Share

47. Takut Mencoba

Titan benar-benar kepayahan harus mengangkat semua buku cetak ini sendirian. Memang dasar nasibnya yang apes.

"Mana ini raknya tinggi-tinggi pula," gerutunya sembari mengembalikan beberapa buku cetak pelajaran ke rak kayu yang tinggi sesuai mata pelajarannya.

Bibirnya sampai manyun lima senti saat terus menggerutu.

Saat itu juga tiba-tiba ada satu tangan menghimpit rak kayu tertinggi disertai wajah seorang cowok yang menunduk menghadapnya. Cowok itu tersenyum miring.

"Pendek banget sih," katanya dengan senyum menyebalkan seperti biasa.

"Bisa lo minggirin muka lo itu?" Titan mendongak menatapnya kesal.

"Kenapa? Nggak kuat lihat muka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status