Share

Nostalgia Panas Morgan Sarah

Morgan mendarat dengan sempurna di atas tanah. Dia mengerjapkan mata menyesuaikan dengan lampu jalan, tatkala melihat sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.

"Morgan! Buruan masuk! Kamu lama banget sih!" seru Luna yang sepertinya menunggu lama. Melihat sosok Morgan di samping mobilnya, wanita centil itu terlihat excited.

"Kamu kok bisa ada di belakang rumah, bukannya janjinya di depan?"

Luna memutar mata jengah, "Makanya punya hp jangan kantongin doang. Aku sudah kirim pesan sama kamu kalau aku posisi di belakang rumah, karena aku lihat banyak preman masuk rumah itu. Makanya aku berasumsi kalau kamu akan kabur lewat belakang."

Morgan tersenyum sambil menjawil dagu nyantisnya. Luna memekik manja. Menggemaskan.

Dari dulu, Luna memang sangat pemberani dan cerdik. Makanya Morgan sangat nyaman menjadi partner in crime-nya. Sebatas itu, tidak lebih.

"Buruan masuk! sebelum ketahuan mereka!" ujar Luna tidak sabaran.

"Iya, iya bawel. Ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status