Home / Romansa / Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku / Bab 39. Kepulanganku Kejutan Untukmu

Share

Bab 39. Kepulanganku Kejutan Untukmu

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-10-26 09:42:42

“Nona yakin akan pulang hari ini? Apa tidak bisa diundur saja sampai besok? Cuaca sedang hujan, Nona.”

Bibi Erika menatap Marieana dengan ekspresi sedih. Wanita itu terlihat tidak tega membiarkan Marieana pergi kembali ke Fratz secepat ini. Wanita setengah baya itu merasa kalau kepulangan Marieana ke Yards hanya sebentar.

Begitu pula dengan sang nenek yang kini tampak sedih. Tapi, setidaknya Marieana tidak terlalu khawatir karena kondisi Neneknya sudah jauh lebih baik dari kemarin saat ia datang.

"Aku harus pulang sekarang, Bi," jawab Marieana tersenyum manis pada dua orang tua itu. "Kasihan suamiku kalau aku meninggalkannya terlalu lama. Dia pasti akan terus bertanya-tanya tentangku."

Bellinda menatap teduh kedua mata cucunya. "Lain hari, ajaklah suamimu ke sini, Nak. Nenek ingin mengenal suamimu lebih dekat lagi," pinta wanita itu.

Marieana mengangguk. "Iya, Nek. Lain waktu pasti aku akan mengajak suamiku ke sini."

Marieana sudah rapi dengan balutan dress panjang berwarn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
tmbh lg dong thor msh krg
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 85. Hancurnya Hati Marieana

    Hari telah berganti malam, seharian ini Maxim sibuk dengan pekerjaannya setelah beberapa hari ia menjaga dan menemani Marieana di rumah sakit. Bahkan siang tadi, Maxim didatangi oleh Brian dan kakak angkatnya itu kembali mengungkit-ungkit tentang tambang berlian di Barchen. Maxim sudah muak dengan Brian yang diam-diam ingin berbuat rakus. "Selamat malam, Tuan..." . Suara dingin dan tegang milik Logan terdengar menyapa keheningan di dalam ruangan kerja Maxim yang kini temaram. Maxim menatap ke depan sana. "Masuk!" Logan menutup kembali pintu ruangan Maxim. Pria itu berjalan mendekatinya dan berdiri di hadapan meja kerja Maxim. "Tuan, pelaku yang menyerang Tuan beberapa hari yang lalu itu, masih tidak mau mengaku," ujar Logan. "Beliau memilih untuk ditahan daripada harus mengaku. Dan pihak kepolisian sepakat untuk menahannya. Kemungkinan besar, orang di balik itu semua adalah orang yang cukup besar sampai-sampai mampu menutup mulut pelaku dengan cara seperti ini." Mendengar

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 84. Hampir Ketahuan

    Setelah dua hari Marieana dirawat di rumah sakit. Pagi ini gadis itu sudah diizinkan pulang oleh dokter, selain karena lukanya yang tidak serius, Marieana juga merasa tidak betah berlama-lama di rumah sakit karena ia benci aroma obat-obatan. Saat ia pulang, keadaan di kediaman Maxim benar-benar sangat sunyi dan sepi. Marieana bersama Maxim yang kini berjalan di belakangnya. "Ke mana semua orang? Sepi sekali," ucap gadis itu sembari berjalan perlahan-lahan menaiki anak tangga. "Mereka sedang pergi," jawab Maxim merangkulnya. Pria itu melirik wajah Marieana. "Istirahat di mana? Kamarku, atau kamarmu?" "Kamarku saja, Paman," jawab gadis itu. Mereka berdua masuk ke dalam kamar Marieana. Aroma wangi bunga mawar yang menyeruak dari dalam kamar itu. Pandangan Marieana mengedar, tidak ada yang berubah dari dalam kamarnya selama ia tinggal beberapa hari. Tandanya, David tidak tidur di rumah selama beberapa hari ini. Marieana duduk di tepi ranjang, gadis itu menatap Maxim yang b

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 83. Sebuah Kepemilikan Atas Dirimu

    Melihat kedatangan Maxim, sontak David langsung melepas tangannya dari dagu Marieana. Seperti yang Marieana duga, kalau David tidak akan berani menghadapi Maxim secara langsung. Wajahnya pun kini tampak pucat pasi saat Maxim berjalan mendekatinya. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengapit dagu istrimu?" Maxim menatapnya dengan tatapan tajam. David berdeham kecil. "Tidak, Paman. Maksudku—" Ucapan David terhenti begitu Maxim mendekati mereka. Pria dingin itu menatap tajam pada keponakannya. "Istrimu sedang sakit dan kau masih mempermalukannya seperti tadi. Sebenarnya, apa maumu pada istrimu, Dav?" Maxim menekan ucapannya pada David. David mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat mendengar pertanyaan Maxim yang mendesaknya. Sedangkan Marieana yang berada di tengah ketegangan Paman dan Keponakan itu, ia merasa senang di dalam hatinya. Setidaknya, Maxim menunjukkan betapa ia melindungi Marieana. "Sudahlah, Paman... aku tidak apa-apa. A-aku memang membuat suamiku kesal," sela M

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 82. Sama-sama Bermuka Dua

    "Sialan! Bagaimana bisa gadis bodoh itu justru melindungi Maxim! Istrimu itu benar-benar bodoh, Dav!" Teriakan keras itu terdengar dari arah ruangan keluarga. Brian sangat marah setelah mendengar kabar kalau Marieana masuk ruang sakit karena luka tusuk akibat melindungi Maxim dari seseorang yang ingin menyerang Maxim. Orang itu adalah orang suruhan Brian. Padahal, Brian dan Arzura sudah bersiap menerima kabar bahagia tentang kematian Maxim, tetapi nyatanya justru Marieana yang melindungi Maxim. "Marieana memang gadis bodoh! Kalau dia tidak melindungi Maxim, pasti Maxim sudah mati dan kita bisa menikmati harta keluarga ini!" seru Arzura. "Semua ini gara-gara Marieana!" Sebagai seorang suami Marieana, David hanya diam dengan wajah sebal. Ia ikut kesal seperti apa yang orang tuanya rasakan. Karena David juga sempat menantikan harta keluarga Valdemar ini, jatuh ke tanganmu dengan kematian Maxim. Tetapi, pria itu sampai sekarang tetap masih hidup berkat Marieana yang menyelamatkann

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 81. Marieana Tertusuk

    Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung menangani Marieana di dalam sebuah ruangan khusus. Sementara Maxim menunggu di luar ruang pemeriksaan bersama Logan. Maxim menatap mantel hangat berwarna merah muda milik Marieana yang kotor akan cairan merah segar. Raut wajah Maxim tampak sedih, marah, dan khawatir yang tidak kunjung usai. "Semoga kau baik-baik saja, Marie," ucap Maxim, ia berdiri menyandarkan kepalanya pada dinding. Logan berjalan mendekati Maxim setelah ia menerima panggilan telfon dari orang-orang Maxim. "Tuan, saat ini pelakunya sudah tertangkap dan sudah berada di kantor polisi. Saya akan ke sana untuk terus mengurus tindakan selanjutnya," ujar Logan. Wajahnya mengeras dalam hitungan detik. "Pastikan orang itu mengaku tentang apa tujuannya, dan siapa yang telah membayarnya untuk menghabisiku!" perintah Maxim. Logan mengangguk. "Baik, Tuan," jawabnya. "Saya akan segera menghubungi Tuan nanti." "Pergilah!" seru Maxim. Tanpa menjawabnya lagi, Logan pun be

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 80. Jangan Mati Bila Bukan Aku yang Membunuhmu

    Marieana mendatangi kantor milik Maxim. Dengan langkah terburu-buru ia berjalan menuju ke ruangan CEO. Namun, saat Marieana membuka pintu, Maxim tidak ada di dalam sana. Hanya ada Logan yang kini tampak terkejut dengan kemunculan Marieana. "Nona Marieana?" sapa Logan dengan ekspresi terkejut. Marieana berjalan mendekati Logan dengan ekspresi cemas. "Di mana Paman Maxim?" tanyanya. "Tuan Maxim sedang ada pertemuan dengan kolega dari luar kota, Nona," jawab Logan. "Antarkan aku ke sana sekarang juga!" seru Marieana. "Ayo, Logan!" Logan kebingungan, namun ia tidak bisa menolak perintah Marieana karena gadis itu adalah gadis kesayangan Tuannya. Mau tidak mau, Logan mengantarkan Marieana ke tempat di mana Maxim berada. Sepanjang perjalanan, Marieana tampak sangat cemas. Dia juga tidak mengatakan alasan apapun pada Logan. Gadis itu mengepalkan jemari kedua tangannya menjadi satu, dan berdoa sepanjang jalan. "Apa ada hal buruk yang terjadi, Nona?" tanya Logan melirik Mariean

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status