Share

Bab 19

Bus yang kami naiki memasuki terminal di jam satu pagi. Rupanya hujan tak sampai ke daerah ini, terbukti tak ada genangan air sedikit pun di sini.

Mas Yudha justru mencari hotel untuk menginap, bukannya mencari bus kedua yang akan membawa kami ke kotanya.

"Kita istirahat dulu, biar kamu sama Dinar nggak kelelahan," ujarnya saat menunggu taxi datang menjemput kami.

Kupatuhi pintanya. Kuucapkan terima kasih sebab peduli pada kami berdua.

Tak lama kemudian, taxi yang kami tunggu tiba, lantas mengantar kami ke tujuan.

Dinar segera kubaringkan begitu sampai. Kuselimuti badannya dengan selimut putih yang tersedia di atas kasur. Bergantian aku dan Mas Yudha membersihkan diri.

Ia telah bersantai sambil menikmati acara televisi.

"Mas, capek nggak? Kupijit punggungnya, ya?" ujarku menawarkan.

Ia mengangguk. Aku segera mendekat, lalu mulai memijit bahu dan punggungnya.

"Sudah cukup, Dek. Makasih, ya," ujarnya set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status