Home / Fantasi / Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1) / 1. Asal usul buku misterius

Share

Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)
Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)
Author: Donat Mblondo

1. Asal usul buku misterius

Author: Donat Mblondo
last update Huling Na-update: 2022-02-19 19:56:52

Di sebuah hutan belantara dekat Kediaman Keluarga Ang, sepasang suami istri beserta kedua anaknya, berusaha melarikan diri dari kejaran para Master. Kabarnya, para Master tersebut berhasil mendapatkan sebuah buku kuno misterius.

Menurut rumor, buku itu dapat menyerap jiwa seorang Legend dan menjabarkan kekuatannya menjadi sebuah tulisan. Semua ilmu-ilmu yang telah dipelajari oleh sang Legend akan tertulis dengan detail dalam buku tersebut.

Namun, ada cara yang tentunya sulit untuk dipelajari. Yaitu dengan suatu formasi untuk membuka buku tersebut, dan menyegel jiwa seseorang ke dalamnya.

"Awaaaaas!" teriak Mery Ang melihat beberapa belati melesat ke arah suaminya yang sedang menggendong si sulung.

Seta Hun sudah menyadarinya dari awal. Dia menggunakan jurus angin bergoyang untuk menghancurkan belati-belati itu.

Wuuuuush! Scraaash ... scraash!

Walaupun lelaki itu berhasil mematahkan serangan, sayangnya mereka telah dihadang oleh tujuh orang tingkat master tahap ketujuh.

"Ke mana pun kalian pergi, kami tetap akan menemukan kalian!" ucap salah satu dari mereka.

"Aku tahu, target kalian adalah aku. Jadi, lepaskan keluargaku!" pinta Meriy Ang sembari menggendong si bungsu.

"Hahaha. Kau salah, justru suamimu lah target utama kami."

Seta Hun dan Meriy Ang saling menatap. Ternyata para Master itu telah mengetahui identitas Seta Hun yang sebenarnya. Mereka berdua meletakan anak-anak di bawah pohon pisang.

"Kalian, tunggulah di sini! Ayah dan ibu akan membereskan mereka terlebih dahulu," ucap Seta Hun kepada si sulung.

"Baik, Ayah. Aku di sini akan menjaga Ampy dengan baik," timpal Renggin merangkul gadis cilik yang berada di sampingnya.

Renggin Ang adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun. Dia telah berhasil membuka satu titik meridian dalam tubuhnya. Namun, dia masih berada di tingkat Pejuang tahap pertama. Dia memiliki seorang adik perempuan berusia 5 tahun. Namanya adalah Ampy Ang.

Ampy Ang memiliki mata yang spesial. Dia bisa melihat dengan jelas, hingga kejauhan 200 meter. Matanya bening berkilau membuat wajah mungilnya tampak manis.

Mereka berasal dari Keluarga Ang yaitu keluarga dari ibu mereka yang bernama Meriy Ang. Meriy Ang merupakan putri ketiga Piut Ang. Dia memiliki tiga saudara yaitu, putra pertama bernama Sembar Ang, putri kedua bernama Tiy Ang, dan putra keempat bernama Kent Ang.

Meriy Ang melarikan diri dari kediaman Keluarga Ang karena sang ayah tidak menyetujui pernikahannya dengan Seta Hun. Piut Ang menganggap Seta Hun sebagai lelaki sampah yang tidak pantas bersanding dengan putrinya.

Pada saat itu Meriy Ang adalah wanita yang paling berbakat di keluarganya. Sampai saat ini, Meriy Ang telah berhasil membuka tujuh titik meridian. Dia telah menerobos tingkat Legend tahap pertama.

Padahal, sebenarnya Seta Hun bukanlah pria sampah. Namun, tidak ada yang mengetahui hal itu karena dia sengaja menyembunyikan kekuatannya. Akhirnya mereka lari ke dalam hutan dan hidup besama di sana.

Seta Hun berasal dari keluarga ningrat di Benua Yu. Nenek moyangnya lah yang telah membuat buku kuno misterius itu. Dia bernama Duata Hun, seorang Legend tahap sembilan. Awalnya Duata Hun membuat buku itu untuk menyegel jiwanya sendiri di saat dia sudah merasa di ujung umurnya, agar ilmu yang ia pelajari bisa diajarkan kepada anak keturunannya. Di sampul buku itu bertuliskan abjad N-O-V-E-L. Entah apa yang dimaksud rangkaian huruf itu.

Namun, hingga generasi kelima yaitu saat buku itu berada di tangan Bi Hun (kakek Seta Hun), mulai terjadi perselisihan. Sifat iri, dengki, dan keserakahan membuat Keluarga Hun runtuh. Hal itu membuat Bi Hun bingung. Kemudian, seseorang menyarankan agar buku itu disembunyikan. Siapa yang bisa menemukan buku itu, maka dia lah pemiliknya.

Kabar ini, mengguncang seluruh tempat di Benua Yu. Orang-orang yang tidak berasal dari Keluarga Hun pun ikut serta menjelajah negara untuk mendapatkan buku misterius itu. Sampai keluarga Hun menjadi target utama yang harus disingkirkan terlebih dahulu, karena jiwa nenek moyang yang berada dalam buku itu, membuat buku itu terus merujuk kepada keturunannya. Terjadilah pertumpahan darah keluarga Hun.

Keluarga Hun yang awalnya memang sudah runtuh, ditambah pemburuan masal. Akhirnya lenyap, hanya beberapa orang saja yang beruntung dapat melarikan diri. Salah satunya adalah Seta Hun. Itulah sebabnya Seta Hun tidak menisbatkan anaknya dengan marga Hun, melainkan dinisbatkan dengan marga istrinya yaitu Ang.

Namun, ada satu hal tentang buku itu yang hanya diketahui oleh orang-orang keturunan Duata Hun. Yaitu darah keturunan Duata Hun bisa membangkitkan jiwa yang tersegel dalam buku itu, sehingga buku tersebut diumpamakan sebagai jasadnya.

...

"Heaaaaat ... tapak naga!" teriak Seta Hun mengeluarkan bayangan naga merah dari telapak tangannya.

Ketujuh Master itu bergerak membentuk suatu formasi. Mereka menahan serangan Seta Hun dengan pertahanan tempurung kura-kura. Kemudian masing-masing dari mereka membuat sebuah pilar.

"Ini ...." Meriy Ang tampak mengenali formasi tersebut. "Kanda, bukankah ini formasi tujuh bintang yang pernah kau ceritakan?" tanya Meriy Ang kepada Seta Hun.

"Benar. Aku tidak tahu, apa yang mereka rencanakan dengan formasi ini."

"Mungkinkah ...." Meriy Ang menggenggam erat tangan suaminya. "Mungkinkah mereka benar-benar telah mendapatkan buku itu?"

Benar, apa yang telah Meriy Ang katakan. Salah satu dari ketujuh Master itu mengeluarkan sebuah buku kuno. Buku itu terbang dan terbuka.

"Kibasan sayap elang!" Meriy Ang memukul mundur Seta Hun, hingga keluar dari formasi.

Ketujuh Master itu tidak sadar bahwa Seta Hun telah keluar dari formasi. Mereka terlalu sibuk melakukan teknik penyegelan jiwa dengan cepat.

Setelah mendorong Seta Hun, tubuh Meriy Ang merasa tertekan. Seketika buku misterius itu mengeluarkan kilauan cahaya. Badan Meriy Ang terguncang. Dia merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa. Sesuatu menyedot paksa jiwanya untuk masuk ke dalam buku itu.

"Aaaaaaaaargh!" jeritnya.

Raganya terjatuh. Seta Hun berusaha meraihnya, tapi terhalang oleh tujuh pilar yang dibuat oleh para Master itu. Setelah jiwa Meriy Ang tersegel, buku itu tertutup dan terlempar ke arah Renggin Ang. Entah apa yang telah membuat buku tersebut tiba-tiba terjatuh di depannya. Buku misterius itu seperti memilih Renggin Ang sebagai pemiliknya.

Para Master itu menatap Renggin Ang dengan sorot mata yang tajam. Aura membunuh memuncak di sekeliling mereka.

"Renggin Ang! Cepat, pergi dari sini! Bawa buku itu dan adikmu! Maafkan Ayah tidak bisa menemani kalian lagi." Air mata Seta Hun tanpa sadar berderai deras. Perpisahan yang tak pernah ia sangka, akan terjadi saat ini.

"Ta ... tapi, Ayah."

"Cepat pergi! Ayah tidak mengizinkanmu untuk menoleh ke belakang!" Seta Hun membalikan badan Renggin Ang.

Renggin Ang pun mulai melangkah dengan menggandeng adiknya menjauh dari tempat itu. Ketika mereka sudah cukup jauh, tiba-tiba terdengar suara ledakan dahsyat di belakang mereka.

BOOOM!

Ledakan itu, membuat Renggin Ang membangkang kepada ayahnya. Dia menoleh dan melihat tubuh Seta Hun hancur berkeping-keping.

"Ayaaah!" teriaknya beranjak kembali.

Namun, Ampy Ang mencengkeram kuat tangan sang kakak untuk menahannya. "Apa Kakak ingin menyia-nyiakan pengorbanan ayah?" tutur gadis kecil itu.

Renggin Ang terhenti. Dia berpikir sejenak. "Ayo pergi!" Anak itu berjongkok mengisyaratkan agar Ampy Ang naik ke punggungnya. Kemudian dia berlari sembari menggendong adiknya dengan mata yang berkaca-kaca.

Ampy Ang melihat sebuah gua tersembunyi. Gua itu tertutup semak-semak belukar yang sangat lebat. "Lihat Kak! Di sana ada gua!" tunjuknya.

"Di mana?" tanya Renggin Ang.

"Gunakan kekuatanmu untuk menyingkirkan semak-semak itu!"

Renggin Ang menepikan semak belukar itu dengan jurus tebasan angin. Tampak sebuah gua berlumut. Karena hari sudah menjelang malam, mereka memutuskan untuk bersembunyi di gua itu. Saat dua anak kakak beradik itu masuk, mereka menjumpai seekor monster laba-laba dengan tingkat keganasan rendah tahap kedua.

Mata Ampy Ang membulat saat melihat sesuatu melesat ke arah Renggin Ang, detik itu juga Ampy Ang berteriak keras.

"Kakak, AWAAAAS!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (21)
goodnovel comment avatar
Mabrur Binnurdin
Setelah tahu nama kitabnya N-O-V-E-L.... ngebacanya bisa jadi enggak serius ya all
goodnovel comment avatar
Ridho Hamdan Hamdi
best jugak
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
ngakak baca namanya.. rengginang, setahun, duatahun,
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   128. Membebaskan jiwa Meriy Ang

    Renggin Ang berada di tingkat master tahap pertama, Ampy Ang berada di tingkat jendral tahap pertama, sedangkan Sina Hun berada di tingkat master tahap sembilan. Mereka melawan Master Yu yang barada di tingkat legend tahap ketiga."Kakak, bukankah kau bilang tadi punya rencana?" tanya Ampy Ang."Ah, itu. Aku memiliki racun pencuci otak. Aku tidak yakin ini akan berhasil jika digunakan kepada Master Yu.""Itu tidak akan berhasil! Master Yu telah mencapai tingkat legend dan telah membentuk kekebalan tubuh anti racun. Jadi itu akan sia-sia," kata Sina Hun. "Aku memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengalahkannya.""Apa itu?" tanya Renggin Ang dan Ampy Ang bersamaan."Kau sudah mendapatkan buku itu kembali bukan?"Renggin Ang mengangguk."Buka bab teknik penggabungan roh hewan spiritual khusus untuk orang yang memiliki energi spiritual panas dan dingin!" ucap Sina Hun."Adakah teknik seperti itu?" tanya Renggin Ang. "Aku pernah mendengarnya dari kakekku.""Kakek buyut?""Benar."Renggin A

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   127. Manusia api bersayap

    Saat sedang mengobrol dengan Pemimpin Keluarga Dong, Tu Lung Dong mendengar kerang ajaibnya bersiul. Dia mendapat kabar dari para mermaid bahwa Laut Pelangi bagian selatan sedang diserang pasukan monster ular putih yang dipimpin oleh ratu siluman ular putih, Shi Yue. Mendengar kabar tersebut, Tu Lung Dong tidak bisa diam. Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada Ampy Ang."Pergilah, Tuan! Tidak perlu mengkhawatirkan kami di sini. Para mermaid itu membutuhkan Anda sekarang," ujar Ampy Ang kepada Tu Lung Dong.Selang beberapa detik kemudian setelah Tu Lung Dong pergi, datang seorang wanita yang tampak sangat lemah. Bahkan menjalankan kakinya pun harus dibantu. Ampy Ang melihat seorang gadis yang tadi mendahuluinya saat hendak menghampiri Renggin Ang, dia bergegas menyambut wanita lemah itu seraya berseru."Ibu!""Ibu? Apakah itu raga Ibu? Mengapa Sera Yu memanggilnya ibu?" tanya Renggin Ang kepada Meriy Ang mencari kejelasan."Itu memang raga Ibu. Tapi, dalam tubuh itu ada jiwa seseorang

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   126. Menemukan raga Meriy Ang

    Master Yu tampak tidak menikmati pertandingan. Kemudian, pria itu mengeluarkan sebuah buku yang menjadi masih menjadi sebuah misteri baginya. Biasanya pria itu hanya menaruhnya di atas rak pada tumpukan buku-buku yang berdebu."Cih! Aku tidak menyangka buku ini akan tertulis dengan tulisan yang tidak bisa kumengerti. Baru kali ini aku mendapatkan tulisan serumit ini! Hah, sial! Sia-sia saja aku merebut buku ini dari bocah itu. Bagaimana bisa Master Wang memahaminya? Tidak hanya itu, dia bahkan bisa mempelajari segala isi buku ini hingga mengaktifkan formasi tujuh bintang untuk menyegel jiwa Meriy Ang," ucap Master Yu menggerutu.Master Wang adalah salah satu murid kakek buyut Renggin Ang dari generasi kelima Keluarga Hun. Dia yang telah menghasut para keturunan generasi keenam Keluarga Hun, sehingga menimbulkan pertikaiaan perebutan buku kuno itu. Lelaki itu juga yang telah berpura-pura menyarankan agar buku kuno itu disembunyikan. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah merebut buku kuno

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   125. Memasuki usia remaja

    "Ada apa?" tanya Shi Kiel Dong."Aku melihat bayangan seseorang di luar!" Renggin Ang bangkit dari ranjang dan membuka jedela kamarnya. "Kakak San, Tetaplah di sini bersama Tuan Muda Kiel! Aku akan pergi mengeceknya. Kalian boleh tidur terlebih dahulu jika aku tak kunjung kembali." Dia melompat dari jendela mengikuti bayangan itu.Tampak seseorang berpakaian serba hitam dan hanya terlihat matanya saja. Dia bergerak, lari, dan melompat dengan cepat. Tiba-tiba berhenti di sebuah pekarangan yang cukup lapang. Kemudian, dia duduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan lebat. Dia pun melepas kain penutup wajahnya.Fiuh!Hembusan napas kasar menyertainya. Tampak seorang gadis yang berumur setahun lebih muda dari Renggin Ang sedang mendongakkan kepala bersandar pada pohon besar di belakangnya."Sera Yu!"Suara Renggin Ang sangat rendah, sehingga hanya terdengar oleh dirinya sendiri."Apa yang ia lakukan di tengah malam begini di sana?"Renggin Ang menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   124. Bertemu paman

    "Kau memiliki rubah yang bagus, Tuan Muda Kiel." Fen Yu berjalan memutari mereka sembari terus memandang ke arah Gu Rhi San. Dia tampak terkagum-kagum dengan bentuk tubuh rubah Gu Rhi San yang bersih dan berbulu lebat. "Rubah ini sangat cantik, aku menyukainya. Bisakah kau memberikannya kepadaku sebagai hadiah?" ucapnya memaksa."Cih! Aku bukan betina!" celetuk Gu Rhi San kesal."Ka-kau bi-bisa bicara?" Fen Yu kaget."Tentu saja. Aku tidak mau memiliki Tuan bodoh sepertimu. Kau bahkan tidak bisa membedakan jenis kelamin! Huh!""Apa kau bilang!" Fen Yu menggertak.Datang seorang gadis dari belakang Fen Yu mendekati pemuda itu dan menjewernya."Paman mencarimu. Kau membolos latihan lagi, Kakak Sepupu! Bukanya meningkatkan kultivasi malah bermain-main! Dasar pemalas!" ucap gadis itu memarahi Fen Yu."Aargh! Ayolah Sera Yu! Sekali-kali kau juga harus menikmati hidup. Tidak perlu kau terlalu memperdulikan ocehan ayahmu yang semakin hari semakin tua itu. Lagipula, kompetisi Benua Yu masih t

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   123. Tuan Muda dari Keluarga Dong

    Renggin Ang yang awalnya berencana untuk berlatih di akademi Gendon, sang kakek malah menyuruhnya berlatih di Akademi Dongu di Benua Yu. Demi merebut kembali buku kuno sang leluhur, Renggin Ang pun mengikuti saran sang kakek. Dia keluar dari kamar melewati jendela bersama Gu Rhi San. Lagi-lagi anak itu mengambil jalur belakang."Kakak San, ayo!" ajaknya telah bersiap untuk terbang bersama Cai Cing.Renggin Ang mengubah dirinya menjadi Chen Tong dan memakai kalung yang diberikan Kakek Mo kepadanya. Dia mendarat di sebuah wilayah sebelah selatan Benua Yu. Anak itu berjalan dari pantai hingga mendapati keramaian di pemukiman."Maaf, Ki Sanak. Kalau boleh tau, apa nama wilayah ini?" tanya Renggin Ang kepada seorang kakek tua."Ini ... emm." Kakek tua itu tampak berpikir."Bukankah tinggal menyebutkannya saja? Apakah kakek ini sudah pikun?" gumam Renggin Ang.Kemudian kakek tua itu menoleh ke sana ke mari seperti sedang memastikan sesuatu. Lalu, dia mendekat kepada Renggin Ang dan berbisik.

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   122. kembali ke akademi

    Di Hutan Mblesek tempat Kakek Mo dan Gu Rhi San berada. Kakek Mo bersi kukuh ingin kembali ke akademi."Hey, Kakek! Bagaimana nanti jika anak itu kembali?" ucap Gu Rhi San mengikuti langkah kaki Kakek Mo."Kau tunggu saja di sini! Biarkan aku kembali sendiri!""Bagaimana mungkin! Anak itu menyuruhku untuk menjagamu! Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu, apa yang harus kukatakan padanya?""Haish! Berisik sekali!" Kakek tua itu mendengus.Gu Rhi San pun pada akhirnya mengekor hingga tiba di akademi."Woah! Ini kah akademi? Sangat berbeda dengan Perguruan Rasa di Wilayah Cang. Tempat ini tampak lebih megah!" ujar Gu Rhi San kagum."Tentu saja. Akademi ini tempat untuk berlatih para kultivator hingga menuju puncak. Sedangkan perguruan hanya mengajarkan keahlian tertentu sesuai bakat."Setelah Kakek Mo sampai di kediamannya, para murid-muridnya menyambut dengan hangat."Tetua Mo kembali!" teriak Go Yang girang."Apakah aku tidak salah melihat? Itu benar-benar Tetua Mo!" ucap San Tai membe

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   121. Menyamar sebagai Sun Bo Kong

    Selangkah demi selangkah, perlahan Renggin Ang dan Gu Rhi San mendekati semak-semak itu."Aaaaargh!"Dia mengerang semakin keras."Grrrrrrrr!"Renggin Ang merasa sedikit akrab dengan suara itu. Dia pun menyingkirkan semak-semak yang menutupinya dan mendapati seorang pria tua sedang meringkuk sembari meremas dadanya."Ka-kakek Mo!"Renggin melihat menyentuh pria itu, badannya dingin seperti es dan tubuhnya sangat pucat "Kau mengenalnya?" tanya Gu Rhi San."Dia adalah guruku di akademi sekaligus paman dari ayahku.""Sepertinya, dia terkena racun dingin," kata Gu Rhi San."Duduklah, Kakek!" Renggin Ang membangunkan pria tua itu dan mendudukkannya."Si-siapa kau?" tanya pria tua itu samar-samar melihat seorang anak lelaki dan seorang pria."Renggin Ang.""Ka-kau!""Iya Kakek, ini aku. Aku memakai topeng pengubah itu."Kemudian, Renggin Ang menekan penggungnya dengan kedua telapak tangan, lalu menyalurkan energi spiritual ke seluruh tubuhnya. Anak itu menekan racun tersebut dan mengumpulka

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   120. Siapa di balik semak-semak?

    Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status