Share

Bab 20

Meski berat, kuikuti juga langkah kaki Mas Yudha memasuki rumah ibu mertua.

Pintu toko masih terbuka lebar. Nampaknya beliau masih berada di dalamnya.

Terpisahnya bangunan toko dan rumah, membuatku sedikit lega, sebab tak langsung bertemu muka dengan wajah beliau saat sampai di sini.

Jantungku berdegup kencang saat melewati pintu depan, lantas melihat kursi panjang yang ada di ruang tamu. Di sana terlihat jelas bagaimana aku disambut hari itu, hari pertama aku menginjakkan kaki di sini.

"Apa tujuanmu mendekati anakku?"

Aku terkesiap mendapat pertanyaan dari Bu Elis, ibu Mas Yudha. Apa maksudnya bertanya begini?

"Ibu mana yang rela jika anaknya beristri janda?" tanya beliau sebelum aku sempat menjawab.

Baru saja Mas Yudha pamit ke belakang mengambilkan minum untuk kami, tiba-tiba aku disodori pertanyaan mengejutkan dari sang ibu.

Mas Yudha awalnya memang teman kerja yang telah jatuh hati padaku. Meski telah kujelaskan bahwa aku seorang janda deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status