Share

Chapter 23

Aku segera melepas kain yang melilit di tubuhku setelah melempar jubah milik Erick di kursi. Siraman air mengguyurku ketika aku menuangkannya ke seluruh tubuh. Meskipun pedih, tapi rasa lengketnya mulai memudar dan tubuhku terasa ringan ketika merasa sudah bersih.

Bibi Athea langsung membantuku untuk mengolesi obat luka sambil menyuarakan serapah terhadap para selir ketika melihat luka-lukaku. Aku turut mengolesi luka-lukaku sendiri untuk bagian lengan dan beberapa bagian yang masih terjangkau oleh pandanganku, sementara bibi Athea sudah mengolesi obat di punggungku.

"Semoga saja mereka mendapat hukuman yang layak." Setidaknya itu adalah serapah terakhir yang kudengar.

"Sudah lah, biarkan saja."

"Tidak bisa begitu!" tukasnya. "Harusnya mereka sadar bahwa status mereka hanya selir, nona. Meskipun mereka lebih dulu tinggal di wilayah kediaman Putra Mahkota, mereka tidak boleh melakukan hal-hal seperti ini apa lagi padamu!"

Aku tersenyum miring mendengar kalimatnya yang tak terlalu forma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status