Share

Chapter 22

Pikiranku begitu jernih, tapi tubuhku masih enggan untuk bergerak. Telingaku mendengar, tapi mataku enggan terbuka. Suara bising, rayuan para selir, kekhawatiran, rasa cemas terdengar silih berganti. Aroma herbal, makanan, dan salju juga kucium silih berganti. Sesekali aku merasakan sentuhan lembut membelai rambutku.

"Seperti yang ayah lihat bukan? Dia sama sekali belum diberi penawar racun, tapi dia masih hidup hingga saat ini. Apa kau masih berpikir bahwa dia seorang Shirea?" Itu suara Erick.

"Seharusnya kau tidak menikahinya. Dia akan membawa kehancuran bagi kita dan yang pasti posisimu akan terancam."

"Posisiku atau posisi ayah?"

"Erick!"

"Ayah sudah memberiku kekuasaan dan aku memiliki hak yang berdaulat atas Valen. Jika dengan ini ayah ingin mencabut kembali kekuasaanku, silahkan! Aku akan pergi dari sini bersama Valen dan ayah akan menjadi raja seumur hidup tanpa adanya pewaris."

"Erick! Kau bahkan sekarang berani mengancamku?"

"Itu adalah fakta yang akan datang."

"Baiklah. Jik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status