Short
Terlahir Kembali, Akan Kubalas Kalian

Terlahir Kembali, Akan Kubalas Kalian

By:  GwenevieveKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Mga Kabanata
21.6Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dua hari sebelum tahun baru, pacarku, Dylan Stevens, malah bawa asistennya ke pantai untuk merayakan tahun baru. Aku tidak marah, aku bahkan dengan tulus bantu dia berkemas. Namun, Dylan malah mengejekku. Dia bilang, aku jadi lebih tahu diri setelah hamil. Begitu dia pergi, aku langsung melakukan operasi aborsi. Karena di kehidupan sebelumnya, setelah aku mencoba menahannya dengan anak kami, asisten itu justru tewas secara tragis di pantai. Di luar, Dylan tampak tenang dan tidak peduli, tapi saat aku hendak melahirkan, dia belah perutku dan bunuh anakku dengan kejam. Saat itulah aku tersadar, dia menyimpan dendam padaku selama ini. Di kesempatan kedua ini, aku akan membuatnya kehilangan segalanya.

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Chloe, Lydia sendirian di sini dan nggak punya siapa-siapa. Apa salahnya kalau aku mengajaknya pergi rayakan acara tahun baru? Kalau kamu nggak mau aku membawanya pergi, apa kamu senang kalau aku membawanya pulang ke rumah?"

"Kalau kamu memang senang, ya sudah, kita bertiga pulang bersama saja. Nanti di meja makan, kita lihat siapa yang akan merasa canggung, kamu atau aku?"

Nada bicara Dylan yang penuh amarah membuat kepalaku pusing.

Aku menatap kosong pria di depanku yang wajahnya penuh dengan ejekan, serta wanita di sampingnya yang tampak sangat sedih.

Wanita itu menarik lengan baju Dylan dan berbicara dengan nada merajuk.

"Dylan, jangan bicara seperti itu ke Kak Chloe. Kalau dia nggak setuju, kita nggak usah pergi saja. Lagi pula, selama bertahun-tahun ini, aku sudah terbiasa seperti ini."

"Tahun ini aku nggak masalah merayakannya sendirian."

Wanita itu berusaha terlihat santai, tapi senyumnya lebih mirip ingin menangis.

Wajah Dylan langsung muram, dia memegang tangan wanita itu dengan lembut dan menghiburnya. Melihatku tidak bereaksi, Dylan makin kesal.

"Chloe, rencana licik apa lagi yang kamu pikirkan? Mau ngadu ke ibuku lagi? Kuperingatkan ya, kalau Lydia sampai menderita lagi karena kamu, aku nggak akan memaafkanmu."

"Sampai kapan kamu mau terus-terusan cemburu seperti ini? Aku cuma bawa Lydia pergi untuk rayakan tahun baru, bukan berarti aku nggak akan menikahimu, kenapa kamu harus cemburu seperti ini sih?"

"Kalau kamu tetap diam seperti ini, aku anggap kamu setuju, jadi nanti jangan ribut lagi."

Aku kembali tersadar saat mendengar peringatan keras dari Dylan.

Dylan tampak membuka mulut, seolah ingin mengatakan sesuatu.

Namun, aku lebih dulu bersuara, "Oke."

Dylan terdiam sejenak. Melihatku yang mengambil koper dan mengemas barang bawaannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia merasa ada sesuatu yang aneh.

Dulu, setiap kali dia menyebut nama Lydia Austin, aku selalu cemburu dan kami akan bertengkar hebat.

Sekarang, Dylan ingin membawa Lydia pergi merayakan tahun baru, tapi aku malah dengan tenang mengemas barang bawaannya.

Dylan memandangku dengan penuh curiga. Ketika matanya tertuju pada perutku yang sedikit membuncit, dia akhirnya sadar dan tertawa sinis.

"Memang, ya, kalau wanita hamil itu beda, jadi lebih tahu diri dan nggak rewel lagi."

Dylan bersandar di ambang pintu dengan ekspresi penuh ejekan.

Sementara Lydia menggigit bibir bawahnya, dia terlihat menyedihkan, hingga membuat siapa pun yang melihatnya merasa iba.

"Kak Chloe, jangan marah. Pak Dylan cuma kasihan padaku, makanya dia putuskan bawa aku merayakan tahun baru."

"Kalau Kak Chloe nggak setuju, nggak usah dipaksakan. Aku bisa pergi sendiri."

"Benaran. Kak Chloe, berhentilah mengemasi barang."

Lydia merebut koper yang ada di tanganku. Lalu, detik berikutnya, koper itu jatuh dengan suara berdebam.

Tanganku yang memegang pakaian sedikit bergetar. Saat melihat wanita di depanku yang matanya memerah karena sedih, aku akhirnya benar-benar yakin, aku telah terlahir kembali, kembali ke hari ketika Lydia pergi ke pantai seorang diri.

Di kehidupan sebelumnya, tepat pada hari ini, Dylan ingin mengajak Lydia ke laut untuk merayakan tahun baru. Namun, aku tidak setuju dan memaksanya untuk tidak pergi, masalah itu bahkan sampai ke Keluarga Stevens.

Dylan akhirnya dikurung oleh Keluarga Stevens, sementara Lydia pergi ke pantai sendirian sambil menangis, dan akhirnya dibunuh dengan tragis.

Setelah mengetahui hal itu, Dylan hanya berkata, "Kalau dia mati, ya sudah, wanita sepertinya nggak pantas untuk aku khawatirkan."

Kemudian, Dylan berhenti menolak perjodohan dan mulai lebih memperhatikanku.

Aku pikir, Dylan akhirnya melihat kebaikanku.

Namun, ketika aku hampir melahirkan, dia justru membelah perutku dan menyiksaku hingga mati.

Saat itu, aku baru mengerti, Dylan menyalahkanku atas kematian Lydia. Dia selalu membenciku.
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
8 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status