Setelah reinkarnasi, aku memutuskan untuk mengembalikan tunanganku kepada cinta pertamanya. Saat dia membuat acara lajang untuk cinta pertamanya, dia memintaku tidak boleh mengganggunya, aku pun memilih untuk keluar negeri. Saat dia bilang benci melihatku, aku langsung mengundurkan diri. Saat dia merasa tidak nyaman satu negara denganku, aku langsung pindah keluar negeri. Terakhirnya, dia bilang ingin memberi rasa aman pada cinta pertamanya, aku langsung setuju dan menyetujui lamaran orang lain. Aku selalu patuh dengannya, hanya karena di kehidupan sebelumnya. Setelah aku dan dia menikah, cinta pertamanya putus asa dan bunuh diri. Dia menyalahkan aku membuat mereka berpisah, jadi dia menyakitiku sampai mati. Kali ini, aku hanya ingin hidup dengan baik. Akhirnya saat sekeluargaku jalan-jalan. Dia berlutut di depanku sambil menangis. "Asalkan kamu meninggalkan mereka, aku akan bersama denganmu lagi."
view moreJefri seperti tersambar petir, tubuhnya membeku di tempat. "Sonia, apakah kamu benar-benar merasa muak saat bersamaku?"Aku menatap wajahnya yang pucat dengan penuh kebencian, menyaksikan bagaimana rasa sakit serta keputusasaan perlahan-lahan mengisi mata pria itu.Jefri menangis, lalu menangis lagi.Bibir Jefri bergetar, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar.Akhirnya, dengan mata memerah, dia berjongkok di sudut ruangan.Tiba-tiba, aku teringat saat aku berusia delapan tahun. Waktu itu, aku sangat ingin minum sebotol soda.Jefri langsung berlari keluar untuk membelikannya. Namun, hari itu hujan, membuatnya terjatuh berkali-kali di jalan.Ketika Jefri kembali ke hadapanku, wajahnya penuh luka dan lebam. Namun, soda yang dipeluknya tetap utuh dan bersih.Dia melepas jaketnya, menyerahkan soda itu padaku sambil tersenyum lebar.Aku juga teringat saat aku berusia delapan belas tahun. Jefri dengan wajah merah menahan gugup, menggenggam tanganku, lalu
Mendengar kata-kataku, wajah Jefri seketika pucat pasi.Dia tetap berlutut di tempatnya untuk waktu yang lama.Akhirnya, dia bangkit berdiri dengan tubuh yang goyah.Mason segera berdiri di depanku, melindungiku dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat itu, Jefri hanya tertawa pahit.Dia tidak mengatakan apa pun padaku, hanya menatapku dalam-dalam sebelum pergi dengan langkah tertatih.Namun, pertemuanku dengan Jefri berikutnya terjadi karena dia menculikku.Paula meringkuk di sampingku, menatap Jefri dengan penuh ketakutan di matanya.Wanita itu menggigit bibirnya, terlihat rapuh dan menyedihkan, berharap Jefri akan kembali menaruh belas kasihan padanya seperti dulu.Namun, Jefri hanya menatapku dengan penuh kasih sayang.Paula memaksakan diri untuk mengangkat sudut mulutnya.Paula tersenyum canggung ketika berujar, "Jefri, apa yang kamu lakukan? Nona Sonia sudah menikah .…"Jefri langsung berteriak padanya dengan penuh amarah, "Tutup mulutmu!""Dasar wanita jalang nggak tahu malu! Ka
Aku menggenggam tangan Ayah dan Ibu yang masih hangat, memastikan berulang kali hingga akhirnya yakin bahwa aku telah terlahir kembali.Aku langsung memeluk mereka sambil menangis serta tertawa bersamaan.Mereka mengira aku mengalami gangguan emosional.Namun, saat menatap mereka, kenangan dari kehidupan sebelumnya terus membanjiri pikiranku.Aku tidak bisa menyangkal kebencianku. Aku sangat ingin membunuh Jefri dengan tanganku sendiri untuk melampiaskan dendam ini.Namun, melihat senyum lembut di wajah Ayah dan Ibu, aku mulai ragu.Aku telah diberi kesempatan kedua yang sangat berharga. Aku tidak ingin hidupku kembali dikendalikan oleh kebencian.Terlebih lagi .…Setelah melahirkan Jefri, ibunya meninggal dunia dalam beberapa tahun karena sakit.Ayahnya adalah sopir pribadi ayahku. Saat ayahku bepergian untuk bekerja, sebuah kecelakaan terjadi.Ayah Jefri mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan ayahku.Sejak itu, ayahku selalu mengenang jasa penyelamatnya, membawa Jefri ke kediaman
Di kehidupan sebelumnya, pada tahun kesepuluh pernikahanku dengan Jefri, keluargaku bangkrut.Saat mendengar berita itu, emosiku sangat terguncang.Aku secara tidak sengaja terjatuh di rumah, menyebabkan bayi dalam kandunganku lahir prematur.Jefri langsung terbang dari Negara Faransi di tengah malam, berjaga di depan ruang bersalin. Setelah perjuangan panjang selama sehari semalam, aku akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan.Namun, sebelum sempat melihat wajah anakku, aku sudah jatuh koma.Aku terbangun karena seember air dingin yang disiramkan kepadaku. Saat membuka mata, aku mendapati diriku terikat di dalam sebuah ruang bawah tanah.Di hadapanku, Jefri memegang sebuah foto. Tatapannya lembut serta penuh kerinduan. Tangannya dengan hati-hati mengusap foto itu, seolah-olah sedang membelai wajah seseorang yang paling dia cintai."Jefri …."Ketika mendengar suaraku, pria itu dengan hati-hati meletakkan bingkai foto itu di sampingnya.Kemudian, dengan tatapan sedingin es, dia menata
Mason bergerak dengan cepat. Setelah kembali ke Kota Surya, kami langsung mengurus surat nikah.Aku tidak ingin mengadakan pernikahan besar, jadi hanya ada saksi dari kedua keluarga serta beberapa orang teman.Kemudian, kami pun naik pesawat menuju Negara Faransi.Saat aku dan Mason menikmati hamparan bunga lavender di Prancis, Jefri mengadakan satu demi satu pesta lajang untuk Paula.Saat aku pindah ke rumah Mason di Negara Amaris, Jefri memindahkan barang-barang Paula ke rumahnya, lalu mereka mulai hidup bersama.Beberapa teman merasa khawatir padaku. Mereka secara tidak langsung menanyakan perasaanku.Namun, hatiku sama sekali tidak terusik.Karena aku sangat sibuk.Di Negara Amaris, aku kembali menekuni pekerjaanku dulu, yaitu pekerjaan di bidang pendidikan yang pernah diremehkan oleh Jefri.Aku menjadi seorang guru musik di sekolah elit.Aku pikir, seumur hidup ini aku tidak akan ada hubungan lagi dengan Jefri.Bagaimanapun juga, seluruh hatinya telah dicurahkan untuk Paula. Tanpa
Aku bermimpi banyak hal.Aku bermimpi tentang kehidupan masa laluku, saat aku dibunuh oleh Jefri. Aku melihat ayah dan ibuku yang berduka, lalu melihat mereka berjalan menjauh tanpa pernah menoleh ke belakang, tidak peduli seberapa keras aku memanggil mereka.Aku terbangun dengan napas tersengal. Bau menyengat cairan antiseptik memenuhi hidungku.Di sisiku, wajah yang tidak asing tampak kelelahan. Begitu melihatku tersadar, sorot matanya dipenuhi kegembiraan.Entah apa yang dia pikirkan, tetapi sudut bibirnya sedikit terangkat saat dia berkata, "Aku hanya kebetulan lewat, jadi sekalian menyelamatkanmu."Aku menatap kedua tangannya yang dibalut perban dengan rapat, lalu tersenyum sambil berkata, "Terima kasih atas bantuanmu. Lama tidak bertemu, Mason."Mason Garret adalah putra bungsu dari teman ayahku. Sejak kecil, dia selalu suka mengusikku, bahkan karena itu dia dan Jefri sering berkelahi.Jefri tidak menyukainya, jadi aku pun jarang bersikap baik padanya.Kemudian, ayahnya mengemban
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments