Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Bab 7 Sudah Cukup Membuat Masalah

Share

Bab 7 Sudah Cukup Membuat Masalah

Author: Cestbon
Jimmy ....

Kenapa dia juga berada di sini?

Bagaimana bisa sekebetulan ini?

Jimmy menatapnya seperti sedang menatap orang asing, tidak ada ekspresi di wajahnya, dia bahkan sedang merokok di sana.

Seperti ini bagus juga.

Lebih bagus daripada mencari masalah dengannya.

Agnes dengan cepat menyusun kembali suasana hatinya dan menyapa dengan sopan, "Halo, Pak Mike! Aku adalah ...."

Ucapannya yang masih belum selesai diucapkan dipotong.

"Sejak kapan pesta amal berubah menjadi acara yang bisa dihadiri oleh sembarang orang?"

Jimmy dengan perlahan mematikan puntung rokoknya di samping, kemudian memandangnya sambil tersenyum kecil.

Terdapat amarah yang berkobar di dalam hati Agnes, tapi dia harus mempertahankan etika dasarnya di hadapan Pak Mike.

Dia bertanya sambil tersenyum, "Sembarang orang? Kalau begitu, orang seperti apa yang nggak termasuk sebagai sembarang di dalam mata Pak Jimmy? Apakah seperti pianis itu?"

Ejekan dalam ucapannya dapat terdengar dengan jelas.

Ekspresi Jimmy langsung menggelap dalam sekejap.

Wanita ini sepertinya selalu memiliki cara untuk membuatnya marah!

Pak Mike memandangi kedua orang ini dari samping dan tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya, "Apakah kalian berdua saling mengenal?"

"Nggak kenal."

Agnes menjawab dengan sangat cepat.

Terdapat lapisan es yang dingin di mata Jimmy.

Tidak kenal?

Agnes semakin lama semakin berani sekarang!

Hari ini, dia bahkan sengaja datang ke acara seperti ini dengan pakaian yang begitu terbuka!

Mungkinkah dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari rumah berikutnya!

Awalnya dia berpikir untuk bersikap lunak padanya, tapi sepertinya sama sekali tidak perlu!

Pakaiannya yang seksi sedikit menusuk pandangannya, yang membuat amarah di matanya semakin menguat.

Agnes tidak lagi melihatnya, dia menoleh untuk menatap Pak Mike. "Pak Mike, aku datang mencarimu hari ini karena ingin membicarakan tentang Kompetisi Desain Alena. Aku berharap kamu dapat merekomendasikanku!"

Agnes segera menyerahkan rancangan desain yang sudah dia siapkan sejak awal.

"Ini adalah karyaku selama beberapa tahun ini, silakan dilihat! Semoga kamu bisa memberiku kesempatan ini, terima kasih!"

Dia menatap Pak Mike dengan tatapan tulus dan juga cemas.

Apakah dia bisa mendapatkan kesempatan ini atau tidak, semuanya tergantung pada Pak Mike.

Hanya saja, Pak Mike tidak menerima rancangan desain yang dia berikan, dia malah menoleh untuk menanyai maksud Jimmy, "Pak Jimmy, bagaimana ... keputusanmu untuk hal ini?"

Jantung Agnes berhenti berdetak untuk sejenak.

Dia pasti sudah tidak memiliki harapan jika Jimmy yang memutuskan hal ini!

Jimmy mengangkat matanya dan memandangnya dengan santai. "Kenapa kamu sama sekali nggak menunjukkan ketulusanmu kalau ingin memohon pada orang lain?"

Agnes mengetahui dengan jelas bahwa Jimmy sedang dengan sengaja mempersulitnya.

Hanya saja, dia bukanlah orang yang akan dengan mudah mengakui kekalahannya.

Dia bertanya dengan datar, "Kalau begitu apa maksud ketulusan bagi Pak Jimmy?"

Jimmy melirik rak di sebelahnya. "Setidaknya kamu harus meminum sebaris alkohol itu sampai habis, 'kan?"

Dia ingin melihat seberapa kuatnya wanita ini!

Dia secara alami akan kembali ke rumah dengan patuh jika sudah tidak memiliki jalan lain, bahkan mengakui kebodohannya.

Raut wajah Agnes terlihat sangat tidak baik.

Bagaimana ini?

Dia sedang mengandung!

Bagaimana mungkin dia bisa minum alkohol?

Selain itu, dia juga tidak ingin memberi tahu kabar tentang kehamilannya pada Jimmy.

Dia tidak pantas menjadi seorang ayah.

Jimmy terus mengejeknya saat melihatnya terdiam, "Apakah kamu nggak bisa menunjukkan ketulusan ini? Apakah kamu kira Kompetisi Desain Alena adalah sebuah permainan yang bisa diikuti oleh siapa saja?"

Ucapan menghina ini seperti sebuah jarum kecil yang menusuk hatinya.

Untuk sesaat, dia ingin menangis.

Agnes mengendalikan suasana hatinya dengan baik pada akhirnya dan berkata dengan tegas, "Meskipun aku nggak punya kemampuan, aku juga bukannya nggak bisa apa-apa seperti yang kamu pikirkan!"

Agnes langsung berbalik dan meninggalkan ruangan ini setelah berbicara.

Dia tidak akan memberi Jimmy kesempatan untuk menghinanya.

Serta juga tidak ingin membuat Jimmy meremehkannya!

Di mata Jimmy, Agnes sama sekali tidak layak untuknya.

Langkah Agnes menjadi lebih cepat saat memikirkan hal ini.

Seseorang menarik lengannya saat dia hendak turun tangga.

Agnes menoleh dan tampak sedikit terkejut.

Jimmy.

Kenapa dia mengejarnya?

"Lepaskan aku!" teriak Agnes sambil berjuang beberapa kali.

Jimmy sama sekali mengabaikan ucapannya, dia langsung menariknya untuk menuruni tangga dan keluar dari aula melalui pintu samping.

Terdapat halaman yang penuh dengan rumput di luar aula, terdapat lampu warna-warni yang digantung di setiap pohon, yang terlihat sangat indah.

Hanya saja, mereka sedang saling berperang dan tidak cocok dengan tempat seperti ini.

"Agnes, apakah kamu sudah cukup membuat masalah? Segera kembali ke rumah jika sudah cukup! Aku nggak punya waktu luang untuk menemani kegilaanmu setiap harinya!" Jimmy terlihat marah besar.

Agnes malah merasa sangat lucu.

Dia sengaja mempersulitnya dan tidak ingin membiarkannya berpartisipasi dalam kompetisi, kenapa malah dia yang menjadi orang yang benar?

"Jimmy, dari mana kepercayaan dirimu berasal bahwa aku hanya sedang membuat masalah? Kuberi tahu padamu, ini adalah keputusan paling serius yang pernah kubuat!" kata Agnes dengan tegas dan tidak mengalihkan pandangannya.

Jimmy sangat membenci sifat keras kepala dalam dirinya!

Dia bisa mengalahkan lawan hanya dengan satu tatapannya di luar.

Hanya saja, Agnes seolah-olah terus menantangnya!

"Kamu akan segera tahu, apa yang kamu sebut dengan keputusan paling serius yang pernah kamu buat itu adalah kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!" kata Jimmy sambil menggertakkan giginya.

Agnes sama sekali tidak tergoyahkan dengan ancamannya, sebaliknya hatinya malah terasa sedih.

Tidak ada pertemuan dan perpisahan baik-baik di antara mereka.

Benar-benar sangat berantakan ....

Matanya tanpa sadar melihat cincin nikah di jari manisnya.

Kemudian, dia melihat ke jari manis Jimmy.

Kosong.

Dia tidak pernah memakai cincin selama tiga tahun ini.

Sama seperti yang dia katakan, Kakek dan Nenek mengakuinya sebagai cucu menantu, tapi pria itu tidak mengakuinya sebagai istrinya.

Dia melepaskan cincin nikahnya saat memikirkan hal ini. "Tolong kembalikan cincin ini pada Nenek. Aku pada akhirnya telah mengecewakannya."

Neneklah yang secara pribadi memakaikan cincin ini untuknya.

Hanya saja, dia benar-benar tidak memiliki keberanian untuk mengembalikan cincin ini pada Nenek secara pribadi.

Jimmy tidak menjawab, hanya menatapnya dengan tatapan dingin.

Dia yang seperti ini memberi orang rasa penindasan yang tak ada habisnya.

Agnes sama sekali tidak berniat untuk menghiburnya, dia kembali berkata, "Masalah perceraian ...."

Jimmy tiba-tiba mengambil cincin di telapak tangan Agnes sebelum dia selesai bicara dan melemparkannya ke tempat yang tidak jauh dari sana.

Agnes melihat ke arah cincin itu dilempar dan hatinya menegang.

Hanya saja, dia berkata dengan tenang, "Pada dasarnya itu hanyalah barang yang nggak berguna, nggak apa-apa kalau hilang."

Dia menatap Jimmy dengan tatapan menantang setelah selesai bicara.

Raut wajah Jimmy langsung menjadi masam saat melihat reaksinya.

Bahkan tatapannya saat menatapnya juga menajam.

Dia tiba-tiba berbalik dan berjalan menjauh setelah beberapa detik berlalu, seperti ada amarah di dalam hatinya.

Kenapa dia bisa begitu kehilangan kendali setiap kali Agnes mengungkit masalah perceraian?

Bukankah ini adalah hal yang dia inginkan?

Hanya saja, kenapa dia begitu menolak topik pembicaraan ini?

"Jimmy, ternyata kamu berada di sini? Aku sudah mencarimu untuk waktu yang lama." Terdengar suara yang akrab dari samping.

Jimmy segera menyusun kembali suasana hatinya.

Dia menghentikan langkahnya, tapi nada bicaranya terdengar sangat dingin. "Ada masalah apa?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiwid Girll
ya Allah ternyata episode nya bejibun... mampu ngk ya bacanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 346 Hadiah terakhir

    "Kejahatanmu karena kekejaman Jordan. Jadi, aku bisa memaafkanmu. Jordan-lah yang gila. Dia takut kejahatannya terungkap, jadi dia mengurungmu. Demi mendapatkan apa yang diinginkannya, dia juga mengendalikan ayahnya." Clara menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya."Aku nggak tahu berapa banyak orang yang akan dia sakiti kalau dia terus seperti ini. Kemampuanku nggak cukup, tapi setidaknya aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang dia sakiti. Nggak boleh membiarkan orang lain dirugikan demi ambisi dia."Yuri menatap Clara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah dia sedang menilai apakah perkataan Clara bisa dipercaya.Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi, "Tapi, kalau kamu melakukan ini, apakah kamu nggak takut Jordan membalaskan dendam padamu? Kalau kamu melawannya, dia nggak akan mengampunimu.""Biarpun patuh padanya, aku tetap terjebak di dalam sangkar. Daripada begitu, aku lebih memilih melepaskan diri dari sangkar itu. Sekalipun aku harus membaya

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 345 Bolehkah Aku Melihat Dia

    Begitu sampai di dekat ruang duka, dia melihat sosok itu.Simon terlihat tidak berdaya dan sangat bingung.Kecelakaan ini pasti membuat Simon terpukul."Simon, ayo makan dulu." Bibi Rina berjalan ke ruang duka dan berkata dengan lembut.Baru saat itulah Simon menyadari kehadiran Bibi Rina. Dia perlahan menoleh untuk melihatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya nafsu makan sekarang, nanti saja.""Kamu belum makan apa pun sejak tadi malam. Kalau terus begini, mana tahan? Bukankah kamu mau menemani Sily di sini? Kalau terus seperti ini, kamu nggak bakal tahan," bujuk Bibi Rina dengan sedih.Nasib sungguh kejam pada anaknya.Kenapa Simon tidak bisa hidup lebih bahagia?"Aku benar-benar nggak bernafsu makan ... kalau nggak, letakkan di sini dulu." Simon tampak seperti kehabisan energi.Meski Bibi Rina merasa prihatin, dia juga tahu bahwa saat ini Simon mungkin ingin sendiri.Oleh karena itu, Bibi Rina tidak berkata apa-apa lagi. Setelah dia meletakkan makanan, dia pun pergi.D

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 344 Dia Belum Hidup Bahagia

    Melihat jam tangan dan catatan ini, Simon tidak bisa lagi menahan air matanya.Air mata pria dewasa itu tiba-tiba mengalir deras seperti mutiara pecah.Dia mengatakan bahwa dia seperti gasing, yang terus-menerus berputar di sekeliling Simon.Faktanya, dia benar-benar melakukan itu.Dia selalu berusaha melakukan sesuatu untuk Simon.Dia juga mengatakan bahwa dia tidak punya tujuan lain selain membuat Simon bahagia dan memberi tahu Simon bahwa di dunia ini Simon juga tak tergantikan di hati beberapa orang.Sekarang, gasing itu tidak lagi berputar dan tidak akan ada lagi orang yang berputar di sekeliling Simon dan mengatakan bahwa dia ingin Simon lebih bahagia.Dia juga berpikir untuk melakukan sesuatu untuk Sily.Tapi, sebelum dia melakukan apa pun, takdir sudah merampas kesempatan itu darinya."Karena dia memberikannya padamu, terima saja. Ini bisa dianggap ... benda terakhir yang Sily tinggalkan untukmu," kata Jimmy dengan suara tercekat.Adik sepupunya tidak pernah benar-benar merasak

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 343 Dia Mengatakannya dengan Santai tapi Sily Menganggapnya Serius

    Mata yang merah karena tidak tidur sepanjang malam itu penuh dengan harapan yang membara.Betapa dia berharap panggilan telepon ini akan membawa kabar baik baginya."Ada berita tentang Sily dari kantor polisi." Jimmy yang menelepon."Benarkah? Apa Sily sudah ditemukan?" Simon bertanya dengan penuh semangat."Ya, sudah ditemukan." Suara Jimmy terdengar agak aneh."Lalu di mana dia sekarang? Apakah dia di kantor polisi? Atau di mana?" tanya Simon lagi."Di rumah sakit. "Ada nada berat yang tak terlihat dalam nada bicara Jimmy."Kenapa dia berada di rumah sakit? Dia ...." Simon hanya ingin bertemu Sily secepatnya, jadi dia hanya berkata, "Rumah sakit yang mana? Aku pergi ke sana sekarang."Kalau dia ada pertanyaan, belum terlambat untuk bertanya langsung pada Sily saat melihat Sily."Rumah Sakit Taren. Kemarilah, kutunggu di lobi.""Oke." Simon berdiri sambil menutup panggilan telepon.Ketegangan wajahnya akhirnya mengendur dan kerutan di dahinya mengendur, "Sily sudah ditemukan. Aku akan

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 342 Tidak Bisa Membayangkan Hidup Tanpa Dia

    Sily mengangguk dengan tegas, "Tentu saja! Aku melihat sebuah album foto di kantor Simon terakhir kali, album foto itu berisi beberapa foto dia ketika masih kecil."Pada saat ini, dia merendahkan suaranya dan berkata dengan canggung, "Aku juga diam-diam mengambil dua lembar foto, jadi aku nggak akan salah kenal orang."Mata Bibi Rina perlahan memerah, emosi kompleks muncul di hatinya.Dia menunduk dan bergumam pada diri sendiri, "Bagus sekali ... bagus sekali!"Simon seharusnya adalah anaknya!Dia selalu membenci nasibnya.Tapi, kini dia sedikit bersyukur pada takdir yang mengizinkannya bertemu dengan anaknya seperti ini.Meski pertemuan ini agak terlambat, tapi tetap saja terjadi.Syukurlah, putranya masih hidup ....Ini benar-benar kejutan terbaik yang disiapkan oleh takdir!"Bibi Rina, apa yang kamu bicarakan? Kenapa hari ini Bibi aneh?" Sily bertanya dengan bingung.Bibi Rina mengangkat tangannya, mengusap matanya yang basah, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada apa-apa,

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 341 Apakah Dia Siap untuk Bersikap Serius Kali Ini

    Arlyn tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Jared, jadi dia tanpa sadar mempercepat langkahnya menuju tempat parkir.Setelah mengantar Arlyn pulang, Jared mulai mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan Arlyn terlebih dahulu.Pertama-tama adalah beberapa duta merek milik Arlyn.Dia menghubungi Jimmy terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Jimmy.Jimmy memintanya untuk pergi kapan saja.Saat Jared tiba, Jimmy sedang membaca dokumen di kantor.Melihat dia datang, Jimmy bertanya, "Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?""Tentang duta merek Arlyn ...." kata Jared sebelum Jimmy selesai berbicara.Jimmy berhenti membaca dokumen dan menyela Jared, "Untuk urusan inikah kamu datang ke sini?""Tentu saja! Duta merek milik Arlyn saat ini hampir dibatalkan semuanya! Aku harus membantunya mendapatkan kembali beberapa! Yang paling mudah kudapatkan kembali tentu saja adalah perusahaanmu!""Berdasarkan persahabatan kita, seharu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status