Share

Chapter 24

Seminggu telah berlalu dan aku masih menjalani hukumanku. Baru satu buku tebal yang berhasil kusalin dan itu pun jemariku sudah harus diperban dan diterapi untuk memulihkan otot-otot pergelangan tanganku yang kaku dan kram. Berkali-kali Lavina harus memijat tanganku dan sesekali meniupkan sedikit sihir agar cepat sembuh meskipun itu tak bertahan lama.

"Yang mulia, saya membawakan teh untuk anda." Velian datang sambil membawakan secangkir teh hangat.

Selama aku di kamar, semuanya harus terlihat normal termasuk bagaimana Velian harus menjaga sikap agar tidak ketahuan.

"Terima kasih, tuan Ricky."

Aku meraih secangkir teh yang ia sodorkan kemudian meneguknya. Rasanya sangat lucu mengingat seharusnya aku lah yang melayaninya. Velian adalah pangeran yang sesungguhnya dan aku hanya sebagai ksatrianya, tapi justru dia yang melayaniku? Dunia terbalik macam apa yang kujalani saat ini?

"Sebentar lagi makan malam, saya akan memanggil anda jika sudah siap."

Aku tersenyum formal padahal hatiku tert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status