Share

Sadarlah

Bagian 49

"Hai, kau terlihat sangat buruk! Apa yang terjadi?" Wajah Ari penuh dengan lebam dan darah di sudut bibirnya mulai mengering.

"Semua yang terjadi padaku adalah karena sifat burukmu." Tangan Arya hampir saja terulur berhenti di udara. Awalnya dia penasaran dan khawatir saat melihat saudaranya berada di depan ruang UGD. Tapi melihat cara Ari memandang dirinya, Arya akhirnya menarik tangan lagi dan membawanya masuk ke dalam saku celana.

"Sejak kapan kau jadi pecundang Ari? Bahkan saat ini kau marah padaku tanpa alasan yang jelas." bantah Arya. 

"Shinta!" Arya mengerutkan keningnya. Dari belakang Arya, datanglah Joe.

"Tuan, saya sudah mengurus segalanya. Apakah masih ada yang diperlukan lagi?" Joe membawa baskom berisi es dan handuk kecil.

"Tidak! Terima kasih Joe!" ucap Ari cepat, tangan Joe terulur untuk mengompres muka Ari. 

"Biar aku sendiri Joe!" Mengambil alih handuk.

"Siapa yang sakit?" Arya merasa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status