Share

12. Pelarian

"Badan sudah gede, masih saja cengeng."

Isma masih menangis. "Sakit, Ma."

"Ya gimana lagi? Ini waktunya tidur, mama cape. Coba dibawa tidur. Gitu aja nangis."

Anita menciumi ubun-ubun Izza, berharap bisa membantu Izza menenangkan diri.

Lingkungan salah satu ujian bagi anak-anak kanker, khususnya bagi mereka yang hanya bisa dirawat di kamar bersama. Mereka harus terbiasa tangisan, jeritan, bahkan berita kematian.

Tentu saja, di ruangan bersama juga akan mendapatkan keuntungan, di antaranya saling berbagi informasi, membantu dan saling memotivasi. Terlebih lagi, mereka sama-sama senasib dan sepenanggungan.

*

Izza sudah dibiasakan bangun pagi-pagi, mandi lalu sarapan. Seperti pagi itu, Izza sudah kelihatan segar setelah mandi.

"Isma?!"

Anita menoleh sesaat, lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Menyuapi Izza.

"Isma, kamu kenapa, Nak?" Misna terdengar panik.

Perhatian Anita dan Izza teralih ke Isma. Beberapa orang dewasa yang tadinya meringkuk di lantai kini terjaga.

"Isma kenapa, Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rema Melani
ya Allah,.. perjuangan seorang ibu,..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status