Share

Bab 19

Aku tersedu, menangis seraya menelungkupkan wajah pada setir. Puas mengeluarkan rasa sakitku karena harus meninggalkan Cahaya, aku mengambil ponsel. Menelepon seseorang yang aku percaya bisa membantu menenangkan anak tiriku.

"Halo, Son."

"Halo, Mbak. Kamu kenapa, Mbak? Nangis?" tanya Soni panik.

"Emh ... aku tidak apa-apa, Son. Tapi, aku mau minta tolong sama kamu."

"Tolong apa? Mbak, kenapa memangnya?" Soni kembali bertanya.

"Tolong tenangkan Cahaya, Son. Tadi, aku mengantarkannya ke rumah, dan dia nangis saat aku tinggal. Takutnya dia melukai dirinya sendiri. Aku ..., aku benar-benar sudah tidak sanggup mengurusnya, Son."

Aku langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu lawan bicaraku mengatakan apa pun.

Tanganku terulur mengambil tisu untuk menghapus jejak air mata yang sudah membanjiri wajah. Sayangnya masih ada air yang keluar dari sudut mataku sehingga sulit bagiku untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Kutadahkan kepala ke atas, bersandar pada sandaran jok. Beberapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Radja Underworld
Bapak si ranum kok tak punya perasaan ya thor, lu laki apa cewek sich thor? Kok tak ada empatinya anak udah diselingkuhin gitu, emang bapak biadab
goodnovel comment avatar
Andra Sri Wijayanti
kenapa bonus dari waktu membaca tdk pernah cair ya ???
goodnovel comment avatar
Rizki Mirza
kasian ranum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status