Share

Bab 21

Aku dan Zaki saling berpandangan ketika Pakde Irwan bertanya perihal uang kepadaku. Rupanya ia belum tahu jika istrinya baru saja merampas uang ayahku.

"Jangan dengarkan dia, Pa," ucap Budhe Risma terlihat gugup.

"Kenapa, Budhe? Aku kemari hanya ingin mengambil hak ayahku yang Budhe rampas."

Suaminya itu terlihat lebih terkejut. Bagus saja, jika memang Pakde Irwan tidak tahu. Ia pasti akan marah pada Budhe Risma karena Pakdhe Irwan tak memiliki sifat seperti istrinya.

"Nana, jelaskan padaku."

"Kemarin, Budhe datang ke rumah. Kata Ayah, Budhe meminta jatah warisan lagi. Padahal bukankah dulu warisan sudah di bagi rata? Dan bahkan Ayah hanya mendapatkan rumah itu saja? Lalu kenapa Budhe masih bersikeras memintanya? Dan lagi, Budhe juga merampas uang pemberian mertuaku, Pakde. Tanyakan saja padanya," ujarku dengan berapi-api.

Pakde Irwan terlihat sedikit marah, ia menatap istrinya tajam. "Benarkah, Bu?"

Kakak kandung ayahku itu terlihat pias, sepertinya perbuatannya itu juga tak diketahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status