Share

Bab 33 (Penyesalan Sandi 2)

Seperti yang telah aku bahas dengan Ranum, akhir pekan aku boleh datang menjemput Shanum, putri keduaku. Dan ini yang menjadi sumber energi tersendiri, karena bisa melihat dia di pagi hari.

Aku bersiul seraya menyisir rambut. Mawar belum bangun dari tidurnya meskipun matahari sudah tinggi.

Alasan apa lagi kalau bukan lelah mengurus Rumah. Selalu seperti itu.

Sebelum pergi, aku akan mengirimkan pesan pada mantan istriku itu. Memastikan jika Shanum siap untuk aku bawa.

[Num, sekarang aku jemput Shanum, ya?] tulisku, lalu mengirimkannya.

Centang dua berwana biru sudah nampak. Aku tersenyum.

[Silahkan, Mas. Dia pun sudah siap,] ujar Ranum seraya mengirimkan foto Shanum yang tengah duduk di teras rumah.

Buru-buru aku keluar dari kamar tanpa membangunkan Mawar. Cahaya pun belum tahu jika hari ini Shanum akan datang. Biasanya, aku akan membawa mereka jalan-jalan ke taman. Tapi, sekarang aku ingin di rumah saja seraya melihat keakraban mereka.

Sampai di mobil, aku tak langsung pergi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
nyesel ya sandi...duh kasihn deh km..trima aja lah penyesalanmu itu
goodnovel comment avatar
fitrihani
makan tuh belaian
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
kapok pora we, sandy?wong nek ra bersyukur yo ngono kuwi.hish
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status