Share

Bab 79

"Mbak, aku pergi dulu, ya? Pintu akan aku kunci dari luar, biar Mbak tidak harus membukakan pintu jika aku pulang malam lagi," ujar Soni seraya menutup laptop dan memasukkannya ke dalam tas.

Sudah biasa. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dan dia pun pergi hingga nanti pulang tengah malam.

Aku tidak bicara. Hanya mengangguk karena percuma bertanya, dia pun tidak akan menjawab.

Hal seperti ini terus terulang hingga tak terasa aku dan dia sudah tinggal satu bulan di tempat ini. Namun, aku belum juga tahu pekerjaan Soni.

"Om Soni, mau ke mana? Kerja kelompok lagi?" tebak Shanum yang langsung dijawab Soni seraya mengacak rambut putriku.

Dia pun turun dari lantai dua dengan membawa tasnya. Ke mana pun, di mana pun, Soni tidak pernah meninggalkan tas itu. Ransel hitam yang selalu menjadi teman dalam keadaan apa pun. Yang aku tahu, ransel itu berisikan laptop dan buku-buku kuliahnya.

Namun, sekarang ini aku sedang mencurigai ada barang lain di sana. Dia sangat tidak mengizinkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Janeeta Anindiya Azzahra
Soni keluar scara otomatis di gembok dong pintunya dr luar,koq shanum bisa keluar ngikuti
goodnovel comment avatar
Isabella
ah Abang brondong bikin adik meleleh
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
sudah ku duga,,pasti kerja keras. makanya hargai swami kamu,dia berjuang buat biyaya lahir,kamu blom juga kasih hak dia. dosa loh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status