Share

Bab 266

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2025-09-04 11:00:10

“APA!! Hilang?? Bagaimana mungkin, Pak?”

Ghalib sangat terkejut begitu mendengar penjelasan Pak Jonas. Pak Jonas hanya diam sambil menundukkan kepala. Ia sendiri tidak tahu mengapa surat sepenting itu bisa hilang.

Setahu Pak Jonas hanya beberapa orang saja yang mengetahui kombinasi kunci pada lemari penyimpanannya. Mengapa sekarang malah seperti ini?

“Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar kecolongan kali ini.”

Ghalib tidak menjawab, tapi bahunya terlihat naik turun mengatur udara dengan tergesa.

“Lalu apa ada kabar yang lain dari Arifin?”

“Belum, Tuan. Sepertinya Arifin sedang berusaha mengendalikan situasi di sana.”

Ghalib mengangguk, kemudian langsung bangkit dari duduknya. Pak Jonas tampak terkejut melihat reaksi Ghalib.

“Aku akan ke sana sekarang. Aku ingin lihat apa benar surat kepemilikan itu asli atau bukan.”

“Jangan-jangan ini hanya permainan Kenan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 269

    “LEA!! TUNGGU!!!”Ghalib langsung berlari keluar mengejar Lea. Ia tidak menduga Lea akan datang ke kantornya dan melihatnya saat bersama Deasy.Ghalib sungguh menyesali kecerobohannya. Padahal sikapnya ke Deasy tadi tidak bermaksud apa-apa, tapi tentu saja berbeda dengan yang dilihat Lea.Sementara itu Deasy masih bergeming di posisinya melihat Ghalib yang kelabakan mengejar Lea. Sebuah senyum kemenangan terukir dengan jelas di wajah manis Deasy.“Padahal tadinya aku hanya sekedar mampir untuk melihat keadaanmu, Ghalib, tapi, aku malah disuguhkan pemandangan menyenangkan seperti ini.”Deasy berdecak sambil menggelengkan kepala berjalan keluar dari ruangan Ghalib.Sedangkan Ghalib sudah berhasil mengejar Lea. Ia menarik tangan Lea dan mengajaknya masuk ke dalam salah satu ruangan di lantai tersebut. Lea hanya diam membisu, menunduk tanpa mau melihat Ghalib.“Kamu marah padaku, Babe?”Tidak ada jawaban dari Lea dan tentu saja itu membuat Ghalib semakin khawatir. Ghalib menghela napas pa

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 268

    “Kamu lupa dengan tujuan utamaku, Ghalib?” tanya Kenan.Ghalib tidak menjawab hanya diam dengan mata pekatnya menatap Kenan. Kenan semakin mencondongkan tubuhnya ke Ghalib, kini jemarinya tampak mengetuk meja beberapa kali.“Aku hanya menginginkan milikku kembali Ghalib.”Tidak ada reaksi dari Ghalib, tapi Kenan melihat mata pria tampan berdagu belah itu berkedut sekilas seolah sedang menahan amarah.“Aku mulai dari mengambil kembali perusahaanku, kemudian bersambung ke yang lain, termasuk mengambil kembali kekasihku, Lea.”BRAK!!!Ghalib langsung menggebrak meja di depannya membuat cangkir kopi Kenan bergetar dan menumpahkan cairan kopi ke meja.“JAGA MULUTMU, KENAN!!!”“Kamu pikir Lea barang yang bisa seenaknya saja kamu buang lalu kamu ambil.”Kenan hanya tersenyum masam mendengar ucapan Ghalib.“Kamu yang mulai lebih dulu, Kenan. Kamu yang menya

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 267

    Ghalib tidak menjawab, tapi wajahnya terlihat tegang dengan tangan yang terkepal di samping tubuhnya.Ia sudah menduga Kenan akan menyerangnya usai kejadian kemarin, tapi Ghalib tidak menyangka kalau akan secepat ini.“Baik, panggil ahli dari kalian dan aku akan memanggil ahli dariku untuk memeriksa keaslian surat itu!!”Akhirnya setelah terdiam beberapa saat, Ghalib bersuara. Bobi tersenyum, menganggukkan kepala menyetujui permintaan Ghalib.Tak berapa lama dua ahli didatangkan untuk memeriksa keaslian surat. Ghalib sudah tahu kalau dia akan kalah, tapi dia tidak akan mengalah begitu mudah.“Tuan, surat kepemilikan ini asli dan sepertinya mereka tidak bohong. Perusahaan ini telah beralih kepemilikan menjadi milik Tuan Kenan.”Ahli dari pihak Ghalib menjelaskan hasil penyelidikannya. Ahli dari pihak Kenan juga berkata hal yang sama. Bobi tersenyum lebar begitu mengetahui hasilnya.“Bagaimana, Tuan? Anda p

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 266

    “APA!! Hilang?? Bagaimana mungkin, Pak?”Ghalib sangat terkejut begitu mendengar penjelasan Pak Jonas. Pak Jonas hanya diam sambil menundukkan kepala. Ia sendiri tidak tahu mengapa surat sepenting itu bisa hilang.Setahu Pak Jonas hanya beberapa orang saja yang mengetahui kombinasi kunci pada lemari penyimpanannya. Mengapa sekarang malah seperti ini?“Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar kecolongan kali ini.”Ghalib tidak menjawab, tapi bahunya terlihat naik turun mengatur udara dengan tergesa.“Lalu apa ada kabar yang lain dari Arifin?”“Belum, Tuan. Sepertinya Arifin sedang berusaha mengendalikan situasi di sana.”Ghalib mengangguk, kemudian langsung bangkit dari duduknya. Pak Jonas tampak terkejut melihat reaksi Ghalib.“Aku akan ke sana sekarang. Aku ingin lihat apa benar surat kepemilikan itu asli atau bukan.”“Jangan-jangan ini hanya permainan Kenan.

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 265

    “IBU!! Syukur Ibu selamat,” ucap Ghea.Ia sangat senang begitu melihat ibu dan keponakannya sudah kembali. Arifin dan Tommy hanya tersenyum melihat peristiwa haru ini.“Ghe, lebih baik untuk beberapa saat kalian tidak usah tinggal di sini dulu. Tuan Ghalib sudah menyiapkan rumah untuk kalian.”Arifin kembali bersuara. Ghea hanya diam, melirik ibunya sekilas kemudian kembali melihat Arifin dan mengangguk.“Iya, kamu benar. Aku juga sudah mengajukan surat resign dari rumah sakit tersebut.”Arifin mengangguk. “Ya sudah, kalau begitu ayo aku antar ke sana!”Ghea mengangguk, kemudian bersama Arifin, ibu dan ponakannya masuk kembali ke dalam mobil.Hanya Tommy yang tidak turut menyertai mereka. Tommy tampak melajukan mobil seorang diri menuju rumah Lea.Ada Ghalib yang menunggu kedatangan Tommy di sana. Tengah malam saat Tommy datang dan melihat pria tampan berdagu belah itu sedang duduk di sofa menantinya.“Apa semua sudah beres, Tom?” tanya Ghalib.Tommy mengangguk sambil tersenyum.“Iya,

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 264

    “Ghalib, apa kamu yakin mereka akan menemukan keluarga Ghea?” tanya Lea.Mereka sudah tiba di rumah Lea malam ini dan sedang beristirahat di kamar. Ghalib hanya menghela napas panjang sambil mempererat pelukannya.“Kamu tidak perlu khawatir. Aku yakin mereka segera menemukannya.”“Arifin selalu bisa diandalkan, ditambah dengan bantuan Tommy. Secepatnya mereka akan segera ditemukan malam ini.”Lea tersenyum sambil menyandarkan kepala ke dada Ghalib. Ghalib hanya diam sambil sesekali mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala Lea.“Untuk sesaat tadi, aku begitu takut, Ghalib. Aku takut dia akan menangkapku lagi.”“Aku takut tidak akan bertemu denganmu lagi, Ghalib.”Ghalib tersenyum seraya membalas tatapan Lea yang sedang memandangnya.“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Babe. Apa pun yang terjadi, aku akan selalu menjagamu.”“Iya, aku perca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status