Share

Bab 18

Aku melengos. Bosan mendengar permintaannya yang itu-itu saja. Selalu memintaku untuk menghargai orang lain tapi mereka lupa caranya menghargaiku.

"Dek, dia sudah datang jauh-jauh untuk mendekatkan dirinya padamu dan Naila. Sambut dia sebagai wujud kepedulian terhadap sesama," ucap Mas Rasyid sedikit meyakinkan.

Aku menghadapkan wajahku ke arah Mas Rasyid lagi. Mataku menatap wajah yang sedang memohon di depanku dengan tatapan memohon. Seharusnya ia tahu bahwa di dalam mataku terdapat kobaran amarah yang tercipta karena perbuatannya. Tapi sayang, ia tidak mau tahu akan hal itu.

"Sudahlah, Mas. Aku bosan dengan permintaanmu yang seperti itu. Aku memberi izin kamu menikah dengan dia, tapi jangan paksa aku untuk menerima kehadirannya di rumah ini. Ini berat buatku, Mas! Tidakkah kamu sadar bahwa ini menyakitiku?"

"Mas tahu. Kamu hanya butuh waktu untuk bisa menerimanya di sini. Maka belajarlah untuk hal itu mulai saat ini. Hargai dia karena sudah berbaik hati untuk mau dekat denganmu."

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Oiman Chuin
Buatlah cerita istri sah yg kuat,bukan kyak gini dah gt koinnya mahal,padahal rata"cuma 14 koin ini mah 17 koin ceritanya gak bagus pula
goodnovel comment avatar
Dea Rohaeni
pergi saja anita
goodnovel comment avatar
Mba Tini
benci bgt sama tokoh anita jijik bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status