แชร์

Bab 15

ผู้เขียน: Aira Tsuraya
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-12 11:00:08

“Eng … nanti aku akan cari tahu.”

Kenan berkata sambil melihat Lisa. Dengan mata, ia memberi isyarat ke Lisa. Lisa melihatnya, meski sedikit bingung pada akhirnya Lisa menurut juga. Wanita muda itu sudah berjalan keluar lebih dulu meninggalkan lobby hotel.

Kenan menarik napas sambil memperhatikan dari jauh. Ghalib yang berdiri di depan Kenan, tidak melihat ulah Kenan. Ia berpikir jika Kenan sibuk mengingat untuk menjawab pertanyaannya.

“Iya, terima kasih, Kenan.”

Kenan tersenyum datar sambil menyimpan ponselnya. Sepertinya dia siap hendak berlalu. Ia tidak mau membuat Lisa menunggu lama di parkiran, tapi Ghalib kembali mengajukan pertanyaan.

“Oh ya, apa kamu tidak keberatan jika aku mengundangmu dan Lea untuk makan malam?”

Kenan terdiam. Matanya berulang mengerjap, sementara benaknya sibuk berpikir. Ghalib melihat reaksi Kenan.

“Sebenarnya aku ingin berterima kasih kepada istrimu. Kemar

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
semoga lea tdk mandul kenan yg enver spermanya sulit punya abak,lisa kayanya sdh dgn lali mana aja bilang hnya kenan yg bisa memuaskan jijik
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 26

    Lea mengernyitkan alis saat merasakan beberapa kali sentuhan singgah di keningnya. Lea masih setengah sadar dan merasa jika dia sedang berada di rumah. Namun, tiba-tiba ia terjingkat kaget saat sadar jika ia sedang berada di rumah sakit bersama Ghalib.“Sayang … .”Lea yang terbangun dengan terkejut, mengerjapkan mata berulang saat melihat Kenan sedang duduk di samping brankarnya. Pria itu tampak sedang menggenggam tangannya sambil beberapa kali mengecup keningnya.‘Jadi Mas Kenan yang mencium keningku tadi.’Lea menghela napas panjang sambil menatap Kenan dengan malas. Entah mengapa ada sedikit kesal menyentuh dadanya. Ia masih ingat dengan kejadian kemarin pagi, saat Kenan berpelukan mesra dengan Lisa di lantai dua. Lea juga ingat saat pria itu mencoba menenangkan Lisa bahkan mencium bibirnya dengan rakus.“Maafkan aku, Sayang. Aku gak tahu kalau kamu kecelakaan.”Kenan kembali bersuara kini disel

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 25

    “Kenan?? Kamu sudah datang?”Ghalib tidak benar-benar tidur. Ia hanya ingin membaringkan tubuh saja. Ghalib sangat terkejut saat Kenan langsung masuk tanpa mengetuk pintu tadi.Pria tampan berdagu belah itu langsung berdiri menyambut kedatangan Kenan. Sedangkan Kenan hanya mematung sambil menatap Ghalib dengan curiga. Ghalib tersenyum.“Kamu jangan salah sangka dulu, Kenan.”Seakan tahu isi kepala Kenan, Ghalib mulai membuka percakapan.“Sedari tadi siang, aku mencoba menghubungimu. Namun, ponselmu tidak aktif. Aku tidak tahu nomor yang lain selain nomormu. Jadi aku memutuskan menemani Lea di sini hingga kamu datang.”Kenan tidak menjawab. Ia hanya menunduk sambil menganggukkan kepala. Gara-gara menghabiskan waktu dengan Lisa, Kenan melupakan segalanya. Lagi-lagi Lisa selalu membuatnya menyakiti Lea.“Iya … aku sedang sibuk tadi. Ponselku juga low bat.”Ghalib manggut-mangg

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 24

    “Kecelakaan?” ulang Lisa.Kenan mengangguk dan kembali melanjutkan bersiap.“Iya, aku tidak tahu pastinya. Sepertinya ada yang mencoba menghubungiku sejak tadi siang.”Kenan tampak gugup, bahkan tangannya gemetar tak karuan. Ia terus kesulitan menautkan kancing bajunya. Lisa segera mendekat dan membantu Kenan bersiap.“Maafkan aku, Lisa. Aku harus melihat keadaan Lea. Aku takut … terjadi sesuatu padanya.”Lisa hanya membisu sambil membalas tatapan Kenan. Tidak bisa dipungkiri, hingga kini Kenan belum bisa menjadi miliknya seutuhnya. Pria itu masih selalu ingat istrinya. Bahkan tidak jarang Kenan memanggil nama Lea saat bercinta dengannya. Namun, Lisa yakin seiring berjalannya waktu Kenan akan menjadi miliknya, apalagi ada benihnya yang tertanam di rahim Lisa.“Aku akan kirim orang untuk menjemputmu. Aku mohon kamu mengerti, Lisa.”Lisa tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kenan

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 23

    “Tidak!!”Lea langsung menjawab sambil menggelengkan kepala. Entah mengapa Ghalib tiba-tiba mengambil kesimpulan seperti itu. Apa mungkin karena kejadian yang menimpa Lea hari ini ditambah ketakpedulian Kenan padanya?“Dia sedang di luar kota. Itu sebabnya dia sulit dihubungi.”Lea menambahkan kalimatnya dan Lea berharap Ghalib tidak menaruh curiga padanya. Pria berdagu belah itu hanya mengangguk sambil menatap Lea dengan lembut.“Begitu. Ya sudah, kalau dia sibuk, aku akan menjagamu malam ini.”Sontak Lea terbelalak. Padahal dia berkata seperti itu agar Ghalib lekas pergi, tapi malah kebalikannya. Sepertinya Ghalib melihat reaksi Lea, dia langsung mengulum senyum sambil memandang wanita cantik itu dengan lembut.“Kamu jangan berpikiran buruk padaku. Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja.”Lea tidak menjawab hanya menelan ludah sambil mengawasi pria ini. Itu alasan yang sudah um

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 22

    “Syukurlah kamu sudah siuman.”Suara yang tidak asing terdengar di telinga Lea. Ia mengerjapkan mata sambil menoleh ke arah suara. Lea langsung terkejut saat melihat Ghalib sedang berdiri di sampingnya.Lea mengedarkan pandangannya. Semua serba putih, aroma obat-obatan juga menyergap hidungnya.“Aku … di mana?”Ghalib tersenyum sambil mendekatkan tubuhnya.“Kamu di rumah sakit. Mobilmu menabrak lampu jalan tadi. Untungnya kamu tidak apa-apa.”Lea hanya diam, meringis sambil memijat keningnya. Kepalanya masih terasa pusing, tapi Lea sudah ingat apa yang baru saja menimpanya. Karena terlalu sedih ditambah sakit kepala, Lea tidak fokus dan menabrak lampu jalan. Untung saja jalan yang dia lalui tidak begitu ramai sehingga tidak ada korban jiwa. Hanya mobilnya saja yang rusak parah.“Aku sudah mencoba menghubungi Kenan sejak tadi, tapi sepertinya ponselnya tidak aktif.”Lea tida

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 21

    “Kamu akan kehilangan segalanya, Kenan!!”Lea terperangah kaget. Tidak hanya Lea, Deasy yang duduk di samping Nyonya Eliana ikut terkejut.“Tante, sepertinya tidak harus sekeras itu.” Deasy yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.“Tidak, Deasy. Kenan sudah terlalu dimanja selama ini. Sudah saatnya dia merasakan akibatnya.”Kenan mendengkus sambil menatap dingin Nyonya Eliana.“Aku menerimanya, Ma. Asal bersama Lea, aku yakin bisa hidup bahagia. Meski tanpa harta sepeser pun.”Seketika Lea menoleh ke arah Kenan. Kedua matanya membola seakan tidak percaya dengan ucapan Kenan. Kenan tersenyum melihat reaksinya, kemudian mengecup kening Lea dengan lembut.“Selamanya … aku hanya mau bersama kamu.”Lea membisu, mengatupkan rapat bibirnya sambil menahan gejolak rasa di dadanya. Suasana hening seketika menyergap Lea. Ia bahkan tidak mendengar Nyonya Eliana yang mengome

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 20

    “Kamu sudah bangun?”Lea terkejut, mengerjapkan mata berulang sambil melihat Kenan yang tampak bersiap di depan cermin. Semalam, Lea tidak bisa tidur. Usai dari kamar Lisa, ia hanya diam sambil melamun, menyesali kebodohannya.Namun, seingat dia hingga hampir pagi Kenan tidak kunjung kembali ke kamar. Bisa jadi suaminya baru saja kembali ke kamar dan bersiap untuk kerja. Lea menurunkan kaki dan bersiap ke kamar mandi, tapi tiba-tiba urung ia lakukan. Kepalanya sangat pusing, gara-gara tidak tidur semalam membuat dia seperti ini.Kenan melirik Lea dari pantulan cermin, kemudian datang menghampiri. Kenan langsung duduk di samping Lea.“Kamu kenapa, Sayang?” tanya Kenan penuh perhatian seperti biasanya.Lea tidak menjawab hanya memijat keningnya berulang kali.“Kalau sakit, mending gak usah ke toko. Istirahat saja di rumah.”Lea menggeleng sambil memejamkan mata. Ia tidak mau matanya ternodai dengan me

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 19

    Dini hari saat mobil Kenan tiba di rumah. Usai menonton bioskop, Kenan sengaja mengajak Lea makan malam. Ia sudah memesan sebuah resto di luar kota dengan pemandangan menarik. Kenan sengaja melakukan ini semua untuk menebus kesalahannya menelantarkan Lea kemarin.Kenan tersenyum sambil melihat Lea yang terlelap di samping kursinya. Perlahan Kenan membuka seat belt Lea. Kemudian ia keluar lebih dulu dari mobil, membuka pintu mobil dan menggendong Lea masuk ke dalam rumah.Wanita cantik itu meringkuk dalam gendongan Kenan. Ada kedamaian di wajahnya dan itu adalah kesukaan Kenan.“Selamat malam, Tuan. Biar saya bantu?” sapa seorang art yang menyambut Kenan.“Gak usah, Bi. Biar saya saja.”Wanita paruh baya itu menurut kemudian sudah pamit undur diri. Kenan meneruskan langkahnya menitih tangga menuju lantai dua tempat kamarnya berada. Sesekali Kenan tersenyum sambil menatap wanita cantik dalam gendongannya.Tubuh Lea masi

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 18

    “Kamu tidak mengangkatnya?”Pertanyaan Lea membuyarkan lamunan Kenan. Kenan tersenyum sekilas, mengangguk kemudian langsung menjawab panggilan itu.“Kak Kenan … kamu kemana? Kenapa tidak menemaniku makan siang tadi?”Suara Lisa terdengar merajuk di seberang sana. Usai menjemput Lisa di hotel, Kenan langsung mengantarnya pulang. Kemudian saat hendak kembali ke kantor, Nyonya Eliana menghubungi hingga dia berakhir di sini.Kenan menelan saliva dengan jakun yang bergerak naik turun. Lea melirik sekilas dan melihat kepanikan di wajah Kenan. Sebuah senyuman sinis terukir di raut Lea, tapi sebisa mungkin tidak ia tunjukkan ke Kenan.Lagi-lagi Lisa yang meneleponnya. Hanya itu yang ada di benak Lea. Sepertinya gadis itu tidak mau melepas Kenan sedetik pun.“Ron, bilang rapatnya tunda dulu. Aku sedang sibuk.”Kenan kembali bersuara. Terang saja jawabannya membuat Lisa terkejut. Gadis manja itu terper

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status