Share

Garis Takdir

Setelah membayar ongkos taksinya, Lee buru-buru keluar dan memasuki rumah sakit dengan tergesa. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan, berharap dirinya belum terlambat sama sekali.

Napas Lee pun terbuang lega, ketika melihat Chandie yang berdiri sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya dari jauh. Kedua tangan putrinya itu, terlihat tengah berpegangan pada seorang wanita yang sedang duduk di ruang tunggu.

“Untung belum terlambat.” Napas Lee sedikit tersengal ketika berhenti di samping Gemi, yang tengah menunggu giliran untuk memeriksakan kehamilannya.

Seperti ucapan Lee kala itu, ia benar-benar menemani Gemi untuk memeriksakan kandungannya. Kali ini pun Chandie merengek untuk ikut, meskipun sudah dilarang karena khawatir akan pulang terlalu malam. Ini pertama kalinya Chandie punya kesempatan untuk ikut memeriksa kehamilan Gemi, karena itulah gadis kecil itu bersikeras untuk ikut ke rumah sakit.

Dari jauh hari, Lee sudah menyusun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Widyani Ani
kalo boleh jgn ruk gem
goodnovel comment avatar
Aisha Arkana
pingin tau aja gimana perasaan Aries kalo tau, anak yg dikandung Gemi adalah anaknya..
goodnovel comment avatar
Luspita Gusti
emmm nyesekkk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status