Setelah Aku Mendua

Setelah Aku Mendua

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Oleh:  Author RinaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
60Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku bosan dengan rumah tanggaku yang begitu-begitu saja tanpa ada gebrakan yang berarti. Hingga aku putuskan untuk mendua. Namun, bukannya bahagia justru aku dapat Kharma tak berjeda. Apakah ini sumpah dari istri pertamaku?

Lihat lebih banyak

Bab 1

bab 1

Gimana, Mas, masih sempit kan?"

"Iya, beda sama yang di rumah," jawab pria itu sambil tersenyum.

"Ouh jelas dong."

Pria itu tersenyum, istri barunya ini sungguh berbeda. Dia cantik dan energik. Selalu memberikan kejutan yang membuat dia merasa puas. Beda dengan istrinya yang di rumah yang hanya menyuguhkan itu-itu saja. Sebagai lelaki dia ingin yang berbeda. Apalagi sekarang ini dia bukan lagi karyawan biasa, gajinya bahkan lebih dari cukup untuk menghidupi dua istri. Dia bosan setiap kali harus menahan keinginannya untuk bercinta karena istri pertamanya sering sakit-sakitan semenjak hamil anak kedua mereka. Di usia Herman yang sekarang ini dia sedang di Fase sedang ingin bercinta hingga jika keinginannya tidak tersalurkan itu membuat masalah yang besar baginya. Lagi pula Herman yakin Mona tak akan bisa melawan karena selama ini dia hanyalah wanita yang penurut dan lemah yang selalu menggantungkan hidup padanya. Apa yang bisa dilakukan oleh wanita lemah seperti itu?

_______

"Aku mandi dulu ya, Sayang," ucap Melly setelah tertidur. Pertempuran tadi membuat wanita itu lelah.

"Mau aku temani?" Herman mengedipkan sebelah matanya menggoda.

"Nakal ih, nanti mandinya lain cerita kalau kamu ikut," jawabnya yang berlalu begitu saja meninggalkan Herman.

Herman tersenyum sambil menggigit bibirnya. Istri mudanya betul-betul membuatnya candu.

Drt drt

Pria itu kaget tiba-tiba ponselnya berbunyi dan saat dibuka ternyata pesan dari istrinya. Istri pertamanya itu memberikan foto pernikahannya.

"Loh, kok dia tahu aku nikah, tahu dari mana?" gumam Herman.

Sebenarnya dia minta izin ke istrinya untuk pergi ke luar kota guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Lalu diam-diam melangsungkan pernikahan keduanya dengan pacarnya dan tak ada satupun keluarganya yang hadir.

[Ibu, kok Mona tahu aku menikah lagi?] Pria itu mengirim pesan kepada ibunya Karena ibunya tahu rencananya.

[Loh, kok tanya ibu. Ya nggak tahu, lagian ngapain Ibu beritahu pernikahan kamu. Gak penting!] jawab ibunya.

[Terus kok dia tahu Bu. Apa mungkin Dina yang ngasih tahu?] Dina adalah adik kandung Herman dan Dia pun tahu pernikahan ini.

[Gak mungkin, lagian Apa urusannya dia ngasih tahu sama Mona]

"Iya juga sih," gumam Herman.

"Kamu wa sama siapa, Mas?" tanya Melly yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia cemburu melihat suaminya asyik menatap ponsel. Sebagai pelakor dia takut juga kalau Herman sampai berpaling. Tentu tak mudah mencari lelaki tajir seperti Herman.

"Eh, sudah selesai mandinya?" Herman meletakkan ponsel lalu menarik tubuh sang istri untuk duduk di pangkuannya.

"Hmm wangi," ucapnya saat mencium rambut basah istrinya.

"Itu tadi siapa, cewek baru ya!" ketus Melly.

"Bukan, Sayang. Kamu ini kok cemburuan banget. Itu tadi ibu sama Dina dia ngasih selamat ke kita." Herman mencium pundak sang istri. Ingin rasanya Dia mengulang kembali kenikmatan yang baru saja dia lalui.

"Awas kalau kamu bohong!" ancam Melly.

"Enggak." Tangan Herman bergerak cepat menghapus chatnya tadi. Beruntung Melly tidak melihat.

"Nih lihat ponselku," ucap Herman yang langsung memberikan ponselnya.

"Gak usah! Aku percaya kok sama kamu." Wanita itu tersenyum, lalu mengelus pipi suaminya.

"Kita keluar yok cari makan. Aku lapar nih," ucap Herman.

"Ok, aku siap-siap dulu."

Melly segera pergi ke kamar untuk mempersiapkan dirinya sementara Herman segera pergi mandi. Setelahnya Mereka pun pergi ke restoran terdekat.

"Mas, kamu nggak lupa janji kamu kan?"tanya Melly yang membuat Herman menghentikan aktivitas makanya.

"Janji apa?"tanya pria itu.

"Kamu janji setelah kita menikah kamu akan mengajak aku ke rumahmu. Terus ATM kamu aku yang pegang. Pokoknya semua keuangan kamu aku yang atur," ucap Melly yang membuat Herman menggaruk kepala tidak gatal.

Selama ini memang istrinya yang mengatur semua keuangannya dia bahkan tidak tahu Berapa gajinya dan berapa pengeluarannya. Yang dia tahu semuanya beres, istrinya bisa shopping dan juga bisa memberikan jatah pada ibu dan adiknya. Dari situlah Herman mantap untuk menikah lagi.

"Mas, Kok diem aja. Jangan bilang kalau kamu lupa sama janji kamu ya?" Meli menatap tajam ke arah suami barunya.

"Iya beres itu. Lagi pula Mona mana berani melawan aku," jawab Herman. Baginya Mona hanyalah wanita lemah, dia tidak berpenghasilan dan selalu tergantung kepadanya. Jadi sudah pasti wanita itu akan menerima segala keputusannya.

"Kalau dia menolak?" Melly menatap Herman.

"Halah, nggak mungkin dia menolak keinginanku. Mona itu hanya perempuan kampung, dia itu nggak berpenghasilan dan semuanya tergantung kepadaku. Untuk beli cilok aja dia tidak mampu kalau nggak pakai uangku. Jadi sudah pasti dia Pak mau menerima keinginanku," ucap Herman sombong.

"Kalau dia minta cerai?"

"Nggak mungkin itu. Ya kalau cerai sama aku mau pulang ke mana, ke kuburan. Orang tuanya itu sudah meninggal jadi nggak mungkin dia mau macam-macam," jawab Herman.

"Berarti kamu masih cinta sama dia?" Melly menatap suaminya, wanita itu cemburu dan kesal dengan jawaban suaminya.

________

"Mas kamu belum jawab pertanyaanku kemarin?"

Herman yang saat itu sedang menyetir mobilnya seketika menoleh ke arah sang istri.

"Pertanyaan apa?"tanya pria itu datar.

"Apa benar kamu masih mencintai istri pertamamu. Sepertinya kamu keberatan Kalau harus cerai darinya?"

"Bukan begitu, istri pertamaku itu kan sekarang lagi hamil. Aku sayang sama anakku," jawab Herman.

Mobil terus melaju hingga sampailah di sebuah rumah tingkat 3 dengan nuansa putih. Ada taman disamping rumah itu. Sebelum turun Herman sudah menyiapkan mentalnya karena pasti istri pertamanya akan mengamuk karena dia menikah diam-diam. Apalagi sekarang dia membawa istri keduanya itu pulang ke rumah. Sudah pasti Mona akan mengamuk seperti macan yang kehilangan anaknya.

"Ini rumahmu, Mas?"tanya Mona karena memang ini baru pertama kali Herman mengajaknya pulang ke rumah.

"Iya Ini rumahku dan sekarang menjadi milik kita," jawab pria itu sambil tersenyum. Hatinya berdesir dan jantungnya tidak berhenti berdetak ketika melihat istri pertama yang sudah berdiri untuk menyambutnya di teras.

"Itu Mona kan?"tanya Melly saat turun dari mobil.

"Iya itu Mona,"jawab Herman dengan hati yang resah.

"Tua," komen Melly jutek.

Melly menggandeng tangan Herman seolah tidak ingin melepaskan laki-laki itu lalu mereka berdua pun mendekat ke arah Mona.

"Ouh jadi ini istri kedua kamu, mas? Cantik," ucap Mona datar. Tak ada ekspresi marah yang tadi dibayangkan oleh Herman.

'Loh kok gak marah dia, kok gak ngamuk seperti sinetron ikan terbang. Apa dia sudah tak cinta sama aku. Atau jangan-jangan lelaki di foto itu adalah selingkuhannya?'

Baca selengkapnya di KBM

Judul Karma Setelah Mendua

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
60 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status