Share

Chapter 26

Pikiranku melayang, menyibakkan kalimat demi kalimat Erick dalam kepalaku. Dia masih berbicara seakan-akan belum mengetahui apa pun tentangku, tapi kenapa aku merasa bahwa seharusnya dia sudah tahu berkat insting kejamnya.

Aku menatap makanan di hadapanku tanpa nafsu, ia terasa hambar seolah-olah lidahku juga turut berpikir hingga makanan apa pun yang masuk tak terasa enak sama sekali. Terlalu banyak yang kupikirkan dan juga ketakutan yang menyelimutiku. Meskipun begitu, aku tetap mengunyahnya tanpa sadar untuk mengobati perutku yang meraung.

"Valen."

Aku menoleh ke arah sumber suara milik Zealda. Ia mengunyah makanannya lalu menelannya sebelum melanjutkan, "Ada apa? Kau terlihat tak nafsu makan. Sedang memikirkan sesuatu?"

Aku terdiam sejenak. "Tidak apa-apa."

"Kami tahu kau sedang memikirkan sesuatu, Valen. Semenjak putra mahkota datang semalam, dari tadi kau tidak banyak bicara." Aleea menyuapkan sepotong rotinya ke dalam mulut.

"Ah aku tahu." Lavina menyeruput minumannya. "Kau pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status