Share

Bab 43. Kenyataan Pahit

“Mas, cukup!” Erika mencegahku saat aku kembali akan menghampiri pria itu.

“Kenapa? Masih ingin membelanya?” Aku menoleh kepada pria tersebut sambil menatap nyalang. “Dan kamu! Pergi dari sini atau kupanggilkan satpam. Kalau perlu akan kulaporkan kau ke polisi.”

Pria itu tidak berkutik saat kuberikan ancaman. Dengan tergesa dia memakai pakaiannya dan pergi dengan wajah ketakutan. Kulihat Erika memandang pria itu dengan wajah penyesalan.

“Sejak kapan kalian berselingkuh?” tanyaku mencoba meredam emosi. Aku masih waras untuk melakukan sesuatu yang tak diinginkan kepada istri keduaku ini.

“Mas, aku minta maaf. Aku khilaf, Mas,” mohon Erika. Namun, aku tidak bergeming.

Ucapan Erika membuatku tertawa. Khilaf?

Setelah berbulan-bulan berselingkuh di belakangku dia bilang khilaf? Bahkan, mungkin uang yang kuberikan setiap minggunya dipakai untuk menyenangkan selingkuhannya ini. Selain mendapatkan kehangatan di ranjang pula.

Inikah yang dirasakan Arum saat tahu aku membohongi dan berseling
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Titik Saraswati
makanya tuh para laki2 jangan cuma nafsu dan selangkangan aja yang di pikirkan ...
goodnovel comment avatar
Lia Siregar
rasain tuh kena karma loh hehe
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu nyesel kan nyelikuhin Arum dn kmu d selingkuhin .semoga Arum melahirkan dgn selamat dn dpt jodoh yg baik dgn sangat cinta ke Arum juga anak nya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status