Short
Setelah Reinkarnasi, Aku Menjauhinya

Setelah Reinkarnasi, Aku Menjauhinya

Par:  ArunaComplété
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapitres
9.7KVues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Setelah reinkarnasi, aku memutuskan untuk mengembalikan tunanganku kepada cinta pertamanya. Saat dia membuat acara lajang untuk cinta pertamanya, dia memintaku tidak boleh mengganggunya, aku pun memilih untuk keluar negeri. Saat dia bilang benci melihatku, aku langsung mengundurkan diri. Saat dia merasa tidak nyaman satu negara denganku, aku langsung pindah keluar negeri. Terakhirnya, dia bilang ingin memberi rasa aman pada cinta pertamanya, aku langsung setuju dan menyetujui lamaran orang lain. Aku selalu patuh dengannya, hanya karena di kehidupan sebelumnya. Setelah aku dan dia menikah, cinta pertamanya putus asa dan bunuh diri. Dia menyalahkan aku membuat mereka berpisah, jadi dia menyakitiku sampai mati. Kali ini, aku hanya ingin hidup dengan baik. Akhirnya saat sekeluargaku jalan-jalan. Dia berlutut di depanku sambil menangis. "Asalkan kamu meninggalkan mereka, aku akan bersama denganmu lagi."

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1

"Sonia, malam ini Jefri akan mengadakan pesta lajang untuk Paula. Kamu nggak pergi?"

Aku tersentak ketika mendengar namaku.

Aku menatap teman yang sedang berbicara dengan bingung. Sementara itu, dia menatapku dengan wajah penuh kekhawatiran, lalu bertanya, "Apa kamu bertengkar dengan Jefri akhir-akhir ini? Beberapa hari ini kamu kelihatan nggak fokus."

Aku menggelengkan kepala pelan.

Saat itu, ponselku berdering. Itu adalah panggilan dari Jefri.

Ketika melihat nomor yang tidak asing, hatiku terasa perih.

Butuh beberapa saat sebelum aku akhirnya mengangkat panggilan itu.

Suara Jefri di seberang terdengar jauh dan asing. Dia berkata dengan nada acuh tak acuh, "Paula baru saja putus dengan pacarnya. Malam ini, kami nggak ada yang akan membawa pasangan. Aku nggak ingin dia merasa sedih karena kehadiranmu."

Aku menggigit bibir dengan kuat. Rasa anyir darah memenuhi mulutku, mengingatkanku pada kenyataan yang menyakitkan.

Aku tidak tahu apa lagi yang Jefri katakan, tetapi aku tidak bisa mendengarkan sepatah kata pun.

Aku memotong perkataannya, menekan rasa sakit di hatiku.

Kemudian, aku berpura-pura tidak peduli dengan berujar, "Aku mengerti. Aku nggak akan mengganggu kalian. Lagi pula, aku harus pergi perjalanan bisnis ke Negara Faransi."

Jefri terdiam sesaat ketika mendengar kata-kataku.

Mungkin dia merasa terkejut karena kali ini aku tidak berdebat dengannya seperti biasanya, tidak menuntut alasan kenapa aku tidak boleh muncul di depan Paula.

Beberapa detik kemudian, nada Jefri terdengar sedikit melunak ketika dia berkata, "Akhirnya kamu mulai mengerti."

Hatiku terasa perih. Aku menahan air mataku sekuat tenaga agar tidak jatuh.

Temanku yang berada di samping menatapku dengan heran.

Aku tahu kenapa dia begitu terkejut. Bagaimanapun juga, aku begitu mencintai Jefri sampai kehilangan jati diriku sendiri.

Namun, kali ini aku tidak lagi menangis histeris, tidak lagi bertengkar dengan Jefri. Aku juga tidak lagi panik dan cemas dengan apa yang terjadi pada Jefri dan Paula.

Temanku melihat wajahku yang pucat, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menghela napas.

Kemudian, dia menuangkan segelas air hangat untukku.

Setelah meneguk air itu, tubuhku yang terasa dingin sedikit menghangat.

Aku tersenyum simpul padanya, mulai membereskan meja, lalu memesan tiket pesawat.

Temanku bertanya, "Jadi, apa kamu benar-benar akan pergi ke Negara Faransi?"

Aku menjawab pelan.

Suaraku terdengar sedikit berat, "Aku sudah lama ingin pergi ke sana. Kebetulan kali ini ada kesempatan, jadi aku akan pergi."

Melihat wajah temanku yang penuh kekhawatiran, aku tersenyum menenangkannya, lalu memeluknya dengan erat.

Kehangatan tubuhnya membuat air mataku tak bisa kutahan lagi.

Temanku ini tidak tahu apa yang membuatku tiba-tiba begitu hancur, tetapi dia tetap dengan lembut menepuk punggungku, berbisik lembut menghiburku.

Dengan suara lirih, aku berkata, "Aku nggak ingin mencintai Jefri lagi. Aku sangat lelah."

Temanku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi tetap saja dia berkata, "Kalau begitu, selamat atas hidup barumu."

Air mataku jatuh tanpa henti.

Yang tidak temanku tahu, aku sudah pernah mati sekali. Namun, dewa mengasihaniku, memberiku kesempatan untuk hidup kembali.

Kali ini, aku hanya ingin menjalani hidup dengan baik.

Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

default avatar
milyuner28
cerita yang bagus
2025-03-30 09:08:26
0
10
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status