masakannya enak, masa di rumah sendiri tidak kangen dengan olahan mama." Saga kalau pulang ke rumah, pasti langsung mengisi meja makan karena rindu masakan ibunya. Makanya tak jarang pria itu dibawakan ke rumah. Sebenarnya lumayan lapar, tapi hilang selera gegara Saga di depannya. Nada akhirnya mencicipi rujak, dia tidak kembali ke tempat jamuan, melainkan memilih makan di belakang. Mengobrol dengan ibunya yang ternyata sedang di dalam.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status