Share

24. Panji Hantu

"Saya mengaku kalah, dan berjanji akan mengabdi sepenuhnya demi Panji Hantu!"

Sakawuni tertawa senang.

"Berikan penawar racunmu, Sakawuni." Kata Gaja Ireng sekali lagi.

Sakawuni merogoh saku bajunya dan menyentil sebutir pil berwama merah. Dengan cepat Gaja Ireng menangkapnya dan menyodorkan kepada Mandrawata. Tanpa sungkan lagi, Mandrawata segera menelan pil merah itu.

Seketika tubuhnya terasa terbakar. Keringat deras mengucur membasahi sekujur tubuhnya. Wajah tampan dan bengis itu berubah memerah tegang. Segera dirapatkan kedua telapak tangannya ke depan dada.

"Jangan berlaku bodoh!" bentak Sakawuni. "Hawa murni akan mempercepat kematianmu!"

Mandrawata tersentak. Cepat-cepat dilepaskan kedua telapak tangannya. Dibiarkan hawa panas itu menjalari tubuhnya. Sungguh tak tertahankan. Ingin rasanya mengerahkan tenaga dalamnya, tapi peringatan tadi mengurungkan niat itu.

"Hoek!" Tiba-tiba saja cairan hitam meluncur dari mulut Mandrawata. K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status