Share

Bab 15

Dapat kulihat senyum Mas Yudha, lalu disambut deheman Mbak Fatma.

Mas Yudha lalu mengajak bicara Silvi meski dijawab malu-malu. Lantas berganti pada Dinar, yang hanya memberi jawaban dengan sorot mata bertanya, dan juga senyum lebar sesekali.

"Ibu titip salam buat kalian semua," ujar Mas Yudha, lalu mengucap salam sebelum mengakhiri sambungan telepon.

Wajah ibu melintas lagi. Beliau pasti kangen sama cucunya. Sejak ia lahir, hampir tak pernah lepas dari menggendong meski sebentar.

.

Setelah hari itu, niatku untuk punya tempat tinggal sendiri semakin besar.

Berbekal perhiasan pemberian bapak, aku berniat membuka usaha. Besar harapanku, produk online yang kujual saat ini bisa kubesarkan.

Kelak, hasil dari usaha tersebut akan kutabung, hingga cukup untuk membeli tanah, kemudian mendirikan bangunan di atasnya.

Atau jika mungkin, membeli sebuah rumah yang siap ditinggali, lalu berempat kami tinggal di sana sebagai keluarga yang bahagia. Aku, Mas Yud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status