Share

30. Cemburu

Happy Reading

*****

Setelah menutup percakapan dengan Risma. Riswan segera menghubungi sahabatnya. Begitu panggilannya terangkat, suami Risma itu langsung berkata dengan suara keras. "Ngapain kamu beliin makan siang istriku? Nggak usah sok perhatian sama Risma. Aku emang ngasih ijin dia kerja, tapi bukan berarti ngasih kebebasan buat lelaki lain deket-deket."

Masih di ruangannya, Farel menahan tawa. Apa-apaan sahabatnya itu. Belum juga dia ngasih perhatian lebih sama Risma. Riswan sudah kebakaran jenggot karena cemburu. "Salah sendiri kenapa istri secantik dan sebaik Risma dianggurin gitu aja. Jiwa jombloku tergerak deketin jadinya," jawabnya enteng. Si dokter yakin bahwa di seberang sana, Riswan mengumpat dan semakin kesal. "Aku pernah ngomong, kalau emang nggak bisa ngasih jatah batin sama istrimu. Aku bersedia kok membantu."

"Sialan. Bisa nggak mulutmu ngomong yang baik-baik aja. Temen macam apa kamu itu?" Suara Riswan terdengar makin keras dan sukses membuat Farel terpingkal-pingk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status