Share

40. Pilihan Hati

Segera kugendong Dzabir dan menidurkannya di kursi tengah mobil. Lalu di malam buta ini kendaraan yang kunaiki akhirnya membelah langit kelam menuju rumah sakit.

Berbagai pertanyaan tak henti menyeruak dalam dada, tentang Mas Bima yang kenapa sampai tiba-tiba koma, juga tentang pernikahanku yang tinggal menghitung hari. Apa sebenarnya yang kuinginkan, benarkah bersama Mas Adam adalah keinginan?

Dalam kegundahan hati, keraguan itu semakin jelas. Hanya ribuan doa yang teriring dalam setiap tarikan napas. Berharap Allah bulatkan keinginan untuk memilih yang terbaik. Tetap bersamanya atau menyudahi.

Sementara itu, kendaraan roda empat ini terus berputar hingga sampai di depan sebuah rumah sakit, putraku Dzabir ternyata terbangun dari lelapnya tidur.

"Bund, kita ada dimana?"

"Di rumah sakit, Nak."

"Siapa yang sakit?"

"Papa."

Dia tampak sangat terkejut. Sambil mengecek bola mata, Dzabir bangkit ke posisi duduk bersandar.

"Papa sakit apa, Bund?"

"Bunda juga belum tahu Nak, kita tany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
pada dasarnya perpisahan Bima Anisah karena orang ketiga bukan keinginan mereka berdua pada dasarnya mereka saling mencintai bisa di pikirkan kejiwaan Dzabir kalau ibunya tidak peduli dengan ayahnya dan dia KECEWA terus dia menolak kehadiran Adam itu bisa merusak kewarasan anak itu
goodnovel comment avatar
Mael Julius
dari awal saya merasa isi cerita in berkwalitas,,tentang harga diri dan menjaga harga diri perempuan ..tp harga diri jd sampah saat membicarakan cinta. wajar perempuan selalu jadi bulan2an..mungkin itu yg ingin author sampai kan lewat cerita ini.
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Walaupun tdk cinta tetapi harusnya si Nisa ini punya sedikit rasa kemanusiaan...punya adab menjaga perasaan orang yang sdh mengikatnya tapi ini apa? Gak baca lagi...malas sama perempuan yang sangat egois
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status