Share

Bab 22

"Tidak, aku tidak setuju. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" racau Budhe Risma.

"Pakde, bagaimana jika rumah ini tidak usah di lelang? Kalau di lelang, kalian mau tinggal dimana?" ucap Zaki tanpa memperdulikan teriakan-teriakan Budhe Risma.

Aku menatap Zaki, rupanya dia masih peduli dengan saudaraku itu. Wajar saja, kalau orang normal pasti akan iba jika melihat saudaranya kesusahan. Namun entah apa yang ada di pikiran saudara-saudara Ayah, mereka justru senang jika keluargaku kesusahan.

"Tidak, Nak Zaki. Biarkan rumah ini di lelang. Aku yakin biaya Huda tidak sedikit. Setelah ini biarkan kami mencari kontrakan kecil, yang penting bisa untuk berteduh."

"Jika memang itu keputusan Pakde, biarkan Zaki segera mengurus semuanya agar biaya rumah sakit Huda segera terbayarkan," sambungku, karena aku pun juga tidak tega melihat Huda berada di rumah sakit tanpa biaya.

Terlebih menurut kabar yang kudengar, dia berada di ruang ICU. Aku yakin biayanya akan sangat mahal.

"Diam kamu! Ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
elin marlina
harusnya langsung pke notaris jual beli kaya gitu mah
goodnovel comment avatar
elin marlina
klau emng trharu harusnya segera di kasih haknya zaki nana pke nungguin siap sgala udah sah jg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status