Share

Bab 32 (Penyesalan Sandi 1)

"Bisa, gak kalau sudah menggambar, bekasnya beresin lagi?" ujar Mawar berteriak seraya memungut kertas dan pensil yang berserakan di lantai.

Pemandangan ini sudah tidak asing lagi bagiku. Hal yang tidak pernah aku lihat sebelum Ranum pergi dari rumah ini.

Teriakan Mawar, marahnya dia, sudah jadi makanan yang setiap hari aku dengar. Rumah menjadi sangat rame dan berisik. Namun, di sini. Di dalam hati ini ada yang hilang.

"Mandi! Astaga Cahaya .... mandi! Dari tadi di suruh mandi, susahnya minta ampun. Apalagi disuruh mati!"

"Hey! Apaan, sih kamu ini kalau ngomong gak pernah dijaga. Bisa, kan bicara dengan pelan dan lembut? Kupingku, tuh sakit dengar kamu teriak terus," ujarku keluar dari ruang makan.

Baru beberapa suap nasi yang masuk, rasanya laparku sudah hilang. Bagiamana mau makan tenang, kalau di rumah penuh dengan makian dan teriakan.

Mawar. Wanita itu beda sekali dengan Ranum. Dia tidak bisa membujuk Cahaya, meskipun hanya untuk menyuruhnya pergi membersihkan diri.

Sepulan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Xiaomi Redmi 4a
Mampus lu sandi,, laki2 goblok. Tapi kata si mawar itu juga betul, kamu sandi orang yg ng tau bersyukur, dapat ini mau gitu dapat gitu mau gini. Rasain
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
pilihanmu..la dulu Klin bercerai knp ya pek lupa ..dah tau klakuan mawar gitu kok msh aja di pungut..sandi goblok..dapet yg baik mlh milih yg buruk
goodnovel comment avatar
Zainawi 76
rasain! siapa suruh buang istri mungut mantan pdhl udh jls mantan itu sm dg sampah!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status