Share

Maaf

Tempat tinggal serta kendaraan pribadi sudah tersedia di Surabaya. Menurut keterangan Harsa, jarak dari rumah menuju kantor Metro, hanya memakan waktu lima belas menit jika lengang. Tiket dan semua akomodasi dari Jakarta, hingga ke Surabaya pun sudah disiapkan. Gemi hanya tinggal mengepaki barang-barang pentingnya di apartemen.

Tinggal satu masalah yang belum Gemi selesaikan, yakni, bicara dengan kedua orang tuanya. Tarikan napas Gemi begitu dalam, ketika baru saja memarkirkan motornya di carport rumah. Menghela panjang, lalu kembali menarik napasnya dalam-dalam. Seumur hidupnya, baru kali ini jantung Gemi berpacu laju ketika hendak berbicara dengan ayah dan ibunya.

Namun, semua keputusan sudah dibuat. Gemi tidak bisa memundurkan langkah kali ini. Ada masa depan dirinya beserta satu nyawa lagi yang ada di dalam rahimnya, yang harus benar-benar Gemi perjuangkan. Kalau bukan Gemi, siapa lagi yang mau berjuang untuk dirinya sendiri?

Gemi mengucap salam ketika me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
AQ suka perempuan mndiri seperti gemi kuat tabah percaya dri .....strong gemi
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
ini aries mana?? ah kalo jujur akan banyak hati yg tersakiti. tapi mo ampe kapan bohong gini terus.
goodnovel comment avatar
riasani
semoga gemi kecelakaan bawa motor sambil nangis, sdh durhaka sama orang tua gem ada bbrp hal di dunia ini yg ga bisa kamu beli dgn uang tp dgn gampang nya u nyakitin hati orang tua, dan orang2 sekitar u yg sayang sama u demi perkerjaan dan untuk menunjukan klo u wanita independen dan cerdas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status