Share

Membebaskan Tawanan

Bagian 20 

Membebaskan Tawanan 

 Bagus berjalan mengendap-ngendap. Setelah berhasil menghindar dari Emery yang terus mengikutinya. Ia menuju hutan di tepi sungai tadi. Sampai di sana, Arya telah menanti sambil memgang dua buah mangkuk yang masih mengepulkan asap. 

 “Kau lapar, bukan?” Arya menyodorkan semangkuk sup pada sahabat karibnya. 

 Lelaki itu menyeruput begitu saja, mengabaikan panas pada sup yang baru saja matang. Namun, saat itu juga ia memuntahkannya kembali. Lidahnya serasa dibakar oleh api.

 “Sayuran, pantas saja rasanya begitu aneh.” Lelaki itu berkumur dengan air sungai. 

 “Aku juga lapar. Dan sepertinya sore ini kita akan makan daging yang lumayan bisa mengganjal perut kita yang besar ini.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status