Share

Hal yang Sama

Tapi sangat sulit bagi Puti Bungo Satangkai untuk mengungkapkan perasaannya, dengan ketidakmampuan Talago memahami bahasa isyaratnya, sepertinya ia hanya bisa menahan semuanya di dalam dada.

“Kau tahu,” ujar Talago yang tidak menyadari perubahan riak muka sang gadis. “Kabar berembus bahwa Teratai Abadi akan dapat memberikanmu umur yang panjang, kehidupan abadi sebagaimana dengan para dewa dan dewi.”

Bungo menghela napas dalam-dalam untuk menghilang rasa sesak yang muncul atas praduganya tadi.

Hanya itu alasan yang sepertinya lebih masuk akal, pikirnya. Dengan kabar burung seperti itu, bukan tidak mungkin bahwa ibunya—atau bahkan mungkin satu keluarganya—yang memegang satu kelopak Teratai Abadi, dan kemudian menjadi incaran orang-orang yang termakan kabar burung tersebut, berujung dengan kematian ibunya di dasar lembah Ngarai Sianok.

‘Ya, sepertinya semua ini akan terungkap sedikit demi sedikit!’

“Aku pernah bertemu seorang yang—katakanlah, sama sepertimu.”

Bungo melirik Talago, tatapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status