Share

Bab 54

Aku melirik Zaki, dan dia pun menunjukkan ekspresi tidak tahu dengan perkataan orangtuanya. Apa semua ini ada hubungannya dengan hubungan kami? Tapi sejauh ini aku maupun Zaki selalu berusaha menunjukkan keharmonisan ketika di hadapan kedua orangtua kami.

"Em, bi-bicara apa, Pak, Bu?" tanyaku pada mereka berdua karena mereka pun terlihat sangat serius.

Jujur saja jantungku berdetak sangat cepat saat ini, karena berhadapan dengan mereka dalam keadaan serius seperti ini terlihat sangat menyeramkan. Mereka dulunya adalah orang yang paling aku segani, bukan berarti sekarang tidak, hanya saja dulu aku menganggap mereka dalah orang yang tak bisa kujangkau. Berpapasan dengannya saja rasanya sangat sungkan, tak pernah terbayangkan jika saat ini aku bisa duduk di hadapan mereka dengan status sebagai seorang menantu.

"Kemarin ada seorang wanita datang ke rumah, katanya temanmu, Zaki. Dia bilang kamu menjanjikan sesuatu padanya. Apa itu benar?" tanya Tuan Muh, ayah mertuaku.

Zaki melepas tangann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rafael Rafif Rabbani
bikin gemes aja zaki ini, gagg terbuka sama sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status