Bab 103Herman geram, anak buahnya mengabarkan kalau Melly selamat. Wanita itu selamat dari kematian setelah diselamatkan oleh dokter. "Aku sudah bilang habisi dia! Dia itu sangat berbahaya bagi kita. Suatu saat dia bicara kepada pihak yang berwajib maka kita semuanya akan hancur!" Geram Herman. Dia kesal dengan kerja anak buahnya yang dia nilai lambat. Kemarin dia sudah memerintahkan salah satu dari anak buahnya untuk menghabisi Melly tetapi wanita itu nyatanya selamat setelah diselamatkan oleh Mona. Selanjutnya, dia juga sudah memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi Melly di rumah sakit. Tapi nyatanya sekarang dia mendapatkan kabar Kalau Melly selamat. Herman merasa terancam, kalau sampai Melly buka mulut lalu menceritakan semua yang terjadi kepada dirinya. Sudah bisa dipastikan Herman dan anak buahnya akan tertangkap. "Tapi anak buahku sudah memastikan bos Kalau dia sudah menyuntikkan racun ke dalam infus wanita itu. Padahal kalau dihitung racun itu akan bekerja selama satu
Bab 102"Iya sih Mbak. Tapi mungkin kalau orang lain di posisi Mbak juga dibiarin aja. Orang dia jahat Kok," balas Mita."Kalau begitu seandainya kamu berbuat seperti itu berarti kamu nggak punya perasaan. Karena kalau manusia punya perasaan pasti nggak akan seperti itu," bantah Mona.."Iya nggak gitu juga sih, Mbak. Maksudnya.."Mona melihat dokter yang keluar dari ruang ICU. "Dita, sudah dulu ya, itu dokternya keluar."Dita pun mematikan panggilan dan Mona pun segera mendekati dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU."Bagaimana keadaan adik saya dok?"tanya Mona kepada dokter yang baru saja merawat Melly. "Kami sudah berusaha mengeluarkan racun yang sudah masuk ke dalam tubuhnya dan untuk saat ini kondisinya masih kritis. Semoga dia bisa melewati semua ini karena sudah ada racun yang telah masuk ke dalam jantung semoga tidak menyebar ke aliran darahnya," jawab dokter itu. "Tapi maaf dok. Adik saya ini kan lumpuh Terus bagaimana ceritanya dia bisa keracunan?"tanya Melly. Dia ti
Bab 101Mona panik , dia segera berteriak memanggil dokter. "Ada apa ini?" Dokter kaget melihat keadaan Melly. "Saya nggak tahu Dok tiba-tiba saya datang ke sini sudah seperti ini keadaannya," jawab Mona.Dokter dan tenaga medis lainnya segera membawa Melly ke ruang ICU. Mereka segera mengambil tindakan sementara Mona merasa bingung dengan apa yang terjadi. "Suster apa yang terjadi dengan adik saya?"tanya Mona ketika melihat suster yang berjalan terburu-buru menuju ke ruang ICU. "Dokter memperkirakan Kalau adik anda mengalami keracunan.""Hah?"Mona semakin bingung bagaimana bisa keracunan dan apa sebabnya. "Kok bisa keracunan?"Mona hanya mampu menduga-duga apa mungkin ini kelalaian suster ataupun dokter sehingga membuat Mely keracunan. Cukup lama dokter menangani Melly. Mereka seperti berjuang segenap tenaga untuk menyelamatkan Melly. Tim medis keluar masuk ruang ICU, berbagai macam peralatan medis diletakkan di tubuh Melly. Drt drtMona kaget saat mendengar suara hp-nya dan
Bab 100"Dia itu penjahat, dia agen penjualan organ ilegal. Cepat lapor polisi!"Sayangnya teriakan itu hanya ada di hatinya saja karena Melly tidak bisa bersuara. "Bapak saudaranya?" tanya suster kepada pria yang datang. Pria itu membawa kresek berwarna hitam yang entah apa isinya. "Iya saya saudaranya."'Enggak bukan. Dia bukan saudaraku!' batin Melly. Wanita itu mulai gelisah, tatapannya tidak teratur dan dia berusaha menggerakkan tubuhnya namun tubuhnya terasa berat. Dia tidak mampu menggerakkan nya."Kebetulan kalau begitu, karena dari kemarin belum ada yang melihatnya kecuali seorang wanita yang membawanya ke sini. Tapi hari ini juga belum datang," jawab suster itu ramah."Bagaimana keadaannya?"tanya pria itu."Saya kurang jelas yang tahu pasti itu dokter tetapi yang Saya dengar pasien mengalami lumpuh karena penusukan itu."Lelaki itu pura-pura bersedih. "Kasihan sekali padahal dia itu seorang janda. Kok ada orang jahat seperti itu," gumamnyaSementara Melly semakin gelisah
Bab 99Melly baru saja tersadar dari pingsannya. Wanita itu menatap ke arah kanan kiri, bau obat-obatan menyengat menandakan dia berada di ruangan medis. Wanita itu membuka mata. Namun, tak ada satu orangpun ada di sampingnya. Dia juga heran bagaimana dia ada di sini. Siapa yang membawa dan menolongnya?"Tolong, tolong, Suster!" Melly berusaha berteriak. Namun anehnya suaranya tak keluar. Melly berusaha lebih keras berteriak lagi tapi tetap tak bisa mengeluarkan suara.'Ya Allah, aku bisu,' batinnya. Air mata wanita itu mengalir.Kemarin saat terjadi insiden pembusukan itu Melly bukan hanya melihat sosok lain dari Herman. Dia bukan hanya dihadapkan dari sebuah kenyataan bahwa ternyata Herman selama ini pura-pura lumpuh. Tapi juga sebuah kenyataan bahwa ternyata Herman memiliki bisnis haram. Disamping dia bisnis barang haram, Herman juga memiliki bisnis terlarang yang lebih dari itu. Dia bekerjasama dengan orang penting di negara ini lalu untuk menjual organ tubuh secara haram. Awalny
Bab 89"Sini deh aku bisikin."Rendra membungkukkan badan lalu mendekatkan telinganya ke mulut Gea membuat Mona menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua orang itu. Salah satu pertimbangan terbesar yang membuat Mona menerima Rendra adalah kedekatan Rendra dengan anaknya. Bukan hanya Gea bahkan Kaisar anak keduanya juga sangat dekat dengan Rendra. "Oya?"tanya Rendra setelah dibisiki oleh Gea. Entah apa yang dikatakan anak itu, Mona juga tidak tahu karena dia memang tidak mendengarnya."Iya, Makanya Gea Kalau Om menikah dengan mama harus di Bali," jawab Gea."Ok," kata Rendra mantap membuat gadis kecil itu tersenyum. "Om memang terbaik."Gea memeluk Rendra, tampak sekali gadis itu sangat bahagia di dekat Rendra. "Gea! Sudah, Sekarang Om biar balik dulu ya karena pasti Om banyak kerjaan di kantor," ujar Mona. "Ok. Om baik-baik di kantor ya, jangan lirik wanita sana-sini! Awas kalau Om selingkuh seperti papa. Gea nggak mau maafin Om!" Seperti biasa saat berucap seperti itu gadis it