Share

Part 16

Alarm di ponsel terus saja menjerit-jerit. Buru-buru menyambar gawai, menatap layarnya dan ternyata sudah pukul enam pagi.

Menyibak selimut yang menutupi tubuh, aku segera melangkahkan kaki menuju toilet lalu membersihkan diri. Pasti Mas Hakam sudah menunggu di luar dan bingung kenapa aku malah menyuruhnya mengecat rumah, bukan mengajaknya senang-senang.

Lagian, jaman sekarang masih percaya sama hal-hal seperti itu. Pakai mau melet aku segala pula. Aneh.

Memutar anak kunci, membuka pintu perlahan lalu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Kosong. Tapi sepertinya Mas Hakam telah menyelesaikan tugasnya, sebab rumah terlihat lebih terang dari sebelumnya.

Sambil mengikat rambut yang tergerai aku keluar dari kamar, mencari keberadaan Mas Hakam dan ternyata dia sedang terlelap di sofa ruang tengah.

Sebenarnya kasihan melihat dia kelelahan seperti itu. Tapi siapa suruh selingkuh. Kalau saja dia setia, aku tidak pernah berpaling dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status