Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Bab 2 Aku Sudah Terlalu Memandang Tinggi Diriku Sendiri

Share

Bab 2 Aku Sudah Terlalu Memandang Tinggi Diriku Sendiri

Author: Cestbon
Rongga mata Agnes perlahan-lahan memerah dan dirinya seolah-olah tercekik.

Wanita yang dia cintainya selalu memiliki hak untuk melakukan kesalahan.

Sedangkan dia yang sudah menikah bertahun-tahun dengannya dan memperlakukannya dengan sangat baik, malah dianggap sebagai orang luar yang mencampuri urusannya.

"Aku benar-benar nggak sanggup menyandang gelar Nyonya Hino ini. Aku nggak pantas karena sudah menyandang gelar ini selama bertahun-tahun. Tapi, kebetulan aku juga sudah bosan menjadi Nyonya Hino!"

Jimmy terlihat jelas tidak menganggap serius ucapannya, dia hanya tersenyum mengejek. "Tinggalkan gelar itu kalau memang sudah bosan!"

Terdapat rasa sakit di dalam hati Agnes, dia mengerjapkan matanya lalu tiba-tiba tertawa. "Benar, aku juga berpikir seperti itu. Luangkan waktumu dan kita akan pergi ke Biro Urusan Sipil untuk mengurus perceraian kita."

Ekspresi dan nada bicaranya sangat tenang, yang malah membuat Jimmy tertegun sejenak, tapi kemudian dia berkata dengan nada meremehkan, "Agnes, aku nggak punya waktu untuk menemanimu menggila! Cari dokter kalau kamu memang sakit!"

Jimmy dengan cepat melangkah keluar dari kantornya setelah berbicara karena merasa malas untuk berbicara dengannya lagi.

Agnes berdiri diam di tempat dan seluruh kekuatan di tubuhnya seolah-olah telah terkuras habis.

Dia tidak pernah menyangka bahwa dia sendiri yang akan berinisiatif untuk mengungkit masalah perceraian pada Jimmy.

Dia selalu tahu bahwa ada orang lain di dalam hati Jimmy.

Dia masih terus mencintainya meski orang itu sudah meninggalkannya.

Hanya saja, dia terlalu memandang tinggi dirinya sendiri, dia mengira pada suatu hari dia akan bisa menghangatkan hati Jimmy yang dingin seperti gunung es selama dia berinisiatif dan rela berkorban.

Dia benar-benar merasa sangat senang saat mengetahui bahwa dirinya hamil hari ini!

Bahkan juga berpikir bahwa mungkin hubungannya dengan Jimmy akan membaik dengan adanya anak.

Hanya saja kenyataan menunjukkan bahwa dia salah.

Mungkin keberadaan anak ini hanya akan membuat pria itu merasa bahwa dia adalah orang yang sangat licik dan akan melakukan segalanya untuk memenjarakannya!

Dia tidak ingin membohongi dirinya sendiri lagi dan juga tidak ingin membuat dirinya terlihat semakin mengenaskan dalam hubungan percintaan ini!

Agnes langsung mengemas barang-barangnya setelah kembali ke tempat tinggalnya.

Dia telah tinggal di tempat ini selama tiga tahun.

Apa yang tersisa hanyalah kenangannya seorang diri.

Agnes melihat tiga kotak hadiah di dalam laci saat menariknya.

Itu semua adalah hadiah yang dia siapkan untuk ulang tahun Jimmy.

Satu tahun satu hadiah.

Hanya saja satu pun tidak pernah dia buka.

Hati Agnes terasa sesak saat memikirkan kembali rasa bahagia dan antusias saat menyiapkan hadiah untuknya pada saat itu, pada akhirnya dia membuang mereka semua ke dalam tempat sampah tanpa ragu-ragu.

Setelah itu, meninggalkan tempat ini sambil membawa barang bawaannya dengan mobil.

...

Satu jam kemudian, mobil berhenti di depan sebuah gerbang komunitas kelas atas.

Seseorang berjalan mendekat begitu Agnes baru saja turun dari mobil dan berkata dengan marah, "Apakah Jimmy si bajingan itu mengusirmu?"

Orang yang berbicara adalah sahabat Agnes, Sally Agrin.

Beberapa teman Agnes memutuskan hubungan dengannya setelah terjadi masalah pada Keluarga Tores dan hanya Sally yang terus menemaninya selama ini.

Untung saja masih ada orang di sisinya.

"Mari kita bicarakan lagi setelah naik ke atas," ucap Agnes yang terlihat sangat tenang.

Agnes menceritakan semua yang terjadi hari ini pada Sally setelah tiba di lantai atas.

Alis Sally langsung berkerut setelah selesai mendengar cerita Agnes, lalu pandangannya tertuju pada perut Agnes. "Apakah kamu benar-benar nggak mau memberi tahu kabar kehamilanmu padanya?"

Agnes mengernyitkan sudut bibirnya. "Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa membenci seseorang juga akan membuatnya membenci hal-hal yang berkaitan dengan orang yang dibenci? Dia sangat membenciku dan sepertinya juga nggak mungkin memiliki perasaan apa-apa pada anak ini."

Jika benar seperti itu, dia malah berharap dia tidak pernah mengetahui keberadaan anak ini selamanya.

Sally sedikit marah. "Atas dasar apa dia memperlakukanmu seperti ini? Bahkan ketulusan yang kamu berikan padanya selama 10 tahun kalah dari kepalsuan wanita itu!"

"Siapa suruh aku bukanlah orang yang ingin dia nikahi? Dia selalu merasa bahwa aku menikah dengannya karena menginginkan kekuasaan Keluarga Hino," balas Agnes dengan nada mengejek.

Hanya saja Jimmy tidak mengetahui bahwa dia sama sekali tidak pernah menggunakan sepeser pun uang Keluarga Hino selama tiga tahun ini.

Dia tidak pernah memohon padanya untuk membantu orang tuanya meski sesuatu terjadi pada keluarganya.

Dia menikah dengannya hanya murni untuk memenuhi mimpinya sendiri.

Kadang-kadang dia bahkan berpikir mungkin Tuan Besar Andre tidak akan menyuruhnya untuk menikah dengan Jimmy dan membantunya untuk berjalan keluar dari lukanya jika Hanna tidak pergi keluar negeri yang menyebabkan kondisi Jimmy memburuk.

Hanya saja, Tuan Besar Andre terlalu memandang tinggi dirinya sendiri.

Dia benar-benar sangat antusias di awal pernikahan mereka.

Hanya saja, keseluruhan antusiasnya dihancurkan secara pribadi olehnya pada saat ini.

Sally menarik napas dalam-dalam. "Apa rencanamu setelah ini?"

"Aku ingin bekerja di Grup Solam," jawab Agnes sambil membelai perutnya. "Aku harus menguatkan diriku demi anak ini."

Dia hampir menghabiskan seluruh waktunya pada Jimmy setelah menikah.

Hal ini membuatnya tidak bekerja.

Hanya saja, dia tidak pernah menyerah dalam desain arsitektur selama beberapa tahun ini, dia hanya menjual rancangannya pada desainer lain.

Saat ini, dia ingin menggunakan namanya sendiri untuk meneruskan mimpinya.

Sally setuju dengan hal ini, dia mengulurkan tangannya untuk menepuk pundak Agnes. "Kita harus fokus pada pekerjaan karena sudah dilukai oleh cinta! Adapun untuk Jimmy, biarkan dia pergi jauh-jauh dari kehidupanmu!"

...

Keesokan paginya, kepala pelayan menelepon Jimmy dan mengatakan bahwa Agnes sudah pergi dengan barang bawaannya.

Darlin melihat ekspresi bosnya yang semakin lama semakin mendingin, dia melangkah maju dengan hati-hati dan berkata, "Pak Jimmy, ada telepon dari Nona Agnes."

Alasan kenapa dia memanggil Agnes dengan panggilan Nona Agnes adalah karena dia hampir dikirim untuk bekerja di Benua Malinu saat memanggil Agnes dengan panggilan nyonya di hadapan Jimmy.

Sejak saat itu, dia hanya berani memanggilnya dengan panggilan Nona Agnes.

Jimmy sedikit mengangkat kelopak matanya dan berkata dengan santai, "Apa lagi yang dia inginkan?"

Darlin menelan ludahnya. "Dia bertanya padaku kapan kamu memiliki waktu luang untuk mengatur masalah perceraian."

Tangan Jimmy yang sedang membalikkan dokumen langsung berhenti dan mencibir. "Melakukan segala cara untuk menikahiku dan menjadi anggota Keluarga Hino, lalu sekarang kamu ingin bercerai, sebenarnya berapa kali dia ingin memainkan permainan ini?"

Bagaimana mungkin Darlin berani menjawab, dia hanya berdiri di sana dalam diam.

Jimmy menjadi marah saat teringat kepala pelayan mengatakan bahwa dia sudah pergi dan berkata dengan datar, "Nggak perlu pedulikan dia."

Darlin menghela napas, dia tidak berani mencampuri urusan pribadi mereka berdua.

Jadi dia mengalihkan topik pembicaraan, "Baru saja sekretaris Pak John menelepon dan berkata bahwa konser piano semalam sangat menakjubkan, mereka berterima kasih atas keramahtamahanmu dan menyuruh kita untuk mengatur waktu agar bisa tanda tangan kontrak."

Akhir-akhir ini, perusahaan sedang mengurus hubungan kerja sama dengan sebuah perusahaan multinasional.

Saat mengetahui bahwa CEO perusahaan itu suka mendengar konser, Jimmy sengaja memesan seluruh tiket kursi konser piano hanya untuk Pak John kemarin.

Sungguh suatu kebetulan bahwa konser ini adalah konser Hanna.

Darlin kembali berkata pada saat ini, "Aku sudah memeriksa apa yang kamu perintahkan. Bunga mawar yang diberikan untuk Nona Hanna dipesan secara pribadi oleh asisten yang memesan tiket pesawat ...."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 346 Hadiah terakhir

    "Kejahatanmu karena kekejaman Jordan. Jadi, aku bisa memaafkanmu. Jordan-lah yang gila. Dia takut kejahatannya terungkap, jadi dia mengurungmu. Demi mendapatkan apa yang diinginkannya, dia juga mengendalikan ayahnya." Clara menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya."Aku nggak tahu berapa banyak orang yang akan dia sakiti kalau dia terus seperti ini. Kemampuanku nggak cukup, tapi setidaknya aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang dia sakiti. Nggak boleh membiarkan orang lain dirugikan demi ambisi dia."Yuri menatap Clara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah dia sedang menilai apakah perkataan Clara bisa dipercaya.Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi, "Tapi, kalau kamu melakukan ini, apakah kamu nggak takut Jordan membalaskan dendam padamu? Kalau kamu melawannya, dia nggak akan mengampunimu.""Biarpun patuh padanya, aku tetap terjebak di dalam sangkar. Daripada begitu, aku lebih memilih melepaskan diri dari sangkar itu. Sekalipun aku harus membaya

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 345 Bolehkah Aku Melihat Dia

    Begitu sampai di dekat ruang duka, dia melihat sosok itu.Simon terlihat tidak berdaya dan sangat bingung.Kecelakaan ini pasti membuat Simon terpukul."Simon, ayo makan dulu." Bibi Rina berjalan ke ruang duka dan berkata dengan lembut.Baru saat itulah Simon menyadari kehadiran Bibi Rina. Dia perlahan menoleh untuk melihatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya nafsu makan sekarang, nanti saja.""Kamu belum makan apa pun sejak tadi malam. Kalau terus begini, mana tahan? Bukankah kamu mau menemani Sily di sini? Kalau terus seperti ini, kamu nggak bakal tahan," bujuk Bibi Rina dengan sedih.Nasib sungguh kejam pada anaknya.Kenapa Simon tidak bisa hidup lebih bahagia?"Aku benar-benar nggak bernafsu makan ... kalau nggak, letakkan di sini dulu." Simon tampak seperti kehabisan energi.Meski Bibi Rina merasa prihatin, dia juga tahu bahwa saat ini Simon mungkin ingin sendiri.Oleh karena itu, Bibi Rina tidak berkata apa-apa lagi. Setelah dia meletakkan makanan, dia pun pergi.D

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 344 Dia Belum Hidup Bahagia

    Melihat jam tangan dan catatan ini, Simon tidak bisa lagi menahan air matanya.Air mata pria dewasa itu tiba-tiba mengalir deras seperti mutiara pecah.Dia mengatakan bahwa dia seperti gasing, yang terus-menerus berputar di sekeliling Simon.Faktanya, dia benar-benar melakukan itu.Dia selalu berusaha melakukan sesuatu untuk Simon.Dia juga mengatakan bahwa dia tidak punya tujuan lain selain membuat Simon bahagia dan memberi tahu Simon bahwa di dunia ini Simon juga tak tergantikan di hati beberapa orang.Sekarang, gasing itu tidak lagi berputar dan tidak akan ada lagi orang yang berputar di sekeliling Simon dan mengatakan bahwa dia ingin Simon lebih bahagia.Dia juga berpikir untuk melakukan sesuatu untuk Sily.Tapi, sebelum dia melakukan apa pun, takdir sudah merampas kesempatan itu darinya."Karena dia memberikannya padamu, terima saja. Ini bisa dianggap ... benda terakhir yang Sily tinggalkan untukmu," kata Jimmy dengan suara tercekat.Adik sepupunya tidak pernah benar-benar merasak

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 343 Dia Mengatakannya dengan Santai tapi Sily Menganggapnya Serius

    Mata yang merah karena tidak tidur sepanjang malam itu penuh dengan harapan yang membara.Betapa dia berharap panggilan telepon ini akan membawa kabar baik baginya."Ada berita tentang Sily dari kantor polisi." Jimmy yang menelepon."Benarkah? Apa Sily sudah ditemukan?" Simon bertanya dengan penuh semangat."Ya, sudah ditemukan." Suara Jimmy terdengar agak aneh."Lalu di mana dia sekarang? Apakah dia di kantor polisi? Atau di mana?" tanya Simon lagi."Di rumah sakit. "Ada nada berat yang tak terlihat dalam nada bicara Jimmy."Kenapa dia berada di rumah sakit? Dia ...." Simon hanya ingin bertemu Sily secepatnya, jadi dia hanya berkata, "Rumah sakit yang mana? Aku pergi ke sana sekarang."Kalau dia ada pertanyaan, belum terlambat untuk bertanya langsung pada Sily saat melihat Sily."Rumah Sakit Taren. Kemarilah, kutunggu di lobi.""Oke." Simon berdiri sambil menutup panggilan telepon.Ketegangan wajahnya akhirnya mengendur dan kerutan di dahinya mengendur, "Sily sudah ditemukan. Aku akan

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 342 Tidak Bisa Membayangkan Hidup Tanpa Dia

    Sily mengangguk dengan tegas, "Tentu saja! Aku melihat sebuah album foto di kantor Simon terakhir kali, album foto itu berisi beberapa foto dia ketika masih kecil."Pada saat ini, dia merendahkan suaranya dan berkata dengan canggung, "Aku juga diam-diam mengambil dua lembar foto, jadi aku nggak akan salah kenal orang."Mata Bibi Rina perlahan memerah, emosi kompleks muncul di hatinya.Dia menunduk dan bergumam pada diri sendiri, "Bagus sekali ... bagus sekali!"Simon seharusnya adalah anaknya!Dia selalu membenci nasibnya.Tapi, kini dia sedikit bersyukur pada takdir yang mengizinkannya bertemu dengan anaknya seperti ini.Meski pertemuan ini agak terlambat, tapi tetap saja terjadi.Syukurlah, putranya masih hidup ....Ini benar-benar kejutan terbaik yang disiapkan oleh takdir!"Bibi Rina, apa yang kamu bicarakan? Kenapa hari ini Bibi aneh?" Sily bertanya dengan bingung.Bibi Rina mengangkat tangannya, mengusap matanya yang basah, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada apa-apa,

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 341 Apakah Dia Siap untuk Bersikap Serius Kali Ini

    Arlyn tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Jared, jadi dia tanpa sadar mempercepat langkahnya menuju tempat parkir.Setelah mengantar Arlyn pulang, Jared mulai mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan Arlyn terlebih dahulu.Pertama-tama adalah beberapa duta merek milik Arlyn.Dia menghubungi Jimmy terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Jimmy.Jimmy memintanya untuk pergi kapan saja.Saat Jared tiba, Jimmy sedang membaca dokumen di kantor.Melihat dia datang, Jimmy bertanya, "Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?""Tentang duta merek Arlyn ...." kata Jared sebelum Jimmy selesai berbicara.Jimmy berhenti membaca dokumen dan menyela Jared, "Untuk urusan inikah kamu datang ke sini?""Tentu saja! Duta merek milik Arlyn saat ini hampir dibatalkan semuanya! Aku harus membantunya mendapatkan kembali beberapa! Yang paling mudah kudapatkan kembali tentu saja adalah perusahaanmu!""Berdasarkan persahabatan kita, seharu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status