Share

Part 73

Aku tersenyum. Suka sekali melihat mimik wajahnya yang gusar. Tatapannya yang sendu.

"Apa mungkin Mas harus menunggu sampai beberapa tahun lagi?"

Wajah itu kubingkai dengan kedua tanganku. Kukecup bibirnya sesaat. "Enggak perlu ungkapan, yang penting aku telah membuktikan."

"Vi."

"Hmm."

"Jika dulu kita tidak punya Abian. Apa Vi akan ninggalin Mas."

"Mungkin," jawabku sambil terus menatapnya. Sedikit menggodanya tidak apa-apa, 'kan?

Mas Ilham menjatuhkan tubuhnya. Hembus napasnya terdengar jelas dan hangat di pipiku.

"Untungnya kamu lekas hamil lagi. Mas bersyukur punya Syifa dan Abian," bisiknya pelan.

"Aku juga bersyukur memiliki mereka."

Malam makin larut, selarut percakapan kami di malam keempat pertemuan itu.

🌺🌺🌺

J

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status