Share

Terluka

"Apa maumu?" Aku kembali bertanya dengan perasaan yang sudah tak karu-karuan. Takut, marah, emosi seketika bercampur jadi satu.

Bukannya menjawab ia malah tertawa, entah apa yang lucu.

"Jangan main-main! Kalau tidak aku akan berteriak!" ancamku.

"Teriak saja sekeras yang kau mau, tidak akan ada yang mendengarmu."

Ia melangkah semakin dekat, sementara aku semakin melangkah mundur, hingga tubuhku tersandar ke mobil.

"Kenapa kau tidak jadi berteriak?" tanyanya.

Badanku mulai gemetar kala jarak kami semakin dekat, bahkan untuk berlari rasanya tidak mungkin.

"Apa maumu?" tanyaku dengan suara bergetar, dengan keringat dingin.

Dengan segenap keberanian, aku langsung menarik kain yang menutupi sebagian wajahnya. Tapi, aku tak mengenalinya. Setelah kain yang menutupi wajahnya terbuka, dengan cepat ia langsung mengayunkan pisau itu ke wajahku.

Aku yang menyadari bahaya langsung menangkisnya dengan tangan, dan hingga akhirnya tanganku yang terluka hingga mengeluarkan cairan segar. Melihatku ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status