Share

Bab 36 Marsala

Raesaka berdiri di makam palsu itu, memandang nisannya yang bertuliskan nama Sindukala, dan berpikir mungkin ada sesuatu yang disembunyikan ibunya di bawah sana.

Rumah ibunya membuat Raesaka bernostalgia, tapi rasanya aneh. Wangi kacapiring bercampur aroma khas Narwastu dan Niskala menari-nari di udara saat Raesaka berjalan menelusuri lorong pendek. Sebagian besar foto masa kanak-kanaknya terpajang di sepanjang dinding lorong, yang kemudian membawanya ke ruangan luas berwarna putih.

Cahaya matahari dan angin di jam sembilan, mengalir masuk melalui jendela-jendela besar. Lukisan-lukisan, easel dan peralatan lukis, kertas dan kanvas, serta mesin fotocopy dan benda lainnya yang ada di sana, mengingatkan Raesaka pada Galeri Gardenia sekaligus rumah ibunya dan rumah neneknya.

Ibunya sudah duduk di atas permadani merah di depan meja berkaki pendek. Ia memakai kaos hitam polos dan jeans overall yang kotor terkena cat. Rambut ikalnya tidak lagi panjang, melainkan pendek di atas bahu. Matanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status