“Sudah lega sekarang?” Kairo melongok ke dalam kamar dengan takut-takut.
Terang saja perasaannya dicekam ketakutan, karena keadaan apartemen yang sedemikian ambyar. Apa saja yang sudah dilakukan dua wanita itu sejak tadi? Jangan-jangan Aika mengamuk.
Namun, kecemasan Kairo tidak berkurang dan semakin bertambah ketika pertanyaannya tidak dijawab. Pria itu pun melangkah hati-hati memasuki kamar tidur dengan berjingkat-jingkat menuju ke kamar mandi.
“Ka, Aika?” panggil Kairo dengan lirih sambil mengetuk pintu.
“Astaga naga!” seru Kairo yang jantungnya serasa mau melompat keluar, saat pintu di hadapannya terbuka.
Aika muncul dari dalam kam
Ge-ma-wang Satu kata, namun sukses membuat Aika sakit kepala hari ini. Salahkan suami yang tidak mau memberi clue apapun padanya soal tempat itu. Membuatnya harus mencari di g****e dan ... Ternyata hasilnya nihil! Si Mbah Goo hanya menampilkan sebuah peta dan keterangan: Gemawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 20 Km dari Ibu Kota Kabupaten Temanggung ke arah Utara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Gemawang, Jawa tengah. Hanya itu! Entah karena Mbah Goo lagi sensi sama Aika. Atau HP Aika yang kudu di-upgrade G****e. Yang jelas, memang tak ada keterangan apapun soal tempat itu. Aika jadi curiga sama suaminya sendiri. Bener nggak sih Kairo mau ngajakin dia liburan? Atau, malah sebenarnya pengen buat Aika ke sana karena sudah bosan dan ingin mencari yang baru. Makanya Kairo mencari tempat terpencil untuk membuangnya. Kayak di film-film gitu, loh. Ugh ... tega sekali Kairo jika benar seperti itu. Padahal, k
Sungguh kuterbuai dalam lamunan Seakan ragaku hangus terbakar ... Begitu besar api ... Tak mungkin untukku— “Kamu lagi ngapain, Aika?” “Eh, aduh! Yah ... Mas Bos mah ... ngagetin aja, sih! Padahal tinggal sedikit lagi itu!” kesal Aika. Saat keseruannya diinterupsi Kairo begitu saja. Apa Kairo tidak tahu, kalau Aika sudah setengah mati menghafalkan gerakan tarinya? Giliran Aika udah
“Mas Bos, ih! Katanya mau berangkat ke Gemawang? Malah ngajakin ke bandara? Jangan-jangan Gemawang itu sebenarnya luar negeri? Mbah Gog salah dong informasinya? Aku tertipu!” omel Aika saat mereka memasuki kawasan bandara. PLETAK! Gemas dengan istrinya yang pura-pura oon, Kairo pun menyentil pelan kening lebar Aika. “Kamu nih, bukannya kemarin sudah cari tahu informasi soal Gemawang? Sekarang kok nggak percaya sama Mbah Gog?” tanya Kairo kemudian yang berbisik lirih begitu dekat dengan telinga Aika. “Geli ih,Mas Bos! Jangan dekat-dekat gini ntar tuh
“Mas Bos, kita di mana, sih? Udah gelap, dingin, lagi! Ih, Aika rasanya bakal membeku sebentar lagi,” gerutu Aika lebai seperti biasa. Aika bergeser mendekat ke arah Kairo, yang dengan senang hati mendekapnya. Ini kesempatan langka ‘kan? Di mana Aika terlebih dahulu mendekatinya. Namun sayang, mereka malah diganggu dengan Bianca yang terus sama nyerocos marah-marah pada Alvaro. Kenapa lagi pasangan itu? “Lo kenapa si
“Masa’ harus late post gara-gara nggak ada sinyal. Nggak asik banget, Mas Bos,” rengek Aika yang sudah sampai ke dapur. Kairo tidak menanggapi keluhan istrinya dan malah menata meja makan dengan aneka masakan. Tadi pagi pengurus rumah datang untuk mengantarkan sayuran dan daging untuk mereka. “Woah! Walaupun menginap di rumah biasa dan bukan villa atau hotel, tapi makanannya top abis. Nggak nyangka
“Dia itu pencuri!” tuduh Aika yang mengacungkan jari di depan hidung cowok itu sambil berjinjit agar pas posisinya. “Kok jadi saya yang pencuri? Kamu itu pencurinya!” balasnya dengan nada tak kalah tinggi. “Mana mungkin wanita selucu saya jadi pencuri? Jelas-jelas Kamu yang sudah mencuri!” ujar Aika yang mengedip-ngedip dengan genit. “Huh! Pembelaan macam apa itu?” ucap cowok yang wajahnya mulai mengeras. Pemilik warung memandang mereka bergantian dengan wajah merah padam kemudian berseru, “Kalau begitu kalian berdua saya laporkan ke polisi!” “Ini hanya salah paham saja. Mereka berdua rebutan snack cokelat yang tinggal satu.”
“Tolong lepaskan saya!” Sebenarnya Aika enggan melepaskan pegangannya pada cowok galak tukang serobot antrian itu, tetapi perutnya udah sakit banget. Dia ingin segera dapat obat. Capek kalau harus mondar-mandir ke kamar mandi padahal udah nggak ada lagi yang bisa dikeluarkan. “Aduh!” Aika menekan perutnya hingga terbungkuk. Badannya kembali tegak ketika cowok itu menanyakan siapa namanya. “Mas mau modus sama saya?
Aika berguling ke kanan, ke kiri, muter, terlentang, sampai kayang di tempat tidur. Namun masih saja tak bisa menghilangkan rasa bosan yang menderanya. Bagaimana tidak bosan kalau seharian kurung di rumah. Emang aika tahanan? “Tuan Bos!” seru Aika masih dalam keadaan terlentang melintang di atas tempat tidur. “Jangan Teriak Aika, saya ada di sini,” Kairo, yang ternyata ada di sofa dekat kaki tempat tidur. Iya, Aika sebenarnya memang tidak sendiri di kamar itu. Dia bersama Kairo, yang saat ini sedang mengisi waktunya dengan membaca. Entah buku apa? Pokoknya baca aja dulu, sepusing apapun buku ini. Itu lebih baik daripada melihat perilak