Share

Bab 20

Aku masih tak bisa berfikir, apa yang sebenarnya diinginkan oleh Budhe Risma. Bukankah sebelumnya ia menghina kami? Bahkan terang-terangan Ayah sudah memutuskan untuk tidak ingin berurusan dengan mereka lagi. Lalu kenapa dia masih datang ke rumah? Padahal biasanya Budhe Risma sama sekali tidak mau menginjakkan kaki ke rumah kami.

"Astaghfirullah, perbuatan Budhe Risma sudah keterlaluan, Nana," ujar Zaki membuyarkan lamunanku.

"Bu, tak biasanya orang itu mau datang ke rumah kita. Kenapa tiba-tiba dia datang kemari?"

"Kita masuk dulu, Sayang. Tidak enak jika sampai ada yang mendengar pembicaraan kita. Ayo Nak Zaki kita masuk dulu, kita temui Ayah juga," kata Ibu tanpa menjawab pertanyaanku.

Tanpa berkata-kata lagi kami lantas masuk ke dalam rumah. Memang rasanya tak pantas jika harus berbincang di depan rumah seperti itu.

Ibu sepertinya memanggilkan Ayah, karena ia masuk ke dalam kamar. Sedikit banyaknya hatiku sedikit tersentuh, karena kini aku tak tinggal lagi di rumah ini. Sejak keci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status