Share

Bab 80

Author: Anotherika
last update Last Updated: 2025-04-03 12:08:56

"Masya Allah, ganteng banget anak ayah." Arzan menciumi pipi Abyan dan Abyas secara bergantian. Keduanya dibaringkan ditepat tidur setelah tadi selesai mandi.

"Mirip banget sama ayah ya. Gak ada yang mirip sama bunda," Arzan terkekeh. Tak menyangka jika kedua anak kembarnya malah sangat mirip dengan dirinya.

"Ngomongin aku?" Tiba-tiba Sheyza keluar dari dalam kamar mandi dan langsung menghampiri ketiganya.

Arzan menyambutnya dengan senyuman lebar. "Lihat sayang, bunda kalian udah cantik banget. Udah wangi lagi," Kata Arzan sambil menatap teduh ke arah Sheyza.

Sheyza tersenyum malu-malu, berjalan menghampiri kedua bayinya lalu mengecup pipi keduanya dengan gemas.

"Lah, ayah kok gak dicium sih bunda. Masa Abyan sama Abyas doang!" protes Arzan dengan bibir yang mengerucut.

Sheyza terkekeh kecil, mencubit dagu sang suami dengan gemas. "Nggak boleh cium didepan anak-anak, ayah."

"Kenapa?" Arzan tampak tak terima.

"Mereka masih kecil. Beri contoh yang baik-baik untuk mereka ya."

"Cium juga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sheyza istri rahasia    Bab 109

    Sindi menatap Ayra lekat. "Ini udah tengah malam. Kita istirahat dulu. Kasihan juga Wirda pasti capek banget," ucap Sindi."Aaa mami... Ayra mau masuk pondok pesantren mi. Please..." Mata Ayra sudah ketap-ketip memohon pada sang mami.Sindi menghela nafasnya kasar. Kepalanya masih terasa pening akibat kejadian tadi. Ini anaknya baru pulang dari Jakarta, tiba-tiba malah minta masuk ke pondok pesantren. Kan tambah membuat kepala Sindi makin pusing."Kita bicarakan besok ya sayang. Kamu juga harus bicara sama papi dulu, nggak sama mami doang.""Tapi Ayra pengen banget. Ayra mau segera masuk ke pondok pesantren yang ada di Jakarta," mohon Ayra lagi."Sayang-"Mi, sekali ini aja. Ayra mau masuk pondok pesantren mi," Pinta Ayra."Ya ampun Ayra!! Lo itu, Tante Sindi baru aja pulang dari Jakarta. Ditambah Tante Sindi juga baru keluar dari rumah sakit. Lo nggak kasihan sama mami lo?" Wirda menatap malas Ayra."Oh iya, Mami sakit apa? Kenapa bisa sampe masuk rumah sakit??" Tanya Ayra tanpa meng

  • Sheyza istri rahasia    Bab 108

    "Cantik ya cewek tadi?" Abyas sengaja bertanya pada Abyan yang sedang fokus menyetir.Abyan tak menjawab, karena kalau di tanya cantik apa tidaknya gadis itu memang cantik. Tapi dia tak ingin mengatakannya yang akan menimbulkan persepsi lain bagi yang mendengarnya.Abyas terkekeh kecil, berasa ngomong sama tembok karena yang di ajak berbicara hanya diam saja."Astaghfirullah! Kenapa gue punya saudara kembar kayak lo sih?! Gue berasa ngomong sama tembok tau gak," kata Abyas mengeluh.Abyan mendengus. Tak memperdulikan perkataan Abyas, dirinya langsung membelokkan mobilnya menuju ke gerbang pondok pesantren."Byan," panggil Abyas. Langsung membuat tangan Abyan yang hendak membuka pintu mobil jadi berhenti. Abyan mengangkat alisnya, menatap kembarannya.Abyas meringis, mengusap tengkuknya. Bibirnya mengembung seperti berpikir. Sampai detik kemudian Abyan yang tidak sabaran langsung berniat ingin meninggalkan Abyas.Membuat Abyas langsung menahannya. "Ehhh tunggu," teriak Abyas.Abyan me

  • Sheyza istri rahasia    Bab 107

    Abyan memfokuskan pandangan pada jalan yang mulus di depan, tangan kanannya tergenggam erat pada setir mobil.Sementara itu, Abyas terus berbincang riang dengan Ayra di kursi belakang. Suara tawa mereka sesekali mengisi keheningan di dalam mobil.Ayra mencoba memecahkan kebekuan. Dia bertanya tentang musik yang diputar atau pemandangan yang dilewati, namun Abyan hanya memberikan jawaban singkat tanpa memalingkan wajahnya.Raut wajah Abyan yang kaku dan tatapan matanya yang fokus tidak berubah, seolah-olah dia berada di dunia sendiri.Ayra yang mulai merasa tidak nyaman dengan keheningan itu, mencebikkan bibirnya dalam kekesalan dan kembali menoleh ke jendela, menatap keluar dengan rasa frustrasi yang tercampur penasaran tentang pria misterius yang duduk di kursi pengemudi itu.Abyan, meski merasakan kehadiran Ayra dan Abyas, dia lebih memilih untuk tenggelam dalam pikirannya sendiri, membiarkan shalawat mengalun lembut sebagai satu-satunya suara yang memenuhi ruang antara dia dan penu

  • Sheyza istri rahasia    Bab 106

    Ayra terus berjalan mengikuti Abyan. Dirinya semakin tak suka saat melihat Abyan kadang tersenyum tipis bersama dengan perempuan itu."Nyebelin banget sih, pake senyum segala lagi. Kalau lihat gue aja tadi datar banget tuh muka, giliran lihat perempuan kayak begitu, hish!! nyebelin banget sih!" Gumam Ayra terus ngedumel. Kesal? Pastilah. Kenapa Abyan tidak seperti Abyas yang ramah sekali. Tapi Ayra malah tertarik pada sosok Abyan."Ini sudah semuanya, Gus. Yang kena razia sekitar dua puluh santri, dengan kasus yang berbeda-beda. Saya sudah mencatatnya tadi Gus," kata Nayla dengan lembut, memberikan sebuah buku catatan.Abyan mengambilnya, "Terimakasih kamu sudah membantu saya hari ini," Nayla tersenyum malu-malu. Entah kenapa jantungnya berdebar sangat kencang berdekatan dengan Abyan. Siapa yang tidak tertarik dengan calon pemimpin pondok pesantren itu, bahkan semua santri putri di sini sangat mengagumi seorang Abyan. Pria tampan dengan segala kesempurnaannya.Jarang ada yang beruntu

  • Sheyza istri rahasia    Bab 105

    "Apa?!! Kamu lihat Ayra pergi, tapi kamu nggak cegah dia?" Wirda memekik saat baru saja mendengar jawaban dari Raja, pacarnya itu saat dia tanya dimana keberadaan Ayra dari telpon."Ya-ya sorry babe. Aku mau ngejar, tapi Ayra larinya kenceng banget tau. Ketinggalan dong akunya," bela Raja untuk dirinya sendiri.Wirda mengusap wajahnya kasar. Kalau sudah seperti ini dirinya jadi bingung kan? Ayra itu nggak pernah pergi jauh sebelumnya, kedua orangtuanya sangat overprotektif pada gadis itu."Hish, kamu mah. Tau sendiri kayak mana orang tua Ayra. Itu Ayra juga nggak pernah pergi jauh-jauh. Kalau udah kayak begini kayak mana coba? Dia pastinya tersesat, kalau dia nggak tersesat dia udah pulang dari semalam ke Jogja," bingung Wirda khawatir."Aku mana tau babe. Dia juga kan bawa uang pastinya, nggak mungkin dia nyasar dan nggak balik.""Buktinya dia di hubungi nggak bisa, nomornya sama sekali nggak aktif. Ya ampun Raja, kenapa kamu oon banget. Mestinya kan kamu susul Ayra. Ayra itu nggak p

  • Sheyza istri rahasia    Bab 104

    [Spill dikit yaaa.... dicerita ini lebih fokus ke si kembar, tapi nanti akan ada scene Nabila]16 tahun kemudianLangit yang mendung menutupi pemandangan bintang, memberikan gelap yang pekat di atas kota.Jalanan terlihat basah, dengan genangan air yang mencerminkan cahaya lampu jalanan yang redup.Setiap tetes hujan yang jatuh menambah ritme yang monoton, terdengar seperti irama alam yang berulang. Pepohonan di sisi jalan bergoyang tertiup angin, daun-daunnya yang basah berkilauan tatkala disinari cahaya lampu.Sementara itu, para pengendara yang berani melintas tampak berhati-hati, cahaya lampu kendaraan mereka membelah hujan yang terus turun tanpa henti, memperjuangkan visibilitas di malam yang gelap dan basah.Malam itu, suasana tampak seram dengan hembusan angin yang sangat kencang.Seorang gadis cantik menangis di sebuah halte bus yang sudah sepi.Dia Ayra Queenby. Gadis berambut panjang dengan mata bulat yang indah itu menelungkupkan kepalanya sambil terus terisak. Tak peduli s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status