Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Bab 17 Cara Terbaik Seorang Wanita Untuk Menyenangkan Pria

Share

Bab 17 Cara Terbaik Seorang Wanita Untuk Menyenangkan Pria

Author: Cestbon
Jimmy sama sekali tidak memandang Agnes.

Dia dengan cemas meremas kedua tangannya, dia sudah memutuskan untuk mempersulitnya.

"Jangan bicara omong kosong, cepat keluarkan kartumu," kata Jimmy sambil dengan santai mengembuskan asap rokok.

Agnes yang berada di samping benar-benar dianggap sebagai udara kosong.

Hanya saja, Agnes adalah orang yang keras kepala, dia berkata sambil tersenyum lebar, "Pak Jimmy, aku bisa menunggu. Aku akan menemuimu lagi kalau kamu memiliki waktu luang."

Orang lain mungkin sama sekali tidak menyangka bahwa wanita ini akan begitu keras kepala.

Segera ada orang yang berkata, "Jimmy, apakah kakak ipar tahu bahwa kamu didekati banyak wanita di luar?"

Jimmy mengangkat matanya dan terdapat lintasan emosi yang sulit diartikan di dalamnya.

Orang lain tidak menyadari hal ini dan terus berkata, "Kakak ipar? Apakah wanita itu pantas dipanggil seperti ini? Apa yang bisa dia lakukan meski mengetahuinya? Bukankah wanita itu merupakan barang tiruan yang nggak pantas ditunjukkan pada orang lain? Bagaimana mungkin Jimmy menyukainya?"

Orang-orang ini pasti tidak menyangka bahwa barang tiruan yang tidak pantas ditunjukkan pada orang lain sedang berdiri di hadapan mereka.

Apalagi mendengar ucapan mereka dengan sangat jelas.

Sama sekali tidak terasa sakit saat ucapan yang sama didengar berkali-kali.

Karena dia sudah memahami dengan sangat jelas bahwa dia benar-benar bukanlah apa-apa di dalam hati Jimmy.

Jika seperti itu, untuk apa dia menyia-nyiakan emosinya padanya?

Jared diam-diam melihat ekspresi keduanya.

Gunung berapi akan meledak jika orang-orang ini terus dibiarkan berbicara.

Dia segera menghentikan mereka. "Cepat keluarkan kartunya!"

Beberapa orang ini baru berhenti membicarakan topik ini.

Sedangkan Agnes berdiri diam di sana seperti sebuah patung.

Jimmy merasa kesal dengan ini.

Yang membuatnya mengalami kekalahan.

"Jimmy, kamu terlihat sedikit linglung hari ini? Biasanya selalu kamu yang memang, tapi hari ini ... nggak disangka kamu kalah?" Beberapa orang tidak bisa memercayai hal ini.

Semua orang mengatakan bahwa ingin memenangkan uang dari Jimmy benar-benar lebih sulit daripada menaiki langit.

Jimmy meletakkan kartunya di atas meja, ekspresi kesal di wajahnya terlihat dengan jelas.

Semua orang takut menyinggung Jimmy, seseorang segera menjilatnya saat melihat ekspresi kesal di wajahnya. "Ini semua pasti karena wanita pembawa sial ini yang mengacaukan keberuntungan Jimmy!"

Terdapat ekspresi tidak percaya di wajah Agnes, "???"

Apa?

Kenapa dia yang harus disalahkan saat Jimmy kalah?

Orang itu memalingkan wajahnya dan berkata dengan galak, "Cepat pergi! Kalau nggak, aku akan memanggil petugas keamanan untuk menyeretmu pergi!"

Jimmy menunduk dan tutup telinga terhadap ucapan orang ini.

Dia memang sedang merasa kesal, tapi bukan karena kekalahannya.

Hanya saja karena dia yang selalu bisa fokus malah dengan mudah terganggu oleh Agnes!

Ini sama sekali tidak masuk akal!

"Cepat pergi! Kenapa masih diam saja? Apakah kamu baru ingin pergi setelah dibuang seperti sampah?" desak orang itu.

Agnes terus menatap Jimmy, dia telah memiliki jawaban di dalam hatinya, dia telah memutuskan untuk mengabaikannya.

Kalau begitu, dia hanya bisa memprovokasinya.

Agnes tidak lagi berdiri di sini saat memikirkan hal ini, kemudian berbalik dan pergi.

Hanya saja, dia sama sekali tidak meninggalkan aula, melainkan menahan seorang pemuda.

Jimmy melihat hal ini dengan jelas.

Dia kembali menyalakan rokoknya, rokoknya hampir dipatahkan oleh tangannya pada saat ini.

Apa yang sedang dilakukan wanita ini?

Dia masih belum meninggal!

Tidak disangka dia dengan begitu terang-terangan menggoda seorang pemuda?

Apalagi masalahnya adalah keduanya terlihat sangat akrab!

Jared seperti seorang penonton yang melihat film dari samping, dia mendekat ke sisi Jimmy dan berkata, "Siapa suruh kamu mengabaikannya, hatimu ... pasti terasa sangat nggak nyaman, 'kan?"

"Pergi kamu!" Jimmy mendorong Jared menjauh.

Dia melihat Agnes sedang berdansa dengan pria itu di lantai dansa setelah menoleh kembali!

Agnes tersenyum sangat bahagia, senyumannya sangat lebar sampai bisa mencapai telinganya!

Langkah dansa kedua orang itu seperti sedang menginjak hati Jimmy.

Akhirnya dia tidak bisa menahan dirinya lagi, membuang rokok ke dalam asbak, lalu berdiri dan berjalan menuju lantai dansa dengan ekspresi dingin.

Semua orang kebingungan. "Ada apa dengan Jimmy?"

Hati Jared seperti sebuah cermin yang memahami semuanya dengan jelas. "Ada yang sedang mencari masalah untuk dirinya sendiri."

"Hah?"

"Jangan bertanya terlalu banyak, cepat lanjutkan!" Jared juga tidak akan terlalu banyak membicarakan masalah percintaan Jimmy di luar.

Jimmy sudah datang ke sisi Agnes dan langsung menariknya tanpa basa-basi.

Hal ini sudah diduga oleh Agnes.

Jimmy adalah orang yang sangat mementingkan wajahnya, meskipun dia tidak mencintainya, bagaimana mungkin dia membiarkannya berselingkuh darinya di depan umum?

Jadi, dia tidak bisa duduk diam.

Dialah yang terlebih dahulu mengabaikannya, jadi dia hanya bisa menggunakan cara ini.

Jimmy menariknya ke tempat parkir, lalu mendorongnya masuk ke kursi belakang mobilnya.

Setelah itu, dia juga masuk ke dalam dengan aura menakutkan yang terpancar di seluruh tubuhnya.

Agnes dikurung di antara kedua lengannya dan tangannya tanpa sadar melindungi perutnya.

"Kenapa kamu marah? Apakah aku nggak boleh mencari kesenangan saat kamu mengabaikanku?" tanya Agnes sambil menaikkan alisnya.

Jimmy tertawa kecil. "Apakah kamu yakin berbicara denganku seperti ini berdasarkan situasimu saat ini?"

Satu kalimat darinya langsung mendorong Agnes ke dalam jurang.

Dia tidak lupa alasan kenapa dia datang mencarinya.

Sebenarnya terdapat amarah di dalam hatinya.

Karena Jimmy benar-benar sangat tidak tahu malu!

Sama sekali tidak menganggap nyawa orang lain karena dirinya kaya dan berkuasa, bahkan dengan sembarang menginjak-injak dan menghancurkannya.

Hanya saja, dia tidak bisa menanyainya apalagi menyalahkannya.

Karena seperti yang dia katakan, dia harus berbicara dengan sopan padanya berdasarkan situasinya sekarang.

"Jimmy, bisakah kamu menarik kembali perintah? Aku bisa menerima nggak peduli bagaimana kamu menekanku, bisakah kamu jangan menyentuh rumah itu?"

"Nggak ada kabar dari ibuku sejak terjadi masalah pada Keluarga Tores. Setahun lagi ayahku akan keluar dari penjara, dia nggak akan bisa menemui ibuku setelah kembali dan aku nggak berharap juga akan kehilangan rumah yang penuh dengan kenangan."

Hal ini pasti akan sangat melukai ayahnya.

Agnes menarik ujung pakaiannya dan menatapnya dengan tatapan memohon. "Aku mohon padamu, Jimmy!"

Pandangan Jimmy perlahan-lahan menurun dan tertuju pada tangannya yang sedang menarik pakaiannya.

Dia hampir saja melunak.

Tidak ada emosi apa pun di wajahnya saat dia mengangkat kepalanya.

Dia tersenyum dengan mesra. "Apakah kamu tahu apa cara terbaik seorang wanita menyenangkan pria?"

Dia berbicara sambil membuka pakaian Agnes.

Tubuh Agnes menegang, dia segera berkata dengan tegas, "Aku nggak bisa melakukannya!"

Dia sedang mengandung, bagaimana mungkin dia bisa melakukannya dengannya?

Jimmy tertawa mengejek. "Untuk apa berpura-pura suci? Bukankah kamu yang berusaha keras mencari cara untuk menggodaku? Bukankah kamu yang merasa sangat kesepian?"

Hati Agnes seperti dirobek oleh sesuatu dengan keras, yang membuatnya merasa sangat sakit sampai tidak bisa bernapas dengan lancar.

Tindakannya untuk mencoba menarik perhatiannya ternyata terlihat sangat rendahan di dalam matanya.

Terdengar suara petir di langit yang membuat Agnes menarik kembali pikirannya.

Kilat demi kilat petir seolah-olah ingin membelah langit.

Agnes menarik kembali pandangannya, menenangkan suasana hatinya lalu bertanya dengan terus terang, "Apa yang harus kulakukan agar kamu menghentikan proyek ini?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
bisa cuma mengemis lonte busuk ne
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 346 Hadiah terakhir

    "Kejahatanmu karena kekejaman Jordan. Jadi, aku bisa memaafkanmu. Jordan-lah yang gila. Dia takut kejahatannya terungkap, jadi dia mengurungmu. Demi mendapatkan apa yang diinginkannya, dia juga mengendalikan ayahnya." Clara menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya."Aku nggak tahu berapa banyak orang yang akan dia sakiti kalau dia terus seperti ini. Kemampuanku nggak cukup, tapi setidaknya aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang dia sakiti. Nggak boleh membiarkan orang lain dirugikan demi ambisi dia."Yuri menatap Clara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah dia sedang menilai apakah perkataan Clara bisa dipercaya.Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi, "Tapi, kalau kamu melakukan ini, apakah kamu nggak takut Jordan membalaskan dendam padamu? Kalau kamu melawannya, dia nggak akan mengampunimu.""Biarpun patuh padanya, aku tetap terjebak di dalam sangkar. Daripada begitu, aku lebih memilih melepaskan diri dari sangkar itu. Sekalipun aku harus membaya

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 345 Bolehkah Aku Melihat Dia

    Begitu sampai di dekat ruang duka, dia melihat sosok itu.Simon terlihat tidak berdaya dan sangat bingung.Kecelakaan ini pasti membuat Simon terpukul."Simon, ayo makan dulu." Bibi Rina berjalan ke ruang duka dan berkata dengan lembut.Baru saat itulah Simon menyadari kehadiran Bibi Rina. Dia perlahan menoleh untuk melihatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya nafsu makan sekarang, nanti saja.""Kamu belum makan apa pun sejak tadi malam. Kalau terus begini, mana tahan? Bukankah kamu mau menemani Sily di sini? Kalau terus seperti ini, kamu nggak bakal tahan," bujuk Bibi Rina dengan sedih.Nasib sungguh kejam pada anaknya.Kenapa Simon tidak bisa hidup lebih bahagia?"Aku benar-benar nggak bernafsu makan ... kalau nggak, letakkan di sini dulu." Simon tampak seperti kehabisan energi.Meski Bibi Rina merasa prihatin, dia juga tahu bahwa saat ini Simon mungkin ingin sendiri.Oleh karena itu, Bibi Rina tidak berkata apa-apa lagi. Setelah dia meletakkan makanan, dia pun pergi.D

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 344 Dia Belum Hidup Bahagia

    Melihat jam tangan dan catatan ini, Simon tidak bisa lagi menahan air matanya.Air mata pria dewasa itu tiba-tiba mengalir deras seperti mutiara pecah.Dia mengatakan bahwa dia seperti gasing, yang terus-menerus berputar di sekeliling Simon.Faktanya, dia benar-benar melakukan itu.Dia selalu berusaha melakukan sesuatu untuk Simon.Dia juga mengatakan bahwa dia tidak punya tujuan lain selain membuat Simon bahagia dan memberi tahu Simon bahwa di dunia ini Simon juga tak tergantikan di hati beberapa orang.Sekarang, gasing itu tidak lagi berputar dan tidak akan ada lagi orang yang berputar di sekeliling Simon dan mengatakan bahwa dia ingin Simon lebih bahagia.Dia juga berpikir untuk melakukan sesuatu untuk Sily.Tapi, sebelum dia melakukan apa pun, takdir sudah merampas kesempatan itu darinya."Karena dia memberikannya padamu, terima saja. Ini bisa dianggap ... benda terakhir yang Sily tinggalkan untukmu," kata Jimmy dengan suara tercekat.Adik sepupunya tidak pernah benar-benar merasak

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 343 Dia Mengatakannya dengan Santai tapi Sily Menganggapnya Serius

    Mata yang merah karena tidak tidur sepanjang malam itu penuh dengan harapan yang membara.Betapa dia berharap panggilan telepon ini akan membawa kabar baik baginya."Ada berita tentang Sily dari kantor polisi." Jimmy yang menelepon."Benarkah? Apa Sily sudah ditemukan?" Simon bertanya dengan penuh semangat."Ya, sudah ditemukan." Suara Jimmy terdengar agak aneh."Lalu di mana dia sekarang? Apakah dia di kantor polisi? Atau di mana?" tanya Simon lagi."Di rumah sakit. "Ada nada berat yang tak terlihat dalam nada bicara Jimmy."Kenapa dia berada di rumah sakit? Dia ...." Simon hanya ingin bertemu Sily secepatnya, jadi dia hanya berkata, "Rumah sakit yang mana? Aku pergi ke sana sekarang."Kalau dia ada pertanyaan, belum terlambat untuk bertanya langsung pada Sily saat melihat Sily."Rumah Sakit Taren. Kemarilah, kutunggu di lobi.""Oke." Simon berdiri sambil menutup panggilan telepon.Ketegangan wajahnya akhirnya mengendur dan kerutan di dahinya mengendur, "Sily sudah ditemukan. Aku akan

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 342 Tidak Bisa Membayangkan Hidup Tanpa Dia

    Sily mengangguk dengan tegas, "Tentu saja! Aku melihat sebuah album foto di kantor Simon terakhir kali, album foto itu berisi beberapa foto dia ketika masih kecil."Pada saat ini, dia merendahkan suaranya dan berkata dengan canggung, "Aku juga diam-diam mengambil dua lembar foto, jadi aku nggak akan salah kenal orang."Mata Bibi Rina perlahan memerah, emosi kompleks muncul di hatinya.Dia menunduk dan bergumam pada diri sendiri, "Bagus sekali ... bagus sekali!"Simon seharusnya adalah anaknya!Dia selalu membenci nasibnya.Tapi, kini dia sedikit bersyukur pada takdir yang mengizinkannya bertemu dengan anaknya seperti ini.Meski pertemuan ini agak terlambat, tapi tetap saja terjadi.Syukurlah, putranya masih hidup ....Ini benar-benar kejutan terbaik yang disiapkan oleh takdir!"Bibi Rina, apa yang kamu bicarakan? Kenapa hari ini Bibi aneh?" Sily bertanya dengan bingung.Bibi Rina mengangkat tangannya, mengusap matanya yang basah, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada apa-apa,

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 341 Apakah Dia Siap untuk Bersikap Serius Kali Ini

    Arlyn tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Jared, jadi dia tanpa sadar mempercepat langkahnya menuju tempat parkir.Setelah mengantar Arlyn pulang, Jared mulai mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan Arlyn terlebih dahulu.Pertama-tama adalah beberapa duta merek milik Arlyn.Dia menghubungi Jimmy terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Jimmy.Jimmy memintanya untuk pergi kapan saja.Saat Jared tiba, Jimmy sedang membaca dokumen di kantor.Melihat dia datang, Jimmy bertanya, "Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?""Tentang duta merek Arlyn ...." kata Jared sebelum Jimmy selesai berbicara.Jimmy berhenti membaca dokumen dan menyela Jared, "Untuk urusan inikah kamu datang ke sini?""Tentu saja! Duta merek milik Arlyn saat ini hampir dibatalkan semuanya! Aku harus membantunya mendapatkan kembali beberapa! Yang paling mudah kudapatkan kembali tentu saja adalah perusahaanmu!""Berdasarkan persahabatan kita, seharu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status